"Baby girl, here we come!"
Happy Reading
..."Arsaka mau dede perempuan!"
.
Matahari bersinar terik. Jam sudah menunjuk pukul 12.00 siang. Vano berjalan pelan, memasuki kamar Arsaka.
"Jagoan Papa, ayo makan!" seru Vano sembari menggandeng tangan Arsaka.
Arsaka menganguk senang.
"Ayo Papa!"
Mereka berjalan menuju meja dapur."Arsaka, ingat rencana kita tadi," celutuk Vano.
"Siap Papa!"
Kini mereka sudah sampai di meja makan. Arsaka duduk berhadapan dengan Bella sedangkan Vano duduk di samping Bella.
"Arano udah makan?" tanya Vano saat Bella mendudukkan diri di sampingnya.
Bella mengangguk. "Udah tadi. Sekarang lagi ditemanin sama Bibi," jawab Bella sembari menyendokkan nasi dan lauk ke piring Vano dan Arsaka.
"Silahkan dimakan!"
Vano dan Arsaka mengangguk bersamaan lalu menyantap hidangan di depannya.
"Mama, Alsaka mau minta sesuatu!" ungkap Arsaka memecah keheningan.
Bella mengunyah makanan yang ada di mulutnya lalu menatap Arsaka.
"Mau minta apa, sayang?" tanya Bella."Tapi janji yaa, Mama harus tepatin." Arsaka mengancungkan jari kelingkingnya.
Bella terkekeh pelan lalu menautkan jari kelingkingnya dengan jari mungil Arsaka.
"Iya, Mama janji."
Arsaka tersenyum lebar, melirik Vano yang juga sudah tersenyum.
"Alsaka mau adik perempuan!"
"Uhukk uhukk!"
Sontak Bella tersedak, melihat itu dengan cepat Vano menyodorkan segelas air mineral. Dengan perlahan, Bella meneguk air itu.
"Mama kenapa? Sakit, ya? Maafin Alsaka." Arsaka berlari lalu naik ke pangkuan Bella dan memeluk wanita itu.
"Maafin Aka," lihir anak itu.
"Mama ga kenapa kenapa kok jadi kamu ga usah minta maaf. Hm, Arsaka tadi minta apa?"
"Adik perempuan! Arsaka udah ngomong sama Papa terus Papa bilang tanya sama Mama. Sekarang jawaban Mama apa?"
Bella terdiam sejenak lalu mengambil piring Arsaka dan menyuapi anak itu.
"Ihh Mama!" rengek Arsaka merasa di hiraukan.
Bella menghela nafas. "Habisin dulu makanannya. Iya, nanti Papa sama Mama buat adik perempuannya," ujar Bella membuat anak itu seketika tersenyum lebarr.
"Makasih Mamaa." Anak itu kini beralih menatap Vano yang tersenyum dengan puas.
"Papa, cepat ya buat adiknyaa!"
"Siap, jagoan Papa!"
🐣🐣🐣
Di lain tempat, Anesta sedang menatap layar laptop di hadapannya. Tangannya dengan lihai mengetik tombol keybord.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dasar Dosen Gila || END
RomanceDasar Dosen Gila by AbelChellsy! ♡♡♡ Alangkah baiknya, jika follow sebelum membaca. "Skripsi itu mudah. Tinggal minta tanda tangan suami, cuss langsung sidang!" Itu yang ada di pikiran Bella, saat Ia tau bahwa Dosennya adalah calon suaminya. Namun...