21. She's Back and Grawp

2.9K 387 0
                                    

Time Mark :
Harry Potter and the Order of the Phoenix.

•••

Vanesha membaca setiap kata yang tertulis di halaman depan Daily Prophet. Bibinya, Bellatrix Lestrange berhasil kabur dari Azkaban. Oh sungguh, haruskah ia kabur sekarang?

"Ini artinya, Voldemort benar-benar kembali. Aunt Bellatrix kan pengikutnya yang setia," gumam Vanesha pelan, sangat pelan.

"Siapa setia?" tanya Victoria sambil memakan rotinya.

"Tidak, aku hanya berbicara pada diriku sendiri," jawab Vanesha.

"Hei, Van, jawab aku! Berjalan di hutan terlarang tanpa tongkat atau tanpa sepatu?" tanya Draco tiba-tiba memanggil Vanesha.

"Tanpa sepatu, karena kita bisa melayang dengan mantra," jawab Vanesha tanpa ragu.

"Argh kau ini,"

"HEI ADA PENGUMUMAN BARU LAGI!" ujar salah satu siswa. Hal ini membuat semua siswa yang tengah makan siang langsung berhamburan melihat pengumuman baru.

Ternyata bagi siapa yang ingin bergabung tim inkuisitor sekolah akan diberi nilai tambahan. Mereka harus mencari organisasi yang dijalankan siswa secara diam-diam.

"Kau tertarik ya?" tanya Vanesha yang melihat wajah Draco sangat senang.

"Tentu!" serunya kemudian mengajak temannya untuk segera mendaftarkan diri ke Umbridge.

•••

Dumbledore's Army, organisasi yang dijalankan Harry Potter inilah yang diincar tim inkuisitor sekolah. Umbridge memang memperhatikan sejak lama.

"Hermione!" panggil Vanesha.

"Oh Van, kenapa?"

"Aku hanya ingin memberitahu untuk berhati-hati karena tim inkuisitor sudah mengincar D.A. dari beberapa minggu lalu," ujar Vanesha.

"Benarkah?! Kau dapat info darimana, Van?" tanya Hermione.

"Draco ikut tim itu, beberapa kali aku tidak sengaja mendengar percakapannya dengan Crabbe atau Goyle tentang ini. Dengar, aku memang tidak tergabung dengan kalian tapi aku mendukung kalian," jawab Vanesha.

"Baiklah, Van. Terimakasih atas informasinya. Aku pergi dulu,"

•••

Dumbledore's Army sedang berlatih. Tiba-tiba berhenti ketika lampu gantung bergetar dan penerangan di ruang kebutuhan mulai agak redup.

Kaca di pintu utama pecah dan ternyata ada lubang disana. Nigel dan Harry memeriksanya dan, "Bombarda Maxima!"

Dinding tebal itu hancur berkeping-keping, menampakkan tim inkuisitor dan juga Umbridge yang menangkap basah mereka. Tapi tidak ada Draco.

Oh.. Itu dia muncul sambil menyeret Cho secara paksa.

"Get them," titah Umbridge.

Habis sudah Dumbledore's Army.

•••

Berita Dumbledore yang hilang membuat Kementerian memutuskan untuk memberikan posisi Kepala Sekolah kepada Umbridge.

Tertulis di pengumuman yang Mr. Filch pasang.

"Siswa dan siswi dilarang saling berdekatan sampai 8 inci,"

Vanesha otomatis mendorong Draco menjauh darinya, "Pergilah."

"Siswa yang ingin menjadi anggota tim inkuisitor untuk mendapat nilai lebih..."

"Apakah nilaimu bertambah, Malfoy?" tanya Victoria, Draco hanya menyeringai.

"Siswa yang dicurigai terlibat kegiatan terlarang akan diinterogasi,"

Vanesha meneguk salivanya, dia berharap Hermione dan temannya bisa lolos dari peraturan satu itu.

"Siswa yang melanggar akan dikeluarkan,"

"Oh, ini gila!" keluh Vanesha kemudian beranjak pergi dari common room.

•••

Sorenya ia ikut bersama trio Gryffindor. Sebenarnya dia diajak oleh Hermione karena dia yang memberitahu informasi soal Umbridge tadi.

"Sudah kau lakukan segalanya. Tidak mungkin menang melawan nenek itu," ujar Ron.

"Dumbledore pun tidak menyangka," timpal Vanesha.

"Harry, yang salah kami," ujar Hermione.

"Iya, kami memaksamu untuk mengajari kami," tambah Ron.

"Tapi aku mau. Aku berusaha keras membantu, tapi malah memperburuk keadaan," ujar Harry.

"Tidak, Harry. Kau sudah melakukan yang terbaik sejauh ini," jawab Vanesha.

"Lebih baik kulakukan sendiri," ujar Harry.

Kemudian Hagrid memanggil mereka dan mengajak ke dalam hutan terlarang. Entah dibawa kemana, Hagrid tidak bilang apapun.

Lalu kemudian muncul raksasa yang Hagrid panggil 'Grawpy' itu, "Grawpy, kubawakan kau teman," ujar Hagrid.

Raksasa itu tersenyum melihat mereka berempat, terlalu senang sepertinya. Tapi tidak dengan wajah mereka berempat, ketakutan dan bingung.

"Dia tak bisa kutinggal karena, dia saudaraku," ujar Hagrid.

"Astaga," ujar Vanesha.

"Tepatnya saudara satu ibu," timpal Hagrid. "Dia tak berbahaya, hanya sedikit bersemangat."

Grawpy memandangi keempat bocah di hadapannya dengan seksama. Hingga ia mengangkat Hermione dan membuat Vanesha terjatuh ke belakang karena tersandung akar pohon.

Harry menolong Vanesha dan kembali melihat apa yang akan dilakukan Grawpy pada Hermione.

"Hagrid, lakukan sesuatu!" seru Ron.

"Grawpy! Ini sudah kita bahas, jangan mencekal orang! Itu teman barumu, Hermione," ujar Hagrid.

Ron yang takut dengan keadaan Hermione mengambil batang pohon dan memukulkannya pada kaki Grawpy. Tapi batang itu malah patah dan Ron ditendang oleh Grawpy.

"Grawp! Put. Me. Down." ujar Hermione tegas dan mengacungkan jarinya pada Grawpy. "Now."

Tak disangka, Grawpy dengan senang hati menurunkan Hermione kebawah.

"Apa kau baik-baik saja?" tanya Ron.

"I'm fine. Dia hanya perlu disiplin," jawab Hermione.

"Kurasa kau punya pengagum baru," bisik Vanesha dan disetujui juga oleh Harry.

"Dia cari makan sendiri, yang dia butuhkan hanya teman. Kau mau mengunjunginya kan?" tanya Hagrid dan mereka berempat mengangguk setuju.

•••

amortentia (ft. draco malfoy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang