Chapter 16 ✔

22.8K 1.2K 101
                                    

'I love you too, pak Vano!'

Happy Reading
...

"Turun!" titah Vano kepada Bella.

Bella segera turun, ia berlari kecil, menatap ke sekeliling mansion keluarga Bradipta.

Bella segera turun, ia berlari kecil, menatap ke sekeliling mansion keluarga Bradipta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wahh bagus banget!" seru Bella lalu kembali berlari lari tak menentu.

Vano yang melihat itu hanya tersenyum kecil. Ia lalu menghampiri Bella yang tengah berjongkok, menatap kolam yang ada di halaman mansion.

"Alay," ucap Vano sembari menarik pelan tangan Bella hingga gadis itu kembali berdiri.

Bella melirik Vano dengan tatapan ceria. "Pak Vano ga ada niatan melihara ikan hias?" tanya Bella antusias.

Vano berpikir sejenak lalu menggeleng.

"Yah," gumam Bella lemah. Ia menendang batu batu kecil yang ada di tanah.

"Kolam depan rumah kamu juga ada kan? Kenapa ga pelihara di situ aja?" tanya Vano.

Bella menatap Vano sendu. "Mama ga ngebolehin. Huh!"

Mendengar itu, Vano tertawa kecil. "Udah udah, nanti saya pelihara ikan hias di kolam apartemen," final Vano akhirnya.

"Seriuss?" tanya Bella senang.

Vano mengangguk.

"Hore, makasih pak Vano!" seru Bella, tangannya terentang memeluk Vano.

Deg!

Vano terdiam seperti patung. Dia tidak menduga Bella sesenang itu sampai memeluknya.

Vano masih terdiam saat Bella melepas pelukan itu. "Yaudah kalo gitu ayo masuk, pak. Anggap aja rumah sendiri!"

Setelah berucap seperti itu, Bella berlari memasuki mansion. Meninggalkan Vano yang kini tersenyum salah tingkah.

"Dia milik ku, ya hanya milik ku!" gumam Vano, menunjuk Bella yang kini sudah ada di depan pintu mansion.

Vano berlari kecil menghampiri Bella. Ia membuka pintu mansion, menggenggam tangan Bella erat lalu membawa gadis itu masuk ke dalam.

"Bunda, kami sudah datang!" teriak Vano lalu berjalan menuju dapur.

Di situ tampak Noela sibuk meletakkan berbagai macam makanan. Dari makanan pembuka sampai makanan penutup.

Dasar Dosen Gila || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang