Extra Part 2 || Selesai

22K 737 63
                                    

Happy Reading

...


Tin tinn!

Suara klakson berbunyi dari belakang. Vano menyetir mobilnya dengan kecepatan sedang. Hari ini hari senin, bisa dibayangkan macetnya lalu lintas. Akhirnya Vano bisa keluar dari kemacetan itu setelah menunggu sekitar 10 menit

Drttt Drtt!

Handphone Vano bergetar. Vano memberhentikan mobilnya di pinggir jalan lalu mengangkat panggilan suara yang masuk.

"Halo, Mas?" Terdengar suara dari seberang.

"Iya, hallo sayang. Kenapa, hm?"

"Cepat pulang, ih. Acaranya mulai 2 jam lagi, entar telat loh!"

"Iya iya. Tadi macet sayang. Aku udah di jalan nih, Arsaka juga udah aku jemput." Vano melirik Arsaka yang duduk di sampingnya, dengan ipad di tangannya. Anak itu tengah fokus kepada game yg ia mainkan.

"Yaudah kalo gitu hati hati. Bye."

"Bye sayang, love you!"

Tut!

Panggilan itu termati, Vano mendengus kesal lalu kembali menyalakan mobilnya.

"Papa sama Mama mau pergi kemana?" tanya Arsaka. Matanya masih fokus menatap layar ipad miliknya.

"Ke pernikahan paman Diller. Kamu mau ikut?" jawab Vano di akhiri pertanyaan.

Arsaka menggeleng. "Ga deh, Arsaka di rumah aja sama Alaska. Hm, dedek Arano ikut?"

Vano mengangguk. "Iya, kamu tau sendiri. Adik kamu itu sangat manja sama Mama kamu."

"Sama kayak papa!" sahut Arsaka membuat Vano terkekeh.

"Iya juga sih. Jagoan Papa sekarang letakin ipadnya. Dan pegang erat erat. Papa mau ngebut. Ntar Mama kami marah sama Papa kalo kita lama sampai."

"Siap bos!"


🐣🐣🐣

"Bel, jasnya dimana?" teriak Vano lantang dari kamar kepada Bella yang sedang menyuapi Arano.

Bella menghembuskan nafas kasar. Lalu memberi mangkuk yang berisi bubur kepada Siti.

"Tolong lanjutin ya Siti, saya mau ke atas sebentar," ujar Bella.

Siti mengangguk patuh. Lalu mengambil alih, menyuapi Arano.

Bella menaiki tangga dengan cepat. Membuka pintu kamar, menampakkan Vano yang sudah rapi dengan pakaian formal yang melekat di tubuhnya.

"Jasnya mana sayang?" tanya Vano.

Dengan cepat, Bella menghampiri Vano. Membuka selimut yang menutupi sebuah jas yang sudah rapi.

"Makanya liat dulu baru teriak. Ribut banget!" marah Bella.

Vano terkekeh pelan lalu mendekati Bella. "Maaf sayang," ucap Vano memeluk Bella.

Dasar Dosen Gila || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang