15 | Anger

24 9 0
                                    

"Tolong awasin mereka ya soalnya anak saya rada liar" timpalnya membuat Youra tak berkutik.

'duh kenapa gue jadi ngerasa bersalah sih' batin Youra menunduk.

"Ra" panggil Kang Jae berhasil membuat Youra tersentak.

"A-apa?" balas Youra menetralkan pikirannya.

"Mau ngomong bentar" ucapnya pada Youra sembari melirik gadis tersebut, mau tidak mau Youra mengikuti langkah lelaki itu menjauh dari keramaian di aula.

"Ngomong paan?" Tanya Youra penasaran  menatap mata kang jae lekat.

"Gue suka sama lu" tutur Kang Jae kembali mengejutkan youra, gadis itu memang sudah mengetahui tentang hal ini namun tetap saja ia tak menyangka Kang Jae akan benar-benar menyatakannya.

Youra hanya menatap lalu menunduk berulang kali tanpa bersuara, ia terlalu malu sekaligus merasa bersalah akan pernyataan cinta tersebut. Entah kenapa kini Youra tak mengerti perihal perasaannya sendiri, ia sungguh mencintai Kang Jae.. itu tentu saja terjadi mengingat betapa ia mengidolakan sosoknya.

Tetapi dikeadaan yang rumit ini ia tak bisa mengatakan apapun mengenai kejujuran Kang Jae, mungkinkah kisah percintaan ini sudah termasuk kategori cinta segitiga?

Apakah ia sungguh terlibat dalam cerita seperti ini? Jika saja Yurin tidak pernah datang dalam kehidupan Kang Jae akankah ia berhasil menghabiskan hidup dengan Jae?

Gadis yang memakai gaun pastel itu kembali memberanikan diri untuk menjawab pernyataan dari Kang Jae, "yurin gimana?"

"Lo tau?" Ujar Kang Jae mengingat lelaki tersebut tak pernah memberi tahu mengenai perjodohan mereka pada Youra.

"Mmm.."

"Tau dari siapa? Gue gak pernah cerita soal ini, pas mau ngomong pun Yurin motong kalimat gue" jelasnya panjang lebar dipenuhi tanda tanya untuk Youra.

"Tau dari Ye Jun.." Dengan terpaksa ia menggunakan Ye Jun sebagai dalih untuk membuat kang jae percaya.

"Ohh"

'fiuhh..untung aja dia percaya' batinnya merasa tenang dan aman.

"Apaan tau dari Ye Jun?!" Sahut Ye Jun yang ternyata sedari tadi mendengar percakapan mereka berdua.

Kedatangan Ye Jun secara tiba-tiba membuat Youra sangat terkejut, ia melotot pada Ye Jun sebagai bentuk ancaman agar lelaki tersebut tidak bicara terlalu jauh.

"Hah?" Kang Jae bingung dengan perkataan Ye Jun barusan sedangkan Youra menunduk cemas.

"Ohh gue pikir apaan, iya tadi gue kasih tau hubungan lo sama Yurin" jawabnya sembari melirik ke arah Youra yang tengah gugup.

'cih..gitu doang aja takut mana gemes banget lagi' batin Ye Jun setelah mengetahui reaksi terkejut dari Youra.

Tentu saja Youra sangat lega mengetahui Ye Jun ternyata masih memiliki hati nurani untuk menolong nya yang tengah dalam keadaan terpuruk ini. Tetapi sekarang yang memenuhi pikirannya adalah apakah Ye Jun mendengar perkataan Kang Jae tadi?

'eh apa Ye Jun denger ucapan Kang Jae tadi ya?' pikir Youra kembali cemas.

"Ngapain kalian disitu?" Tanya Yurin menghampiri ketiganya.

"Gak, cuma ngobrol aja disana gak kedengeran" sahut Ye Jun dengan pintar menjauhkan mereka dari masalah yang mungkin saja akan datang.

"Ohh yaudah ayo balik ke sana lagi" ajak Yu Rin membujuk ketiganya untuk kembali ke tengah aula.

"Iya" jawab Youra mengangguk.

Namun kala Youra dan Kang Jae beranjak dari tempat mereka Ye Jun menarik lengan Youra hingga membuat langkah gadis itu seketika terhenti, Kang Jae yang menyadari Youra tidak lanjut berjalan di sampingnya juga ikut berhenti dan melihat Youra tengah dicegah oleh Ye Jun.

"Jun! Ngapain?" Tutur Youra bingung sembari berusaha melepas tangan Ye Jun paksa.

"Diem dulu" balas Ye jun melirik pada Kang Jae dari kejauhan dengan tangan yang masih setia menggenggam lengan Youra.

"Mau ngapain sih?" Tanya Youra lagi.

"Udah diem" ujarnya melihat apakah Kang Jae sudah pergi atau belum.

Kang Jae yang kesal melihat sikap Ye Jun tiba-tiba menghampirinya dan memukul lelaki tersebut tepat di bagian wajah.

"Bajingan!" Serunya seraya menarik kerah kemeja milik Ye Jun dan kembali menghantamnya hingga terjatuh ke lantai.

Melihat hal tersebut membuat semua orang terkejut termasuk Youra sendiri, ia tidak menyangka Kang Jae akan semarah ini ketika menyadari Ye Jun menggenggam lengannya seperti tadi.

"Udah! Jae please udah!" Suruh Youra berusaha melerai keduanya.

Keadaan semakin memanas hingga membuat Yurin sadar akan situasi yang terjadi, ia segera berlari menghampiri Kang Jae dan Ye Jun yang tengah berkelahi hebat.

"KANG JAE!" Pekik Yurin kala ia melihat kedua lelaki tersebut sudah dipenuhi luka di wajah.

"JAE! Stop!" Teriak Ru Mi memerintahkan putranya itu untuk berhenti.

Para pria juga pelayan yang ada disana pun dengan sigap melerai keduanya, tamu undangan terkejut kala melihat kejadian memalukan seperti saat ini. Tidak jauh seperti mereka reaksi Youra pun sama, ia takut sekaligus merasa bersalah karena penyebab perkelahian kedua lelaki itu adalah ulahnya.

Ia tak tau bagaimana menghentikan keributan malam itu, Youra masih sangat shock karena sikap Kang Jae yang tiba-tiba saja berubah.

"Berengsek! Lo yang bajingan!" Murka Ye Jun saat dirinya menyadari sikap Kang Jae yang berlebihan.

"Gue tau lo bakal gini!" Timpalnya lagi, "Lo bilang apa? Cinta? Jangan lupa lo punya calon istri!" lanjut Ye Jun geram.

Kang Jae yang kesal hanya bisa terdiam selagi mengatur pernapasan ketika beberapa orang menahan tubuh gagahnya, Youra melihat sekeliling dan menyadari Yurin sedang menangis di tengah kerumunan, perasaannya kini benar-benar kalang kabut segalanya terlihat semakin rumit.

'kenapa gini sih' batinnya mengernyitkan dahi.

Orang tua mereka membubarkan kerumunan dan membawa mereka semua ke ruangan yang lebih aman. Mereka sangat marah terutama Ru Mi, ini bahkan pertama kali bagi dia melihat sang putra berkelahi di depan matanya sekaligus dilihat oleh banyak sekali orang yang datang. Sungguh memalukan, batinnya.

"YE JUN! KANG JAE! IKUT!" Murka Ru Mi yang tak sanggup lagi menahan emosi, sedangkan ayah Kang Jae diam membiarkan sang istri memarahi dan menasehati mereka.

"Bentar tante!" Sahut Yurin mencekal tangan Ru Mi, "bawa cewek itu juga" ujarnya seraya menunjuk ke arah Youra.

Semua keluarga terkejut kala Yurin menunjuk Youra, mereka tidak mengerti alasan kenapa Yurin menginginkan Ru Mi membawa Youra kedalam ruangan juga.

"Kenapa dia?" Tanya Ru Mi.

"Suruh dia ikut dulu, nanti kalian tau hubungan dia sama keributan ini" tukasnya yakin bahwa Youra juga ikut terlibat dalam kekacauan hari ini.

Youra semakin gugup dan panik, apa yang harus ia lakukan? Apa yang akan terjadi setelah ini?
Yurin memang memiliki firasat yang tajam, meski terkadang firasat nya meleset namun sebagian besar hasil dari firasat nya adalah benar adanya.

'duh gimana nih' pikir Youra gundah.

"Youra! Kamu juga ikut saya" perintah Ru Mi yang sama sekali tak bisa Youra elak.

'mampus mati gua' gumamnya.

______________________________

Gak kerasa minggu depan udah mulai puasa aja, semangat buat yang lagi ujian!

Makasih yang udah mau mampir dan baca sebentar cerita ini🤗

lots of love for you💛

Its_nq✨

[✓] Lingkar SamarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang