Time Mark :
Third Year•••
"Dia terlihat!" ujar Seamus memasuki Great Hall sambil membawa Daily Prophet.
"Siapa?" tanya Neville.
"Sirius Black!" jawab Seamus, yang menarik perhatian Trio Gryffindor.
"Dufftown? It's not far from here," ujar Hermione.
Suara dan aksennya lah yang menarik Vanesha untuk mendengar lebih jauh tentang keberadaan pamannya.
"Dia tidak akan bisa ke Hogwarts, kan?" tanya Neville ketakutan.
"Semua gerbang dijaga Dementor," jawab Harry.
"Dementor?" tanya Seamus, dan Harry menoleh, "Dia melewati para Dementor di Azkaban. Siapa yang bisa jamin dia tidak akan melakukannya lagi di sini?" lanjut Seamus.
"Benar, Black bisa ada di mana saja," tambah Hermione.
Harry memperhatikan lagi halaman utama Daily Prophet dan menatap Vanesha tajam, seperti kemarin malam. Vanesha memalingkan wajahnya. Niat Vanesha hanya membuang mukanya dari Harry, tetapi sekarang dia ditatap oleh Draco.
'Ada apa dengan kedua orang ini, huh?' batin Vanesha.
•••
Pagi ini adalah pelajaran Profesor Lupin, Defense Against Dark Arts. Lupin memberi tahu bahwa hari ini, mereka akan mempelajari Boggart.
"Ada yang tahu seperti apa bentuk Boggart?" tanya Lupin.
Vanesha mengangkat tangannya, tetapi tiba-tiba Hermione muncul dan menjawab tanpa mengangkat tangan, "Tidak ada yang tahu. Boggart adalah pengubah bentuk. Boggart mengambil bentuk yang paling ditakuti seseorang."
Goyle yang mengetahui hal itu berbisik pada Vanesha, "It's unfair. Kau mengangkat tanganmu dulu," gerutunya.
"Tidak apa, Goyle," jawab Vanesha.
Draco tiba-tiba menoleh ke belakang, "Kau mengangkat tanganmu sebelum Mudblood itu menjawab?" tanyanya.
Vanesha mengangguk ragu, dan Draco hanya mendengus.
"Untung ada mantra sederhana untuk menangani Boggart. Ayo kita berlatih sekarang, without wand please," ujar Lupin.
"Ulangi kata-kataku, Riddikulus!"
"Riddikulus."
"Bagus. Lebih keras dan jelas. Dengarkan, Riddikulus!"
"Riddikulus!"
"This class is ridiculous," ujar Draco yang disetujui Crabbe dan Pansy.
Vanesha hanya memutar bola matanya malas mendengarkan ocehan Draco yang arogan dan acuh.
Hingga tiba saatnya uji coba mantra Riddikulus dengan menggunakan tongkat. Awalnya dipraktikkan oleh Neville, mengubah Profesor Snape yang berpakaian seperti neneknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
amortentia (ft. draco malfoy)
FanficThey love each other even amortentia isn't needed. strawberlin, 2021