13. Asumsi

59.7K 6.3K 841
                                    

Happy Reading ❤️___________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading ❤️
___________

Sebelumnya ...

"Ya," jawab Liam, "ke ruangan saya, Rin!" Liam berlalu setelah mengatakannya.

Garin menghela napas sembari bangkit dari kursinya. Ia berusaha untuk tetap tenang, berjalan mendatangi ruangan Liam.
_______

Garin mengetuk sebelum masuk walau jelas Liam yang memintanya datang. Ia lihat Liam telah sampai di mejanya, belum duduk, ia tersenyum tampak bersemangat. Garin masih dingin tak membalas senyum ceria itu.

Liam duduk dan mengayun tangan sebagai isyarat agar Garin mendekat. Garin tak bisa menebak apa yang Liam inginkan, yang pasti senyum ceria itu mencurigakan. Senyum adalah topeng paling awam, paling sering digunakan. Digunakan untuk menutupi kebencian, kesedihan, luka, kadang juga keburukan. Dan bagi Garin, begitulah senyuman Liam, menutupi sesuatu, entah apa.

Garin tiba di samping meja. Liam justru memutar kursi untuk membelakanginya.

"Tolong ikatkan rambut saya, Rin," kata Liam sembari mengangkat ikat rambut yang biasanya. Ikat rambut yang dipinjamkan Garin sejak hari pertama.

Garin masih menatap curiga walau Liam telah mengutarakan keperluannya. Jelas aneh jika untuk mengikat rambut saja harus masuk ke sini, sedangkan kemarin mereka melakukan itu di mejanya di luar sana. Mungkin ini permulaan saja, hanya pembuka.

Garin mendekat, mengambil ikat rambut di tangan Liam. Sesaat kemudian mulai sibuk mengais dan mengumpulkan rambut Liam dalam satu genggaman.

"Ini yang terakhir, Pak Liam," gumam Garin terdengar dingin. Tampak jelas sedang dalam suasana hati yang buruk.

"Yang terakhir apa?" tanya Liam masih terdengar ceria.

"Terakhir kali saya bantu Bapak ikat rambut seperti ini," jawab Garin, "saya tahu Bapak sebenarnya bisa melakukan ini sendiri," Garin menambahkan.

Liam menoleh dan tampak tidak percaya. "Apa maksud kamu? Saya benar-benar tidak bisa melakukannya sendiri," terang Liam, terlihat tidak terima dituduh berpura-pura.

Garin berhenti dan menatap Liam, mencari kebohongan di wajah itu, tapi sayangnya tidak ketemu. Liam berdecak dan menyambar ikat rambut itu dari Garin dengan kesal. Yang selanjutnya Liam lakukan adalah berusaha mengikat rambutnya sendiri.

"Lihat, kan?" kata Liam, menunjukkan hasil ikatannya yang tidak rapi, menyembul ke mana-mana.

"It's not attractive at all," gerutu Liam.

Filthy SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang