10 | What should i do?

27 8 0
                                    

Flashback

Ponselnya berdering membuat ia dan Youra berhenti melanjutkan langkah kaki mereka.

"Angkat tuh," suruh gadis tersebut pergi menjauh.

"Iya halo?" Balasnya sembari menempelkan benda kotak itu di dekat telinga.

"Jae? Bisa pulang sekarang gak?" Tanya seseorang di seberang dengan ramah.

"Iya ini udah pulang, kenapa ma?" Benar, sosok yang sedang berbicara dengannya di telepon adalah sang mama.

"Mama tau, maksudnya bisa cepetan gak??" Terang wanita itu pada putranya.

"20 menit lagi oke?" Jawab kang jae berusaha membujuk mama nya.

"Kelamaan itu mah," elak sang mama membuat kang jae harus rela tidak jadi mengantar Youra.

"Iya udah."

"Cepet ya mama tunggu," perintah sang mama yang tak bisa ia tolak.

"Iya"

Jae sudah berusaha membujuk mamanya agar membiarkan dia terlambat sebentar, namun ia tak bisa apa-apa karena sang mama adalah orang yang disiplin jika mengenai waktu.

Mau tidak mau, ia harus merelakan keinginannya untuk mengantar Youra pulang ke rumah, meski tidak enak ia berjanji pada dirinya agar mengganti rasa kecewa Youra dengan hal lain.

"Youra! Ra!" Panggilnya dengan nada yang cukup tinggi agar gadis itu mendengar dari kejauhan.

"Apa?!" Sahut Ailin menoleh pada kang jae.

"Sini!"

"Lu bisa naik bus aja gak?" ujarnya merasa bersalah pada youra, apalagi ketika raut gadis itu seketika berubah menjadi lesu sekaligus kesal.

"What?! Ishh tadi gue bilang apa gak usah dianter, sia-sia gua lari," gerutu Youra akibat perkataan yang ia lontarkan.

"Maaf ya, gapapa kan? Soalnya gue ada keperluan atau lo mau pake mobil aja? Ntar gue dijemput supir masalahnya jadi itu mobil gak kepake," terangnya menjelaskan secara rinci pada Youra.

"Gak deh mending naik bus aja."

Kang Jae terus menatap punggung gadis itu masih merasa bersalah, ia sedikit kecewa dengan kejadian ini namun sudahlah lupakan saja.
Tak lama kemudian, ia melihat mobil hitam yang berjalan menuju ke arahnya.

Ia berubah pikiran, "bapak tau Youra kan?"

"Iya saya tau, kenapa?" jawab sang supir sopan.

"Anterin dia pulang ya, saya pake mobil sendiri aja." perintahnya pada sang supir dan dibalas anggukan.

"Jangan takut ntar saya kasih tau ke ibu," jelasnya agar sang supir merasa yakin dan tak takut akan dihukum ataupun dipotong gaji oleh orang tuanya, Ibu adalah panggilan para karyawan pada Kang Ru Mi mama Kang Jae.

"Baik."

Ia segera bergegas menuju mobil miliknya dan pergi dari tempat parkir gedung, sebenarnya ia punya apartemen sendiri, biasanya ia tinggal di sana karena itulah ketika mamanya meminta ia pulang Kang Jae tak bisa menolak. Di antara semua kesibukannya sebagai idol ia tidak boleh melepas tanggung jawab sebagai seorang putra, apalagi orang tuanya tinggal sendiri sebab sang kakak berada di negara lain dan tinggal bersama istrinya.

Sejauh ini keluarganya tak punya masalah apapun, kecuali kedisiplinan yang ketat dan segala peraturan tak masuk akal dari kedua orang tuanya. Bahkan dulu ia sempat dilarang menjadi idol meski hal itu adalah mimpinya sejak kecil.

[✓] Lingkar SamarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang