Kini jarum jam berada tepat di angka tiga menandakan hari sudah mulai sore, cuaca saat ini biasa saja tidak cerah namun juga tidak mendung persis seperti perasaan Ailin yang entah bagaimana tidak terasa bahagia ataupun sedih, ia lebih merasa bosan ketimbang keduanya. Namun kebosanannya itu buyar ketika bibi Youra datang mengantarkan seekor anjing ke rumah yang diketahui hewan kecil nan manis itu adalah milik Youra, bibinya bilang anjing kecil itu bernama Hea yang berarti rahmat dalam bahasa Korea, nama yang sangat indah untuk seekor anjing perempuan. Nama itu diberikan sendiri oleh Youra mungkin karena Hea sudah seperti rahmat dalam kehidupan Youra dan sekarang Hea juga adalah rahmat bagi Ailin sebab kehadiran anjing jenis Poodle itu benar-benar membuat Ailin bahagia setidaknya ia punya teman mulai sekarang.
Ailin masih ingat betapa canggungnya ia bertanya tentang nama anjing itu pada bibi Youra, namun akhirnya ia bisa melewati pembicaraan itu dengan sangat mulus. Jangan ditanya bagaimana prosesnya karena Ailin sangat malu dengan peristiwa barusan. Dia juga ingat bahwa foto anjing itu terpajang di atas meja tempat ia melihat pigura berjajar tadi siang.
Sebelumnya ia tidak pernah memelihara hewan apapun tapi Ailin akan berusaha menjaga Hea seperti Youra menjaganya, anjing itu hanya diam dan sesekali menggonggong. Ailin tidak tahu menahu tentang kebiasaan seekor anjing jadi ia tidak terlalu memusingkan reaksi Hea terhadapnya.
Ia mulai bermain dengan Hea namun anjing itu tidak menggubris nya sama sekali, sesekali Ailin bahkan mengajak Hea pergi keluar untuk sekedar jalan-jalan namun anehnya reaksinya masih tetap sama. Karena usaha nya selama 1 jam sia-sia ia memutuskan untuk pergi membersihkan diri lalu mencobanya lagi nanti.
Setelah beberapa menit kemudian, Ailin kembali mencoba kini ia memancing anjing tersebut dengan makanan kesukaannya dan tetap saja anjing itu bahkan tidak sedikitpun berusaha dekat dengan tubuhnya. Selagi pertarungan batin antara Ailin dan Hea terjadi, Na Hyun datang dengan membawa beberapa makanan untuk dinikmati bersama malam ini.
"Ehh ada Hea juga," sapa gadis itu seraya menghampiri Hea lalu mengusap bulu-bulu halusnya perlahan.
'Lah itu sama temen Youra aja deket, kok ama gua yang sekarang notabene nya adalah Youra dia gak mau sih, jual mahal amat nih anjing,' gerutunya kesal dengan perlakuan seekor anjing bernama Hea tersebut.
Na Hyun mulai berjalan ke arah dapur untuk menaruh beberapa makanan yang ia bawa lalu mulai duduk di ruang tamu bersama sahabatnya yaitu Youra. Kedua sahabat itu membicarakan banyak hal, mulai dari kerinduan Na Hyun pada Youra hingga khawatir nya seluruh keluarga dengan kabar sakitnya Youra.
Keduanya benar-benar nyaman seakan tidak ada yang terjadi, Ailin mungkin memang hanya butuh seseorang untuk menemaninya berjalan di atas jembatan kayu yang sangat rapuh ini, kapanpun ia bisa jatuh lalu tenggelam sedalam-dalamnya.
Malam itu Na Hyun pun menginap atas permintaan sahabatnya, Ailin ingin seseorang menemaninya malam ini karena ia belum terbiasa dengan keadaan rumah apalagi ia belum pernah tinggal sendiri sebelumnya. Bisa dibilang ia cukup takut jika harus tinggal sendiri, di dalam rumah yang tidak pernah ia sangka ini.
"Lu abis masuk rumah sakit aneh banget jujur, biasanya loh b aja tuh tinggal sendiri, kenapa sekarang minta gua temenin nginep?" Tanya Na Hyun membuat Ailin kini juga menutup mulutnya tak tahu harus berkata apa.
"Jangan-jangan.."
"Apa??" Ujar Ailin panik berusaha menyembunyikan ekspresi wajahnya.
"Jangan-jangan lo lupa cara nyanyi juga," tukasnya menatap Ailin lekat dan mulai mendekat perlahan.
"Gak kok mana ada coach vokal lupa cara nyanyi, gak lah ngada-ngada aja nih," tutur Ailin gugup
"Ya maklum lah paling lu masih linglung karena ini hari pertama lu balik ke rumah setelah sekian lama di rumah sakit," jelas Na Hyun tidak peduli lagi dengan pembicaraan tersebut dan dibalas anggukan kuat dari sosok Ailin.
"Udah-udah kalo gini terus bisa bahaya friendship kita hahahaha," sahutnya terkekeh.
Ailin hanya ikut tertawa agar tidak dicurigai lebih lanjut oleh Na Hyun, jujur saja ia juga tidak tahu bagaimana cara menyembunyikan hal sebesar ini apalagi dari orang-orang terdekat Youra. Yang membuatnya kagum adalah orang terdekat Youra tau pasti sikap dan sifat Youra dengan baik sebab sejak ia berpindah ke tubuh ini semua orang yang dekat dengan Youra selalu merasa ada yang aneh dan berbeda dari sosoknya. Itu berarti mereka semua benar-benar memperhatikan sekali semua hal tentang Youra bahkan dari hal terkecil.
Namun, setelah semua fakta itu pun Ailin masih tidak mengerti mengapa gadis ini memilih bunuh diri dibanding hidup bahagia bersama mereka semua? Alasan lain apa yang membuat Youra lebih memilih merenggang nyawanya sendiri ketimbang bertahan hidup?
Dulu bahkan Ailin ingin mendapatkan hidup seperti Youra, meski kini hal seperti itu benar terwujud namun tidakkah egois jika kita memutuskan bagaimana kematian yang akan kita pilih? Masalah seberat apa yang menghantui Youra hingga mengambil keputusan besar seperti itu.
^•^
Sabtu, 6 April 2024
Pagi ini hari nampak lebih cerah dibanding kemarin, malam kemarin Ailin benar-benar tidak bisa tidur dengan nyenyak sebab banyak sekali hal yang ia pikirkan. Dan sekarang Ailin hanya berharap hari yang baru ini dapat memberi sedikit kebebasan untuk Ailin. Sejauh ini berada di tubuh seorang Youra masih terasa menyenangkan namun cukup menantang juga.
Setelah Ailin membereskan kamar dan membersihkan diri, ia keluar kamar sembari menyiapkan sarapan untuknya juga Na Hyun tidak lupa untuk anjing kecilnya yaitu, Hea.
Selepas sarapan gadis itu pun pergi mencoba sekali lagi untuk mendekati Hea dengan makanan seperti kemarin namun dengan jenis camilan yang berbeda. Hari ini pun sama seperti kemarin anjing itu masih tidak berubah, melihat Youra sangat kesulitan menghadapi Hea, Na Hyun datang mendekati keduanya."Hea? Kenapa ga mau deket sama Rara?" Bujuk Na Hyun seraya mengelus punggung Hea perlahan dan menatapnya lekat, Rara adalah panggilan sayang untuk Youra.
"Iya nih kenapa ya?" Sahut Ailin heran dengan sikap Hea.
Na Hyun yang sedari tadi berjongkok di hadapan Hea kini berdiri menyamakan posisinya dengan Youra.
"Ra? lu yang paling tau soal Hea dan sekarang lu nanya dia kenapa?" Heran Na Hyun, kini dengan wajah yang cukup serius, "dari tadi aku liat Hea cuma diem atau kalo gak gitu dia gonggong itu pun sesekali doang, yang biasanya dia ga gitu sama lu, oke kalo emang dia masih belum terbiasa karena lo juga lumayan lama di rumah sakit but ini udah kelewat aneh ga sih?"
"Lu bukan Youra kan?"
Kini pertanyaan terakhir yang keluar dari mulut Na Hyun benar-benar membuat tubuh milik Youra kaku, ia hanya bisa diam seribu bahasa sedangkan Na Hyun masih setia dengan tatapan tajam yang diberikan pada sahabatnya. Ailin benar-benar ingin sekali menangis detik itu juga, ia tidak takut jika pada akhirnya Na Hyun tau, Ailin hanya cemas jika teman yang mulai dekat dengannya itu menjauhi dirinya jika mengetahui apa yang terjadi dan lagi apa Na Hyun akan percaya dengan hal yang terjadi pada dirinya juga pada Youra?
______________________________
Thanks for reading^^
Jangan lupa tinggalin jejak 😌
Its_nq✨
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Lingkar Samar
RomanceMin Ailin dan Ghie Youra adalah dua wanita yang jauh berbeda, namun siapa sangka mereka bertukar tubuh satu sama lain. Apakah pertukaran ini membuat Ailin terlihat jauh lebih baik? Youra adalah coach vokal biasnya dan keadaan ini mungkin akan mengu...