"Jagoan-jagoan Papa, tutup matanya sekarang!"
Happy Reading
...
2 years later ..."Arsaka, sarapan sayang," panggil Bella sembari mengetuk pintu kamar Arsaka.
Tak lama pintu terbuka menampakkan Arsaka yang sudah rapi dengan seragam sekolah yang melekat di tubuhnya. Anak itu sekarang sudah menduduki bangku SD (Sekolah Dasar) kelas 1.
"Mama, Arsaka udah siap!" seru Arsaka mengangkat kedua tangannya keatas. Dikarenakan tangan kiri Arsaka sendari tadi menggenggam tangan mungil Arano refleks membuat tangan Arano juga terangkat.
Arano menatap Arsaka tajam lalu berjalan pelan, memeluk kaki Bella. Melihat itu, Bella segara menggendong anak itu.
"Dedek Arano tadi tidur nyenyak?" tanya Bella, menatap Arano.
Arano mengangguk pelan. Memang seminggu terakhir ini, Arano sudah tidur berdua dengan Arsaka. Dikarenakan, Arano sering menangis jika tidur bersama Vano dan Bella.
Bukan karena mengapa, hanya saja tiap malam setelah Arano tidur. Vano pasti menggeser posisi anak itu sehingga Arano tidur di pinggir kasur dan Vano berdekatan dengan Bella.
Memang sangat egois. Oleh karena itu, Arano masih mendiami Vano sampai sekarang.
"Mama, Arsaka laper. Ayo makan!" Arsaka mengenggam tangan Bella satunya lalu berjalan menuju meja makan.
Di sana sudah ada Vano yang duduk di kursi makan. "Jagoan Papa, sini!" seru Vano. Mendengar itu, lantas Arsaka melepas genggaman nya pada tangan Bella lalu menghampiri Vano
Dengan cepat, Vano mengangkat anak itu lalu mendudukkan Arsaka di pangkuannya.
"Papa, Arsaka mau ayam goreng," ucap Arsaka.
Vano terkekeh pelan. "Mau satu atau dua?" tanya Vano.
"Humm, satu aja. Ntar mama marah klo Arsaka ambil dua," jawab Arsaka memelankan suaranya pada kalimat terakhir.
Bella yang melihat mereka berbisik-bisik langsung mendekat. "Apa itu bisik-bisik, pasti ngomongin mama ya, kan?"
Arsaka terkekeh kecil lalu menatap Bella. "Engga kok."
"Yaudah ayo makan!"
Vano dan Arsaka mengangguk bersamaan. Arsaka yang masih duduk di pangkuan Vano, disuapi dengan telaten oleh pria itu.
Dan Bella juga menyuapi Arano. Anak itu tampak semangat memakan buburnya.
"Mimik." Bella segera mengambil minum lalu memberi minum anak itu dengan telaten.
30 menit berlalu, kini semua telah menyantap sarapan pagi mereka. Jam menunjuk pukul 08.00 am.
"Sini Mas biar aku pasangin," ucap Bella menawarkan bantuan saat melihat Vano kesusahan memasang dasi.
"Udah gede tapi ga bisa masang dasi sendiri," ejek Bella, menjulurkan lidahnya.
"Bisa ya, tapi miring haha," jawab Vano sembari mengacak pelan rambut Bella.
Arsaka dan Arano yang masih duduk di meja makan hanya terdiam. Arano menatap Vano dan Bella dengan tatapan tak suka, menurut Arano, Papa dan Mamanya sangat suka menebar keuwuan yang membuat dirinya geli sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dasar Dosen Gila || END
RomanceDasar Dosen Gila by AbelChellsy! ♡♡♡ Alangkah baiknya, jika follow sebelum membaca. "Skripsi itu mudah. Tinggal minta tanda tangan suami, cuss langsung sidang!" Itu yang ada di pikiran Bella, saat Ia tau bahwa Dosennya adalah calon suaminya. Namun...