Time Mark :
Harry Potter and the Deathly Hallows Pt. 2Warn⚠ :
Long chapter.•••
Vanesha menemukan Luna yang sedang berdiri di depan pintu besar menara Ravenclaw, "Luna? Apa yang kau lakukan disini?" tanyanya.
"Aku menunggu Harry. Dia sedang berbicara dengan Rowena Ravenclaw tentang diadem yang hilang itu," jawab Luna.
"Pergilah, biar aku yang bersama Harry," ujar Vanesha.
"Apa kau yakin?" tanya Luna dan Vanesha mengangguk mantap. "Baiklah. Bagaimana kalungmu?" tanyanya lagi.
"Tetap kenakan. Kau sendiri yang bilang bahwa kau akan mengembalikan setelah semuanya berakhir kan? Ini baru dimulai, Luna," jawab Vanesha.
Luna tersenyum dan pergi dari sana. Sementara Vanesha menunggu Harry keluar. Dia ingin membantu Harry menghancurkan Horcrux saja daripada harus berperang diluar kemudian bertemu dengan Draco.
Dia belum siap.
•••
"Draco,"
Draco menoleh pada ibunya yang ada di samping kanannya.
"Kalau kita sudah berhasil masuk ke Hogwarts," Narcissa menggantung kalimatnya dan berbisik lebih pelan, "Berperanglah di sisi Vanesha."
Draco mengangguk kemudian pandangannya lurus ke depan, melihat Hogwarts yang tengah diselimuti banyak rapalan mantra pelindung untuk mencegah dan mengulur waktu bagi Voldemort.
Dia hanya berharap, kawannya, Blaise Zabini akan membantunya untuk menjaga Vanesha selama dia belum kembali menginjakkan kakinya di Hogwarts.
Hanya butuh beberapa detik saja untuk Voldemort dan pengikutnya meruntuhkan perlindungan Hogwarts. Setelah mantra pelindungnya hilang, para pengikut Voldemort termasuk Draco langsung menerobos masuk ke dalam.
Draco ber-apparate ke dekat lorong yang menuju ruang bawah tanah dan menarik kerah kedua temannya, Blaise dan Goyle. Dia menanyakan dimana keberadaan Vanesha tapi tidak ada jawaban dari keduanya yang membuat dirinya marah, "Kalian berdua, ikut aku!"
•••
Setelah selesai berbicara dengan Rowena dan mengetahui bahwa Vanesha menunggunya diluar. "Ayo," ajak Harry kepada Vanesha.
Mereka segera pergi ke ruang kebutuhan. Mencari diadem Ravenclaw yang hilang dan dijadikan sebagai Horcrux oleh Voldemort. Sempat berhenti karena ledakan yang timbul dari luar kastil, "Pelindungnya runtuh," ujar Vanesha yang membuat mereka berdua semakin mempercepat langkahnya.
Perjalanan mereka agak sedikit terhambat karena banyak siswa yang berlarian sepanjang koridor dan tangga. Ditambah para Pelahap Maut dan Troll yang mulai memasuki kastil.
Di tangga, mereka bertemu dengan satu Pelahap Maut yang berhasil masuk, "Stupefy!" seru Harry.
"Ginny! Neville! Apa kalian baik-baik saja?" tanya Harry saat melihat pacar dan temannya menghampirinya.
"Tak pernah merasa lebih baik! Aku rasa aku bisa meludahkan api!" seru Neville.
"Kau tau pelipismu berdarah bukan?" tanya Vanesha yang mengernyit melihat luka di wajah Neville.
"Ini bukan apa-apa. Kau tak melihat Luna?" tanya Neville.
"Luna?" tanya Vanesha.
"Aku tergila-gila padanya! Kurasa ini saatnya aku memberitahunya karena kami mungkin akan mati!" jawab Neville kemudian lari begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
amortentia (ft. draco malfoy)
FanficThey love each other even amortentia isn't needed. strawberlin, 2021