KEEP QUIET
HunKai
Mingyu Eunwoo
Warning : TYPO, TYPO, BL, BL, Mpreg
Halo semua, terima kasih sudah bertahan sampai di chap terakhir ini. Maaf kalo ceritanya masih banyak kekurangan, awas kena ranjau typo, terima kasih sudah mampir, terima kasih untuk vote dan komennya. Sampai jumpa di cerita yang lain. See ya Soon....
Previous
"Aku menyukai semangatmu." Balas Sehun kemudian tersenyum dia turun dari atas ranjang tempat tidur kemudian berjalan mendekati Jongin yang duduk menghadap meja kerja sederhana di kamar mereka. "Tapi, aku rasa sekarang waktunya untuk istirahat." Ucap Sehun menutup buku sejarah Grissham setebal empat ratus halaman yang sedang Jongin baca. Jongin belum membaca seperempatnya.
Sehun meletakan kedua tangannya di atas kedua bahu Jongin. Memberi pijatan pelan di kedua bahu dan leher Jongin. Sehun menundukan wajahnya mencium sisi leher kanan Jongin. Sehun meletakan permukaan bibirnya pada permukaan bibir Jongin, mereka berciuman awalnya hanya ciuman ringan sebelum berubah menjadi lebih panas. Sehun menurunkan tangan kanannya di ujung piama atas Jongin, menelusup masuk menyapa permukaan kulit perut Jongin yang hangat. Otot perut Jongin belum terbentuk kembali, Jongin berencana akan kembali membentuk otot perut dua bulan lagi. Sehun membawa tangan kanannya lebih turun lagi, berhati-hati ketika melewati bekas luka jahit di perut bawah Jongin yang sudah sembuh namun Sehun masih sangat berhati-hati setiap kali melewati bekas luka melintang itu.
Sehun menarik pelan tubuh Jongin untuk berdiri, melepas kacamata Jongin dan meletakannya di atas meja kerja. Mereka kembali berciuman dan perlahan berjalan menuju ranjang tempat tidur. Jongin duduk di ujung ranjang. Sehun perlahan melepas seluruh pakaiannya dan Jongin. Sehun menindih tubuh panas Jongin.
Jongin menjulurkan tangan kanannya meraih laci nakas, menarik laci kedua nakas dan mengeluarkan bungkus persegi kecil berwarna merah.
"Aaric tidak bisa memiliki adik sekarang." Ucap Jongin pelan.
Sehun tertawa pelan dan mengambil bungkus pergi kecil dari tangan kanan Jongin.
TIGA PULUH LIMA (END)
Sehun hanya tersenyum melihat tingkah Jongin, namun dia melakukan apa yang Jongin minta. Jongin benar, Aaric terlalu kecil untuk mendapatkan seorang adik sekarang. Malam ini, seharusnya Sehun menyuruh Jongin untuk istirahat setelah hari yang panjang, setelah kesibukannya belajar nyaris seharian tanpa jeda. Namun, pada akhirnya Jongin tidak bisa tidur lebih awal sekarang. Siaran berita yang mayoritas meliput dan membicarakan bentuk tubuh Jongin membuat Sehun mau tidak mau memperhatikan bentuk tubuh Jongin juga. Lalu, seperti biasanya dia berubah antusias dengan cepat setiap kali memperhatikan tubuh Jongin. Beruntung Aaric sudah tidur terpisah sejak usianya menginjak dua bulan, jadi Sehun sedikit lega tidak akan ada interupsi tangisan bayi ketika mereka sedang sibuk. Kalaupun Aaric menangis, dia punya Walter dan para staf lain yang dengan sigap memenuhi kebutuhan Aaric.
"Aku mencintaimu." Bisik Sehun pelan pada telinga kanan Jongin.
"Aku juga." Balas Jongin pelan.
Jongin memeluk tubuh Sehun lebih dekat dengan tubuhnya, bahkan tanpa celah sama sekali. Setelah menjalani kehidupan bersama, Jongin merasa tidak ada yang berubah dari hubungannya dengan Sehun. Dan Jongin berharap mereka akan terus seperti ini. Percikan cinta itu tidak pernah padam, apapun masalah yang akan datang di masa depan nanti, Jongin berharap mereka bisa melewatinya.
"Aku akan melakukan apapun untuk melindungimu." Ucap Sehun pelan ketika dia bergerak di atas tubuh Jongin.
Jongin tersenyum. "Aku juga akan melakukan hal yang sama, apa kau pikir aku akan diam saja melihatmu dalam bahaya."
KAMU SEDANG MEMBACA
KEEP QUIET
FanfictionPara bangsawan dikenal sebagai orang-orang merepotkan karena gelar mereka serta keturunan mereka, membuat semua orang malah berurusan dengan para bangsawan, namun kesialan membuat Jongin harus berurusan dengan salah satunya, seorang bangsawan calon...