Aya memasuki sebuah minimarket yang kemarin lusa Cilla rekomendasikan untuk dirinya. Ternyata jarak minimarket dari kosan Mirasena tidak terlalu jauh, dan itu artinya Aya tidak perlu takut telat sampai ke tempat kerja.
"Permisi." Aya celingukan, minimarket toko ini terlihat sepi, mungkin karena memasuki waktu sibuk kerja dan kebetulan dirinya sudah tidak ada matkul.
"Nyari siapa, Mbak? Atau mau belanja? Silakan." seorang laki-laki yang kira-kira terlihat seumuran dengannya tiba-tiba muncul dari rak ketiga di toko minimarket ini.
"Eh, anu Mas. Boleh saya ketemu pemilik tokonya?" tanya Aya membuat laki-laki berambut sedikit panjang hingga menutupi matanya itu mengerutkan dahinya. "Saya mau melamar kerja. Kata teman saya di sini sedang buka lowongan untuk pekerja part-time," lanjut Aya seakan tahu maksud dibalik kerutan dahi laki-laki berpakaian rompi khas toko minimarket ini.
"Oh iya, silakan mbaknya duduk dulu."
Aya tersenyum dan menurut, dia duduk di kursi yang ada di dalam toko minimarket ini, kursi yang biasanya dijadikan tempat makan oleh para pembeli.
"Boleh saya liat daftar riwayat hidupnya, mbak?" tanya laki-laki itu, dia sudah duduk di kursi samping Aya.
Aya mengangguk dan merogoh tas selempangnya kemudian memberikan sebuah map coklat kepada laki-laki itu.
"Di situ ada daftar riwayat hidup, ijazah SMA, surat lamaran, dan fotocopy KTP," jelas Aya membuat laki-laki itu tersenyum dan mengangguk.
"Mbak ini yang temannya Arcilla bukan?" tanya laki-laki itu lagi Aya langsung menganggukan kepalanya.
"Iya iya. Cilla teman saya, teman dari masa ea ea," jawab Aya ceplas-ceplos membuat laki-laki itu terkekeh.
"Perkenalkan, nama saya Andra. Saya juga temannya Arcilla, saya sudah dengar dari Arcilla. Dan katanya kamu memang sangat membutuhkan pekerjaan ini?"
Aya menatap laki-laki yang bernama Andra itu dengan tatapan kaget. "Hah? Cilla bilang gitu?" tanya Aya tak percaya dan Andra menganggukan kepalanya.
"Sialan si Cillong." batin Aya menahan sabar.
"Mbak boleh kok langsung kerja, atau mau besok juga gak papa. Saya ingin membuat mbaknya nyaman bekerja di sini," ujar Andra tegas namun berwibawa.
Aya tersenyum dan mengangguk. "Sekarang saja gak papa, Mas."
"Oh ya, saya ingin memberitahu. Jika sistem kerja di sini digaji sesuai jam kerja, dan karena mbaknya part-time jadi hanya bekerja setengahnya. Yaitu lima jam, dan satu jamnya 8 ribu," jelas Andra dan menatap Aya.
Aya mengangguk paham. "Oke, gak papa kok, Mas," ujarnya menyetujui. "Saya boleh langsung bekerja kan? Ada training gak, Mas?" tanyanya yang baru ingat.
Andra tersenyum dan menggelengkan kepalanya membuat Aya senang. "Silakan kalau mau langsung bekerja, mbak Kayra bisa langsung menempatkan diri di kasir nanti saya ajarkan gimana caranya."
Aya tersenyum dan mengangguk. "Panggil Aya saja, Mas. Soalnya saya jarang dipanggil Kayra, jadi aneh dengernya."
Andra mengangguk dengan kekehan. Ternyata temannya Arcilla itu lebih terbuka dari pada Arcilla yang terkadang bersikap cuek.
↩↩↩
Hari pertama bekerja di toko minimarket Lovebird Mart, Aya sangat-sangat bersemangat sampai-sampai dia lupa jika waktu kerjanya sudah habis.
Aya segera pamitan kepada Andra yang sedang mengecek produk yang hampir lewat tanggal kadarluarsa.
"Sebentar, Ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kos-kosan Mantan [Terbit]
General FictionCERITA 1 "Jangan lupa follow sebelum baca. Kamu happy, aku juga happy." :) [CERITA INI AKAN MEMBUATMU MERASAKAN GREGET DAN BAPER PARAH.] .... Aya harus rela tinggal di kos-kosan milik mantannya yang terkenal cuek. Ingin pindah rasanya pun tidak mu...