"Bias mu udah nikah ya?" tanya Seo Rim sahabat Ailin satu-satunya.
Tepat pada tanggal 2 April 2025 kemarin banyak notifikasi muncul dilayar handphone Ailin yang menuturkan bahwa Kang Jae idola yang selalu ia dambakan menikah dengan seorang gadis bernama Im Yu Rin. Sebelumnya memang sudah tersebar rumor bahwa Jae pasti sudah merencanakan pernikahan namun itu sudah lama sekali jadi Ailin tak terlalu memikirkannya. Siapa sangka ternyata rumor itu benar adanya, Ailin senang itu sudah pasti tetapi rasanya tetap saja nyeri. Ia bertekad untuk melupakan semua lagipula itu kabar yang membahagiakan bukan?
"Iya, bisa gak sih jangan ngomongin itu dulu," ucap Ailin seketika berubah mood.
"Sorry."
Bercerita tentang Kang Jae ia sosok yang selalu dikagumi oleh banyak orang tidak terkecuali Ailin, tidak hanya tampan Jae juga pribadi yang baik. Pada awalnya Ailin hanya penasaran siapa sebenarnya Kang Jae ini? Mengapa semua anak dikelasnya dulu selalu membicarakannya, sebab itulah sekarang ia mengerti seluk beluk Kang Jae dan berakhir menjadi penggemar nya.
Menjadi penggemar itu tidak mudah, awalnya memang sangat menyenangkan tetapi jika sudah lama banyak hal yang muncul salah satunya adalah masalah. Masalah hati misalnya, terlalu terikat dengan perasaan sayang juga terkadang melukai hati penggemar itu sendiri.Wajar saja jika penggemar memutuskan untuk memberi banyak cinta sebagai tanda terima kasih kepada idolanya atas kerja keras yang mereka lewati namun banyak hal juga yang harus diperhatikan dalam menjadi seorang penggemar. Sama seperti Ailin pasti banyak di luar sana penggemar Kang Jae juga sedang mengalami patah hati. Bisa dibilang 2 April adalah hari patah hati serentak untuk para penggemar Kang Jae.
"Btw, kamu gak masalah gitu idola nikah? Kau kan suka banget sama dia," ujar Seo Rim seraya menekan keyboard pelan mengerjakan skripsinya.
"Gak apa-apa lah lagian dia juga pasti bahagia sama istrinya, ahhh udah dong skripsi gak kelar-kelar ntar," tukasnya menggeleng-gelengkan kepala frustasi.
Kedua sahabat ini sangat dekat, dibanding dengan teman lainnya Ailin sangat cocok dengan Seo Rim. Sebenarnya ia juga punya teman laki-laki tapi keduanya tidak begitu dekat hanya sekedar berteman. Entahlah, Ailin juga kadang bertanya-tanya mengapa sahabatnya itu mau dengannya, secara Ailin gadis yang manja dan juga keras kepala. Tapi Ailin tetap bersyukur ada seseorang yang mau berteman bahkan bersahabat dengan dirinya, untuk seorang Ailin, Seo Rim adalah harta berharga yang tak bisa ia lepaskan begitu saja.
Setelah berjam-jam berkutat dengan laptop dan kertas coretan yang berserakan, keduanya sudah tak sanggup lagi menahan rasa kantuk yang menjalar keseluruh tubuh. Ini sudah larut, tepatnya pukul 11 malam, para gadis itu mulai mengerjakan skripsi dari sore hari hingga kini sudah waktunya istirahat. Tetapi, mereka malah memutuskan untuk membuat minuman hangat sembari menikmati suasana. Malam ini Seo Rim menginap dirumah Ailin, mereka sudah sering bergantian menginap seperti ini dan orang tua keduanya pun sudah terbiasa jika salah satu dari mereka berniat menginap, lagipula keduanya anak yang baik.
"Rim capek gak?" tanya Ailin berbisik pelan.
"Lumayan, kenapa emang?"
Seo Rim menyeruput minuman yang sudah ia genggam dengan perlahan."Gapapa sih ... tanya aja," balas Ailin terlihat seperti tidak berdosa.
"Yaelah kirain," tukas Seo Rim sedikit jengkel karena sahabat nya yang mulai tidak jelas.
"Huwaaa abisini tidur, ngantuk banget gila," ucap Ailin menutup mulutnya lalu beranjak menuju ranjang.
Malam itu terlewati dengan sangat baik tanpa masalah apapun. Seakan esok hari masih berbaik hati memberinya senyum bersama ketenangan.
^•^
Ailin bangun pagi sekali hari ini padahal kemarin malam ia merasakan sensasi nyeri yang hebat di sekujur tubuhnya, ia keluar kamar untuk sarapan setelah membersihkan diri. Tidak lupa juga Ailin harus sesekali meminum obatnya agar tidak membuatnya pingsan tiba-tiba. Ailin didiagnosa mengidap penyakit kanker hati* tiga tahun yang lalu, awalnya Ailin tidak tahu-menahu jika apa yang dia rasakan selama ini adalah gejala penyakit kanker namun saat ia jatuh pingsan di acara wisuda barulah mereka mengetahui bahwa Ailin mengidap sebuah penyakit berbahaya. Dokter pun mengatakan bahwa kanker hati yang diidap Ailin adalah jenis kanker angiosarcoma yaitu kanker yang tumbuh di sel-sel pembuluh darah di dalam hati dan telah masuk ke stadium B.*
Ailin bisa pergi kapan saja, sekarang, besok, 2 hari lagi, kapanpun itu jika Tuhan sudah berkehendak. Ailin ingin kuat menjalani hari-hari tanpa harus bersedih dengan diagnosa tersebut. Namun, kehidupan nya tak sama seperti dulu lagi tentu saja ia ingin sembuh dan kembali sehat. Tapi, untuk penyakit sejenis ini sangatlah sulit,
untuk seorang Ailin kanker adalah hal yang sangat menyeramkan."Ailin? Kenapa bengong gitu?" tanya mama Ailin selagi menyiapkan nasi untuk suaminya.
"Gak kok ma, cuma lagi pusing mikir gimana nanti skripsinya," balas Ailin nampak sedikit tertekan.
"Gausah dipikir keras-keras nanti kamu stress, ya gak Rim?" sahut papa melempar pertanyaan pada Seo Rim yang sedari tadi fokus dengan sarapannya.
"Emm? Ahh iya om," tukasnya tersenyum canggung.
"Emang udah dikerjain semua?" Papa bertanya lagi, kali ini dengan nada yang cukup serius.
"Udah pa," jawab Ailin.
"Bagus dong kalau gitu, ya sudah habisin dulu sarapannya baru lakuin kegiatan selanjutnya," tutur papa yang langsung dibalas anggukan dari keduanya.
Setelah perbincangan ringan diatas meja makan tadi, kini kedua gadis itu bersiap pergi ke perpustakaan kota untuk mencari kesenangan yang berguna. Ailin dengan tas mungilnya dan Seo Rim dengan totebag kelinci simple kesayangannya.
"Ayo udah selesai nih," ucap seo rim bersemangat lalu tersenyum lebar pada sahabat seperjuangan nya, siapa lagi kalau bukan Ailin.
"Okee, nih udah siap juga," jawab Ailin kemudian mengambil handphone nya diatas nakas.
^•^
Di perjalanan menuju perpustakaan kota, hati Ailin kembali teriris kala banyak sekali orang mulai membicarakan tentang pernikahan sang idola. Ailin tidak kesal mereka melakukan hal itu hanya saja ia marah ketika orang-orang itu membicarakan yang tidak-tidak tentang pernikahan biasnya.
"Tau nggak sih kalau misalkan Kang Jae itu nikahnya dijodohin loh."
"Jangan-jangan istrinya pake pelet nih biar si Jae mau nikah sama dia."
"Cantik sih istrinya tapi kalo ampe beneran gitu kecewa sih gua."
Dan pembahasan lainnya.
Tidak bisakah mereka diam dan menikmati apa yang ada? Mengapa harus membicarakan hal yang tidak penting seperti itu? Mereka benar-benar membuat mood Ailin kacau hari ini. Satu hal yang dipikirkan Ailin adalah apa yang dirasakan oleh Yu Rin ketika tahu orang-orang mempertanyakan kesetiaan dan ketulusannya pada Kang Jae? Memikirkannya saja membuat Ailin merasa sangat tidak nyaman.
'Sumpah muak banget sama orang orang kayak gini, bukannya doa yang baik-baik malah dighibahin, dasar manusia. Emang sih aku juga kadang sedih kenapa nikah secepet ini tapi gak sampe tuh aku mikir istrinya pake pelet, ada-ada aja,' batin Ailin kesal, ingin rasanya ia berteriak pada mereka atau kalau bisa menendang mereka jauh-jauh agar Ailin tidak lagi mendengar celotehan tak berguna tersebut.
______________________________
*Note:
Kanker hati adalah kanker yang bermula dari organ hati, dan bisa menyebar ke organ lain di tubuh. Kondisi ini terjadi ketika sel-sel di dalam hati bermutasi dan membentuk tumor.
Stadium B
Terdapat beberapa tumor besar di hati, namun belum mengganggu fungsi hati. Kondisi pasien secara umum masih baik.
(Sumber:alodokter.com)Sedang masa perbaikan EYD, buat yang baru baca silahkan enjoy! Jangan lupa tetap vote ya!
Its_nq✨
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Lingkar Samar
RomanceMin Ailin dan Ghie Youra adalah dua wanita yang jauh berbeda, namun siapa sangka mereka bertukar tubuh satu sama lain. Apakah pertukaran ini membuat Ailin terlihat jauh lebih baik? Youra adalah coach vokal biasnya dan keadaan ini mungkin akan mengu...