Lucu sekali rasanya ketika seseorang di sekolah hampir setara ketenarannya dengan The Boy Who Lived. Ya, kita sedang membicarakan Draco Malfoy.
Draco Malfoy, lelaki dengan rambut pirang mencolok dan tubuhnya yang jangkung, adalah sosok yang tidak mungkin diabaikan. Siapa yang tidak mengenalnya?
Namun, belakangan ini, bocah itu terlihat gelisah. Setelah kematian Cedric Diggory dan pernyataan mengejutkan Harry Potter bahwa The Dark Lord is back, perubahan dalam diri Draco semakin nyata.
Dulu, ia dikenal sebagai pengganggu yang sering merundung siswa angkatan bawah, beradu mulut dengan Trio Gryffindor—Harry, Ron, dan Hermione—atau berkeliling sekolah sebagai prefect yang selalu ditemani oleh Gregory Goyle, Vincent Crabbe, atau bahkan Blaise Zabini.
Namun, tahun keenam membawa perubahan yang mencolok. Draco mulai sering menyendiri, seolah menjauh dari kerumunan dan drama yang biasanya mengelilinginya. Dia tidak lagi ikut campur dalam urusan orang lain, bahkan sering kali terjebak dalam lamunan di lautan pikirannya sendiri. Keterlibatannya dalam quidditch pun tampak berkurang drastis, sebuah langkah yang sangat tidak biasa bagi seorang Malfoy.
Ada apa dengan Draco Malfoy? Mengapa sosok yang biasa tampak angkuh dan percaya diri ini kini terjebak dalam kesunyian? Perubahan ini menimbulkan banyak pertanyaan, bukan hanya di kalangan siswa, tetapi juga dalam dirinya sendiri.
•••
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
