21 | Sibling?

24 6 1
                                    

"Makasih Jun" bisiknya pada Ye Jun, "maaf pak, mas..maaf saya gak sengaja" ujarnya beberapa kali membungkuk sopan.

"Saya juga minta maaf" balas lelaki tersebut membuat youra menyadari sesuatu.

'suaranya?..' Ailin yang penasaran menatap wajah lelaki itu dan cukup terkejut dengan apa yang ia liat.

'dia? Eun Chan? Kok bisa disini?!' Lelaki itu adalah teman nya dulu, ia dan Ailin sangat dekat tentunya dengan Seo Rim. Dirinya tak menyangka akan bertemu seseorang yang selalu ia rindukan, Eun Chan adalah lelaki yang dekat dengan Ailin selain ayahnya. Ailin kadang tak segan memanggilnya kakak karena hubungan persahabatan mereka yang sangat dekat.

"Ra?" Ucap Ye Jun membuat fokus youra buyar.

"Eunghh?"

"Ayo jalan lagi mau ngapain?" Ujar Ye Jun heran.

"Ohh iya ayok" sahutnya kembali melirik lelaki tadi tak percaya, "sekali lagi maaf ya mas saya gak sengaja" lanjutnya lalu pergi ditemani dengan pikiran-pikiran yang membingungkan.

"Lo kenal itu cowok?" Tanya Ye Jun penasaran dengan sikap aneh Youra.

"Gak tau sih, tapi gue kayak pernah liat" balas youra.

"Dia kan kerja disini, panteslah lo pernah liat..gimana sih" jelasnya membuat Youra mengangguk ragu.

'gue kemarin-kemarin juga pergi ke sini tapi dia gak ada, bener gak sih dia si Eun Chan? Wajah sama suaranya persis banget' batinnya menganalisa.

^•^

Sore itu kini telah berganti malam, makanan pun sudah siap untuk disajikan. Setelah pergi dari pusat perbelanjaan tadi pikirannya masih terus berputar pada Eun Chan. Ia tak salah lihat kan? Hatinya berkata lelaki tersebut adalah temannya dulu tetapi tidak dengan pikirannya.

'apa dia baru kerja di supermarket itu ya? Makanya baru liat sekarang' pikirnya lagi.

Meski ia tak bisa berhenti memikirkan lelaki tadi, perutnya tak dapat diajak kompromi ia lebih memilih menghabiskan makanan yang dibuat dengan keahliannya sendiri. Setelah sekian lama, ia baru bertemu dengan seseorang yang Ailin kenal namun tidak membuatnya cukup senang.

Jika ditanya Ailin memang sungguh merindukan sahabatnya itu tapi untuk kondisi sekarang ia tidak bisa menjelaskan apapun tentang hal serumit ini. Haruskah ia menemui lelaki tadi dan bertanya siapa namanya? Alibi apa yang akan ia gunakan kala bertemu untuk kedua kalinya?

Sebenarnya ia penasaran dengan tubuh Ailin, apakah jiwa Youra masih tetap bertahan atau sudah...

Ailin sungguh bingung dengan apa yang dia harapkan, bagaimana jika jiwa Youra yang ada di tubuh Ailin kembali? Akankah segalanya akan sirna? Ye Jun? Kang jae? Na Hyun? Apakah semua akan kembali ke tempat asalnya?

Meski egois, Ailin tak ingin kehilangan segalanya lagi. Ia tak mau melepas apapun lagi, dirinya terlalu lelah untuk melakukan hal yang sama berulang kali.

"Jun, gue ke kamar dulu ya piringnya biarin aja ntar gue beresin" ujarnya beranjak dari kursi meja makan.

"Oke, gak usah gue bantu bersihin aja" tukas Ye Jun dibalas gelengan kuat dari sang empunya.

"Jangan! Lo udah traktir gue masa suruh lo bersihin cucian piring juga, gak sopan udah biarin aja" cetus Youra melarang Ye Jun melakukan sesuatu hal untuknya lagi.

"Okedeh serah lu"

Ailin melangkahkan kaki menuju kamarnya sedangkan Ye Jun pergi keluar sebentar untuk mencari angin segar.

"Huffhhh..capek banget hari ini padahal gak ngapa-ngapain" gumamnya pada diri sendiri seraya duduk di pinggir kasur menghadap ke lemari milik Youra.

"Btw pas itu gue belum buka diarynya Youra lagi, apa gue buka sekarang aja ya?" Ailin yang dilanda penasaran pun mengikuti pikirannya dan mulai menggeledah lemari milik Youra. Kunci yang ia temukan disimpannya di tempat aman, laci yang tertutup itupun kembali Ailin buka.

"Hufhh..berat banget padahal cuma buka laci doang" gumamnya tidak benar-benar siap.

Seperti yang sudah ia tahu, halaman pertama tertulis tentang ibunya dengan judul 4 kata yang sukses membuat hati Ailin meringis.

"I love you ma.."

Ailin kini bertekad membaca buku tersebut hingga habis, halaman pertama ia baca dengan teliti dan cermat setiap kata yang Youra tulis dalam bukunya mengandung kesedihan yang mendalam. Mungkin Ailin lebay tentang hal seperti ini namun sungguh kalimat yang Youra tulis benar-benar menyesakkan.

Di halaman kedua pun masih tertulis kalimat panjang mengenai ibunya, Youra pasti sangat merindukan wanita yang melahirkannya kedunia. Meski beliau meninggalkan Youra sendirian di dunia yang menyeramkan ini, namun ia tetap menyayanginya sebagai seorang anak.

Ma,
Youra gak pernah minta mama jadi ibu yang terbaik, cukup temenin Rara disini dan jangan pergi..
Ayah juga jarang temuin Youra lagi, beliau sibuk terus..mama inget gak terakhir kali ketemu sama Rara?
Kenapa ma? Kenapa harus pergi?
Sekarang bahkan mama punya putri lain..
Gimana nasib Youra? Padahal Rara sayang sama mama, sekali aja Youra pengen jadi kayak putri mama itu, sekali aja ma..walau itu di akhir hidup Youra

Tanpa sadar air mata membuncah keluar dari indranya, Ailin sudah tak sanggup lagi menahan kesedihan Youra. Melalui tulisan gadis itu saja cukup membuatnya sakit hati. Youra melalui masa sulit itu sendiri, meski ia punya ayahnya tetapi gadis itu sebenarnya tak punya siapapun selain dirinya sendiri.

Ailin memutuskan untuk terus membaca buku tersebut, di halaman ketiga tertulis

"The only memories left"

Sorot matanya ia arahkan pada tulisan-tulisan yang ada di bawah judul tersebut, Ailin membacanya dengan penuh khidmat dan juga intens.

Youra cuma punya satu foto, itupun foto mama sama ayah doang..

Dilihatnya foto yang tertempel membuat Ailin sangat terkejut, wanita yang ada di dalam foto tersebut adalah Min Adara ibu kandung Ailin. Apa maksudnya ini?!

Seketika napas Ailin tersengal, buku tersebut lepas dari genggaman bersamaan dengan hilangnya keseimbangan tubuh Ailin. Putri lain yang Youra maksud adalah dirinya?
Ia tak pernah membayangkan bahwa ibunya juga ibu Youra adalah wanita yang sama.

Entah kenapa Ailin sangat kecewa sekaligus tidak percaya, kala ia kembali melihat foto tersebut memang benar wanita yang ada di dalamnya adalah Min Adara sang ibu dan tengah tersenyum di samping ayah Youra.

Dadanya terasa sesak, ia sungguh tak mengerti permainan takdir bukankah ini terlalu rumit untuknya? Kenapa harus seperti ini?
Youra yang ia pikir adalah orang asing ternyata adalah kakak tirinya sendiri?
Apa sebenarnya semua ini?

Apa semesta tengah menghukumnya?
Ibunya yang selalu ia sayangi juga hormati, ternyata memiliki rahasia sedalam ini?
Secara tak sadar dirinya lah penyebab Youra kehilangan semua hak sebagai seorang anak pada ibunya. Sekarang ia paham mengapa harus dia yang bertukar jiwa dengan Youra, semuanya hanya berputar pada tempat semestinya dengan cara yang samar.

Ailin sudah tak tahu lagi bagaimana caranya bangkit dari segala keterpurukan ini, ia meluapkan segalanya dengan isakan tangis menyakitkan. Ia masih tak percaya dan tidak ingin percaya..

______________________________

Uwaaa..
Maap ya telat up hehe😅

Aku mau ngucapin makasih banyak
buat yang masih baca cerita ini, I will do the best!

Its_nq✨

[✓] Lingkar SamarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang