09 | Something Sweet

25 9 0
                                    

"Terus?"

"Nanti abis lo tidur." 

Mungkin Ailin terlihat berlebihan dengan reaksi yang ia perlihatkan, namun siapa yang tidak salah tingkah jika seorang lelaki apalagi biasnya mengatakan hal seperti itu? Menurut Ailin sikap seperti ini adalah hal yang cukup manis.

"Ouhh oke," ucapnya seraya tersenyum begitu lebar menunjukkan Ailin benar-benar sudah terpanah dengan perkataan Kang Jae

"Kenapa?" Tanya Jae bingung melihat sikap Youra.

"Nggak."

"Lah itu merah-merah pipinya kenapa?" timpalnya seketika membuat Ailin semakin malu.

"HAH?!" pekik Ailin, "gak kok ini cuma-" sangkalnya namun tercekal oleh seseorang.

"Udah diminum obatnya?" sela Kang Jae memotong perkataan Ailin.

'Emang udah minum obat ada hubungannya sama pipi merah? ahhh maluu' gumam gadis itu masih berusaha menutupi wajahnya dari kemerahan sebab salah tingkah.

"Abis ini mau diminum obatnya," jawab Ailin 

"Oke, udah sana tidur biar gue pulangnya gak kemaleman," perintah Kang Jae dibalas anggukan oleh Ailin dan langsung pergi ke kamarnya.

^•^

Senin, 8 April 2024

Waktu berjalan terus tanpa menunggu atau menanti siapapun, hari Senin pun tiba dengan segala kesialannya namun tetap menyuguhkan kenyamanan.

Senin pagi ini Ailin harus mulai bekerja tentunya menjadi sosok Youra sebagai coach vokal, Ailin sempat belajar mengenai teknik vokal ketika masih kecil dulu jadi setidaknya ia tak akan kesusahan hari ini. Itu yang Ailin harapkan.

Jika mengalami kesulitan pun ada Kang Jae yang akan membantunya, ia tidak berhalu tentang hal yang satu ini, memang benar Jae menjanjikan hal tersebut melalui pesan yang diberikan pada Ailin tadi pagi sebelum berangkat menuju gedung latihan.

Ia berangkat lebih cepat dari jam kerja agar bisa beradaptasi dengan lingkungan gedung latihan, ruangan itu cukup besar muat untuk sekitar 10 orang. Entah kenapa Ailin lebih gugup dari sebelumnya, padahal disini dialah gurunya kenapa dia yang merasa gugup? Ailin sangat tidak terbiasa dengan suasana di ruangan tersebut, mungkin karena ruangan ini menyimpan banyak cerita dan kenangan bagi para idol?

Gadis itu menutup matanya dan mulai menarik napas perlahan, ia berusaha mengambil energi di dalam ruangan itu agar tak merasa asing ketika tinggal. Tidak lama setelahnya ia kembali membuka mata lantas beranjak dari tempatnya dan berjalan menuju sebuah alat musik yang berada di pojok kanan ruangan.

Alat musik itu adalah piano, Ailin tak terlalu menyukainya namun dulu ia sering memainkan piano yang ayahnya belikan ketika dia masih SMP. Sudah lama sekali sejak terakhir Ailin menyentuh alat musik tersebut, ia juga tidak terlalu ingat betul tentang letak nada pada piano namun Ailin akan mencoba memainkan alat musik tersebut dengan irama singkat yang dia ingat.

'hmmm hm hmmmm hmm' gumamnya seraya terus menekan *key(tuts) pada piano.

Tanpa ia sadari, seseorang terus memperhatikannya selama memainkan piano tersebut dengan hati yang senang dan jiwa yang tentram. Sejenak gadis itu lupa akan kegugupannya tentang hari ini, setelah dijalani sepertinya piano itu membuat Ailin lebih mudah untuk beradaptasi.

Lelaki yang selalu ia kagumi itu juga sedang mengaguminya sekarang, ia tak henti-hentinya tersenyum kala mendengarkan permainan nada yang Ailin tampilkan seraya bergumam kecil mengikuti irama. Keduanya bahkan tak sadar waktu sudah terlewat selama 5 menit, Ailin menghentikan permainannya dengan alat tersebut dan mulai berbalik badan.

[✓] Lingkar SamarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang