Cilla hanya bisa menundukkan kepalanya pasrah, sesekali gadis yang baru saja bangun dari mimpinya itu meringis merutuki kebodohannya.
"Maaf, Ya. Gue kan ngantuk, sedangkan lo gak pulang-pulang." Cilla mencoba memberikan alasan kepada Aya.
"Gak harus kunci pintu kamar juga kan, Cil? Untung aja gue punya pemilik kos kayak Kak Gara. Coba kalau kayak Ibu kos yang dulu? Gue tidur di mana kambing?"
"Iya maaf. Gue takut tiba-tiba ada maling masuk makanya gue kunci. Eh tapi, lo tidur di rumah Kak Gara?" tanya Cilla menatap Aya yang sedang menyiapkan sarapan untuk mereka berdua.
"Hem." Aya hanya menyahutinya sekenanya.
"Tidur berdua?" tanya Cilla lagi kali ini dengan suara yang lebih memekik tak percaya.
"Ya enggak lah. Gue tidur sama Hana." sama Kak Gara juga sih. Yang terakhir itu Aya hanya bisa mengatakannya dalam hati. Dia tidak mau jika Cilla histeris dan berpikir yang tidak-tidak.
"Oalah, gue kira lo tidur bertiga sama Kak Gara juga. Terus adegan bagaikan scane novel-novel itu terjadi."
Aya memutar bola matanya malas. "Lebih baik lo mandi deh, Cil. Bangun tidur bukannya langsung mandi malah scroll tiktok lo."
Cilla meringis dan segera menuruti apa yang Aya bilang. Dia hanya takut kena omelan dari Aya lagi.
Setelah menyiapkan sarapan, Aya menaruhnya di dekat kasurnya, kemudian dia menyiapkan laptop dan flashdisknya memasukkan ke dalam tas kuliahnya.
"Yaya."
"Iya?" Aya membalikkan badannya, keningnya mengkerut saat melihat Gara dan Hana yang sudah berdiri di depan pintu kamarnya.
"Bunda." Hana langsung masuk dan memeluk Aya membuat gadis itu bingung sendiri.
"Hana kenapa? Udah makan belum?" tanya Aya menatap Hana dan membenarkan helaian rambut Hana yang berantakan.
"Ayah gak bisa masak. Terus Nenek kan gak lagi di rumah."
Aya tahu ke mana semuanya akan menuju. "Ya udah, Hana duduk sini ya. Makan ini."
Aya memberikan piringnya kepada Hana, kemudian menatap Gara. "Kak Gara duduk, ini makan. Nanti biar Aya bikin lagi sama Cilla."
Gara hanya mengangguk dan duduk di samping Hana. "Maaf, sekarang jadi saya yang merepotkan kamu."
"Gak masalah. Itung-itung bayar utang merepotkan Aya sama Kak Gara," sahut Aya santai dan berjalan ke samping kamar mandi.
"Ya. Tadi Andra chat gue, katanya hp lo kenapa gak aktif?" tanya Cilla dan membuka pintu kamar mandi. Dia menatap Gara dan Hana bingung. Untung saja dirinya sudah memakai baju di dalam kamar mandi tadi.
"Belum di charger. Udah tiga hari, lupa mulu mau charger," jawab Aya dan segera mencari ponselnya. "Lanjutin dulu buat sarapannya, Cil."
"Lah, tadi bukannya lo lagi buat sarapan?" tanya Cilla yang menuruti perintah Aya.
"Buat Hana sama Kak Gara."
Aya menemukan ponselnya di atas meja dan segera mencharger ponselnya. "Emang Mas Andra chat gimana, Cil?"
"Nanyain lo aja sih." Cilla menatap Aya. "Nanti malem, malem minggu. Dia ngajak keluar. Kuy lah, Ya. Nanti gue ajak Riko juga biar bisa double date."
"Double date hanya untuk orang-orang yang memang memiliki hubungan, Cil. Gue kan belum punya hubungan lebih sama Mas Andra."
"Kalo aja entar malem Andra nembak lo, Ya. Kan gak ada yang tahu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kos-kosan Mantan [Terbit]
Fiction généraleCERITA 1 "Jangan lupa follow sebelum baca. Kamu happy, aku juga happy." :) [CERITA INI AKAN MEMBUATMU MERASAKAN GREGET DAN BAPER PARAH.] .... Aya harus rela tinggal di kos-kosan milik mantannya yang terkenal cuek. Ingin pindah rasanya pun tidak mu...