31

2.4K 376 76
                                    

KEEP QUIET

HunKai

Mingyu Eunwoo

Warning : TYPO, TYPO, BL, BL, Mpreg

Halo am bek egen, awas kesandung typo, terima kasih sudah mampir, terima kasih untuk vote dan komennya, selamat membaca semoga terhibur..., see ya segera...

Previous

Sehun tidak terlalu memperhatikan apa yang Jongin katakan kepada keluarganya, dia memeriksa cincin emas dengan permata ruby merah di tengah cincin. Sehun melihat tulisan di dalam cincin.

"Pretextato." Gumam Sehun pelan.

Sehun mengerutkan dahi, dia mendengar nama ini di suatu tempat. Di mana? Di mana? Nama yang tidak asing. Ah dia ingat! Mungkinkah?!

"Jongin, kau tahu sesuatu tentang keluargamu?"

Jongin yang masih sibuk mengobrol dengan ibunya menoleh kepada Sehun. "Keluargaku? Sepanjang ingatanku keluargaku punya bisnis toko roti dan restoran."

"Sejak kapan?"

"Kakek dan Nenek buyutku, kenapa?"

"Cincin ini milik siapa?"

"Ayahku diwariskan dari Kakek Buyut, Kakek, lalu ayahku. Kenapa? Ada apa? Jangan membuatku cemas."

"Aku yakin kau tahu masalah ini, di sekolah, pelajaran sejarah mulai kelas tujuh. Tentang pendiri Grissham yang memilih keluar dari Istana karena perselisihan."

"Pendiri Grissham..., Chaiden dan Dalbert. Siapa lagi?"

"Ada tiga keluarga bangsawan Chaiden, Dalbert, Pretextato. Jika cincin ini asli leluhurmu adalah keturunan keluarga bangsawan Pretextato." Ucap Sehun serius.

"Ah tidak mungkin, keluargaku dan leluhurku hanya penjual roti." Balas Jongin.

TIGA PULUH SATU

"Jongin? Jongin! Apa kabarmu?!"

Sehun dan Jongin menoleh ke arah sumber suara, seorang laki-laki memanggil nama Jongin. Sehun melirik Jongin yang menatap laki-laki berpakain santai itu dengan tidak suka.

"Apa kau lupa dengan pamanmu ini? Hah tega sekali."

Sehun membaca situasi dengan cepat dia berdiri di hadapan Jongin, para pengawal juga bersiaga.

"Ayolah, pamanmu ini tidak akan menyakitimu. Apa kau ingat pernah Paman sakiti dulu? Bukankah kau dulu sangat baik, selalu membantu Paman dan Bibi? Paman ingat kau memijit punggung Paman setelah Paman lelah bekerja seharian?"

Jongin hanya diam mendengarkan racauan apapun yang keluar dari mulut laki-laki tidak tahu malu itu.

"Ah mungkin kau lupa siapa aku, baiklah aku ini suami Bibimu, Bibi Glenda. Apa kau lupa? Aku Paman Kurt, apa kau lupa jika kau memanggilku dengan nama Kurtys. Astaga, berapa lama kau pergi dari kota ini? Sampai kau melupakan keluargamu. Sudah Paman katakan lebih baik kau tinggal bersama kami." Ucap Kurt.

"Tinggal dengan kalian dan membiarkanmu memperkosaku, itu maksudmu?" Balas Jongin dengan nada dingin.

Ucapan Jongin membuat Sehun melempar tatapan benci kepada Kurt. "Pergilah jangan mengganggu kami."

"Yang Mulia, aku ini keluarga Jongin, bagaimana bisa Anda melarang saya menemui keponakan saya? Konyol sekali." Ejek Kurt.

"Jongin tidak ingin bertemu denganmu, pergilah selama aku masih berbaik hati."

Kurt tersenyum mengesalkan. "Jongin, berita di luar menyebut kau sedang hamil, apa itu anak Yang Mulia? Bisakan itu anak orang lain, kau bisa melakukan apapun untuk bertahan hidup. Apa kau lupa bagaimana kau masuk ke dalam kamarku dan menghangatkan ranjangku saat Bibimu pergi?"

KEEP QUIETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang