15

2.5K 361 88
                                    

KEEP QUIET

Sehun x Jongin

Mingyu x Eunwoo

Romance, Drama

Warning : BL, Mpreg, Typo

Halo semua am bek agen..., yang kemarin nanya gimana ada debay padahal HunKai cuman tidur satu ranjang doang di sini jawabannya. Terus yang nanyas kenapa Sehun bisa masuk ke kamar Jongin karena Jongin lupa nutup pintu, Sehun setengah mabuk dan Sanha juga bilang di chap sebelumnya kalo kamar yang kosong pintunya terbuka dan masuklah Sehun ke kamar Jongin, orang yang setengah mabuk pasti dia bakal menyadari kalo ada orang lain di dekat dia lebih lambat dari orang yang sadar seratus persen. Semoga yang di chap sebelumnya agak kurang paham di sini sudah paham semua. Sorry kalo ada typo typo adalah hiasan indah, terima kasih sudah mampir, sudah baca, sudah kasih vote dan komen. See ya soon...

Previous

Sehun menenggak seluruh isi gelas kedua kemudian membawa satu gelas champagne penuh ke lantai dua. Lantai dua terlihat sederhana, lantai kayu berwarna cokelat tua dengan empat pintu cokelat yang semuanya terbuka. Sehun berjalan sedikit tertatih memasuki kamar yang dia pilih tanpa pertimbangan apa-apa, dia masuk, mengunci pintu dan duduk di kursi menghadap cermin.

"Haah...," Sehun menghirup dan menghembuskan nafas pelan. Dia meneguk seluruh isi champagne gelas ketiga kemudian masuk ke kamar mandi kecil yang ada di dalam kamar.

Efek champagne mulai terasa, Sehun membasuh wajahnya dan kembali ke area kamar tidur, melepas hoodie dan sepatu kemudian berbaring dan bergegas tidur sebelum rasa pusing lebih parah menyerang. Pergi ke bar kecil yang belum pernah dia kujungi tanpa bidikan kamera ternyata pengalaman yang lumayan menarik, hari Senin nanti Sehun akan berterimakasih kepada Lucas atas rekomendasi bar ini. Sehun berbaring miring ke kanan untuk menyamankan posisi tidurnya, ranjang di sini lebih keras di banding ranjang di mansionnya. Sehun tidak ingin mengeluh atau membandingkan dia hanya berpendapat.

"HAH?!" Sehun terkejut karena dia seperti memeluk sesuatu. Sehun membuka kedua matanya dan duduk memperhatikan siapa orang yang berada di ranjang yang sama dengannya. Sehun memperhatikan dengan seksama. "Pengawal itu." Ucap Sehun bingung. Sehun mengerjap-ngerjapkan kedua matanya, mengucek kedua matanya, dan memukul pelan kepalanya sendiri. "Ini pasti mimpi, aku pasti mulai mabuk berat.

Sehun kembali berbaring dalam posisi memunggungi orang yang dia yakin adalah imajinasinya itu.

LIMA BELAS

FLASHBACK SATU BULAN LALU

Sehun ingin tidur dia berusaha untuk tidur, tapi sangat sulit untuk tidur jika ada seseorang yang kau cintai tidur di sampingmu, orang yang sudah kau cari begitu lama, orang yang sering datang di mimpimu, dan orang yang sering kau bayangkan untuk hidup bersamamu menghabiskan sisa waktumu. Sehun masih berusaha untuk tidur, tapi semuanya semakin sulit ketika lebih banyak alkohol mempengaruhi kesadaranmu. Sehun duduk dan menatap orang yang kini juga menatapnya. Sehun menatap wajah yang selama ini dia rindukan dengan lebih detail kemudian tersenyum. Sehun mengangkat tangan kanannya perlahan dan meletakannya pada sisi wajah kiri si pengawal.

Sehun merasakan kulit yang nyata di bawah sentuhannya. Kehangatan kulit yang dialiri darah. Sehun menggerakan jari-jari tangan kanannya menyusuri pipi kiri si pengawal, menyusuri tulang pipi, tulang rahang, dagu, dan bibir penuhnya. Sehun menekan ibu jari kanannya di atas permukaan bibir si pengawal, merasakan kulit kenyal dan basahnya di bawah ibu jarinya. Sehun tersenyum dan mendekatkan wajahnya pada wajah si pengawal. Merasakan hembusan nafas si pengawal yang masih bercampur dengan aroma champagne, hangat menerpa kulit wajah Sehun.

Permukaan bibir Sehun dengan canggung menyentuh permukaan bibir si pengawal, ragu-ragu permukaan bibir itu saling bersentuhan, Sehun membelalakan kedua matanya, rasanya jauh lebih baik dari mimpi yang selama ini sering menghampiri. Sehun ingin menarik diri karena suara di dalam kepalanya berteriak jika ini bukanlah mimpi, kewarasannya memanggil namun si pengawal menyambut ciumannya. Sehun menepis seluruh kewarasannya, menahan tengkuk si pengawal dan menyusuri bibir si pengawal dengan lebih berani. Menekan bibirnya, mendorong celah bibir si pengawal dengan lidah, menyelinap masuk, membelit lidahnya, dan bergulat di dalam rongga mulut si pengawal.

KEEP QUIETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang