➡ Chapture 11

72.1K 8.8K 60
                                    

"Dia pacar gue, Ya. Kaget kan lo," ujar Cilla membuat Aya langsung tersedak ice cream yang baru saja dia masukkan ke dalam mulutnya

"Demi apa?!" Aya membulatkan matanya kaget, sendok yang ada di mulutnya terjatuh karena mulutnya yang menganga.

Cilla menghela napasnya kasar kemudian menganggukkan kepalanya. "Demi kekuasaan matahari, bulan, bintang, Neptunus, Saturnus, Pluto, Mars ...."

Sebelum Cilla melanjutkan ucapannya yang sangat-sangat tidak berfaedah, Aya langsung memberikan kode dengan tangannya untuk berhenti.

"Sekalian aja lo sebutin sistem tata surya, Cil!" sebal Aya dan mendengus sebal, sedangkan Cilla malah terkekeh geli.

Aya kembali mengambil sendoknya yang terjatuh di meja tadi, matanya melirik Cilla. "Coba jelasin ke gue, kenapa lo bisa jadian sama Riko? Lo kan tau, Cil ...." Aya tanpa sadar menggebrak meja. "Riko itu playboy!" lanjutnya tak habis pikir dengan sahabatnya yang satu ini.

Cilla melirik ke arah sekitar, dia hanya menyengir menjadi pusat perhatian. "Lo malu-maluin gue ihh." Cilla menutupi wajahnya dengan tangannya.

Aya yang baru sadar hanya bisa meringis merutuki kebodohannya yang mulai kumat.

"Jelasin Arcilla!" Aya menatap Cilla dengan tatapan menuntut membuat Cilla menghela napasnya sekali lagi.

"Okay okay, gue jelasin."

Aya mengangguk dan mulai memasang telinganya untuk mendengarkan semua cerita dari Cilla, kenapa sahabatnya itu mau-maunya jadian dengan playboy sejenis Riko.

"Gue gak tahu sih sebenarnya, tapi yang jelas nih ya. Riko udah naksir gue dari masa kita KKN waktu tahun kemarin itu, makanya dia bisa baik banget sama gue dan lo waktu itu."

Aya ber'oh'. "Gue juga udah menangkap hal-hal di luar nalar sih pas kejadian itu," ujarnya dan menyendok ice cream stroberi.

"Terus lo naksir sama Riko?" tanya Aya menoleh menatap Cilla.

Cilla menggelengkan kepalanya membuat Aya mengerutkan dahinya kaget. "Gue lagi belajar buat nerima dia. Soalnya Riko bilang katanya dia bakal belajar buat setia."

"Lo percaya? Kalau dia belajar, terus tadi itu apan, Cil? Lo gak liat? Lo liat kan Riko tadi ngapain? Dia bawa bunga sama coklat terus ngasih ke cewek lain." emosi Aya memuncak, dia mendesis sebal dan membuang muka tak habis pikir.

"Itu buat Cilla. Gue lagi latihan sama Karina."

Sebuah suara menginterupsi mereka berdua. Cilla yang melihat Riko tersenyum dan menyuruh pacarnya itu untuk duduk di bangku kosong.

Aya memajukan badannya dan menatap tajam Riko. "Gue peringatin sama lo ya ...."

Riko mengerutkan dahinya, dia menatap sendok plastik yang Aya pegang dan mengarah kepadanya.

"Kalau lo sampai buat nangis sahabat gue, bakal gue potong tuh burung lo!" ujar Aya penuh penekan sambil melirik ke bawah.

Dengan sigap Riko langsung menutupi area bawahnya sambil menatap horor Aya.

"Ya, ish." Cilla memanyunkan bibirnya dan Aya hanya bisa menghela napasnya kemudian mengangguk.

"Iya iya terserah kalian. Tapi, gue bakal terus pantau pergerakan dia!" Aya semakin mengarahkan sendok plastiknya kepada Riko membuat laki-laki itu langsung bergidik ngeri sendiri.

Kos-kosan Mantan [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang