➡ Chapture 3

86.2K 10.8K 475
                                    

"Saya harap, kalian mendengarkan apa yang saya sampaikan. Tidak ada yang namanya melamun," ujar Gara seakan mengatakan hal itu pada Aya.

Gara segera mengalihkan tatapannya dari Aya, dan kemudian menunduk.

"Kayra Permata."

Aya yang dipanggil namanya menatap linglung Gara. Apa dirinya baru saja ditegur? Bukankah dirinya tidak melamun? Dan mereka belum masuk ke dalam tahap belajar mengajar kan?

"I-iya Pak?" tanya Aya yang berdiri dari duduknya. Gadis itu berjalan ke depan kelas. Apakah dia akan dihukum oleh Gara? Tapi atas kesalahan apa?

"Ngapain kamu ke sini?" tanya Gara dingin membuat Aya mengerutkan dahinya bingung.

"Loh, bukannya tadi Bapak panggil saya?" tanya Aya kebingungan. Sepertinya kupingnya tidak salah dengar.

"Saya sedang mengabsen mahasiswa. Kamu ngapain ke sini? Gak ada yang nyuruh."

Malu, Aya sangat malu saat ini. Gadis itu hanya bisa tersenyum tipis dan menundukkan kepalanya malu. Seisi kelas sudah bersorak-sorai tak jelas membuat Aya tambah malu saja.

"Ya sudah Pak, saya kembali ke meja," ujar Aya dan berjalan kembali ke mejanya masih dengan kepala yang menunduk.

Bisa-bisanya dia mempermalukan diri sendiri di depan kelas, bahkan di depan mantan pacarnya. Jika boleh, tenggelamkan saja Aya di rawa-rawa. Martabatnya sudah turun drastis.

"Caper banget sih lo."

Mendengar itu Aya mendongak dan menatap Grisella-teman satu kelasnya yang terkenal cantik, tubuh semampai bagaikan gitar Spanyol, dan juga tinggi.

Aya hanya bisa menunduk, kenapa dia jadi salah fokus seperti ini. Gadis itu memilih membuka kontak pensilnya dan menyibukkan diri dengan bukunya sambil menunggu Gara yang mengabsen.

↩↩↩

Jam kelas Gara selesai dua jam lamanya. Laki-laki itu segera menutup kelasnya dan mempersilahkan para mahasiswa untuk menunggu hasil keputusan dosen terhadap dosen pembimbing masing-masing.

Aya menghela napasnya dan menidurkan kepalanya di atas meja. Tangannya bergerak mengambil ponsel yang tadi dia masukkan ke dalam tas, keningnya mengkerut ketika membaca pesan dari Cilla.

Arcilla.
- Lo harus tahu.
- Gue sama lo dapet satu dosen pembimbing plus asisten dosen baru. 😁😌

Aya mendongakkan kepalanya dan segera membalas chat dari sahabatnya itu.

Me.
- seriusan lo? Demi apa?
- eh tapi, bukannya pengumumannya belum keluar ya?

Tidak lama balasan chat dari Cilla muncul.

Arcilla.
- Iya.
- Baru muncul ini, di share di website kampus. Coba aja lihat.

Aya segera melihat website milik kampus, dan benar saja pengumuman tentang dosen pembimbing sudah di sebarkan di sana.

Aya segera mencari namanya dengan teliti. Bibirnya tersenyum ketika membaca namanya yang berada diurutan 37. Setelahnya dia mencari nama Cilla, dan benar saja mereka satu dosen pembimbing dengan Cilla yang berada dinomor urut 15.

Kos-kosan Mantan [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang