Rombongan Armando, Salazar dan yang lainnya tiba di Ibukota Laos, yaitu Kota Vientiane. Kota itu memiliki beberapa Pagoda dan salah satunya berukuran raksasa. Sebagaian kecil penduduk berada di Kota itu dan melihat kedatangan rombongan Armando, Salazar dan yang lainnya.
(Kota Vientiane, Laos)
Rombongan pun menyapa para penduduk yang sebagian besarnya sudah pergi menuju Pegunungan Everest.
All Warga Laos : "Sabaidee.....!!"
Rombongan : "Sabaidee juga.....!!"
(- Sabaidee = Hallo/Hai)
Warga 2 : "Kalian darimana nih?"
Azizah : "Kita dari Malaysia"
Warga 4 : "Oh Malaysia..."
Zahra : "Kalian semua gak pergi ke Everest?"
Warga 1 : "Kami tengah siap-siap lah nih! Tapi kami harus berdo'a dulu di Pagoda besar disana demi keselamatan kami semua!"
Para rombongan melihat Pagoda yang berada di samping kiri mereka. Pagoda raksasa yang menjadi tempat peribadatan umat beragama Buddha itu dipenuhi oleh beberapa warga Laos yang sedang berdo'a demi keselamatan dan keamanan mereka agar terhindar dari bencana alam besar.
Frostfire : "Oh... Kalau begitu kamu duluan ya, Pak Cik! Mak Cik! Semoga kalian semua diselamatkan dari marabahaya!"
All Warga Laos : "Khop Tchai Lai Lai!"
Warga 7 : "Dii Jai Thi Huu Kap Jao!"
Hali-Tau : "Khawp Jai...!"
Bla-Ice-Tho : "Khop Tchai Lai Lai...!"
All Warga Laos : "La Khawn...!!"
Rombongan : "La Khawn...!!"
(- Khop Tchai Lai Lai = Terima kasih banyak)
(- Dii Jai Thi Huu Kap Jao = Senang bertemu dengan kalian)
(- Khawp Jai = Terima kasih)
(- La Khawn = Bye Bye/Sampai jumpa)
Rombongan Armando, Salazar dan yang lainnya berpamittan dengan para warga Laos yang akan berdo'a terlebih dahulu di Pagoda raksasa sebelum pergi ke Pegunungan Everest. Lima mobil dari Para rombongan pun mulai meninggalkan Kota Vientiane dan akan pergi ke Kota selanjutnya.
Di mobil Hasan alias Plasma, Halilintar, Taufan, Blaze, Ice, Thorn, Najiha, Meilani, Renata, Amirah dan Ale sedang melihat peta perjalanan berikutnya milik Halilintar sesudah sampai di Kota Vientiane, Laos.
Hasan (Plasma) : "Selanjutnya kita kemana nih?"
(Peta Negara Vietnam)
Halilintar : "Hmm... Kita lurus aja ke Kota Hanoi dan belok ke Kota Thai Nguyen, lepas tuh kita ke Kota Ha Giang. Kota Ha Giang adalah Kota perbatasan antara Vietnam dan China"
Hasan (Plasma) : "Oke!"
Hasan mengeluarkan HT miliknya untuk memberitahu rombongan tentang rute perjalanan selanjutnya sesudah melewati Kota Vientiane di Laos.
Hasan (Plasma) : "Semuanya! Kita langsung masuk ke Negara Vietnam! Kita akan pergi ke Kota Hanoi, Kota Thai Nguyen dan Kota Ha Giang!"
Zul-Sand-Sti-Spi : "Baik!"
Para rombongan pun langsung bergerak menuju ke Kota Hanoi yang menjadi Ibukota dari Vietnam dan akan meninggalkan Kota Vientiane, Laos.
Taufan : "Ice! Jangan pijak kaki akulah! Sakit tau! Hiks... Hiks..." *menangis*
Ice : "Hehehe..... Khaw Thoht, Kak Taufan...!"
(- Khaw Thoht = Aku minta maaf)
Taufan : "Yelah tuh!"
Ice : "Aku tak sengaja, Kak! Maafkan aku ya! Khaluna...!"
(- Khaluna = Aku mohon)
Taufan : "Hmm... Baiklah! Hiks... Hiks... Sakit..... Pijitin kaki aku...!"
Ice memijit kaki Taufan yang tidak sengaja terinjak olehnya. Taufan merasa lega karena kakinya diurut oleh Ice atas kesalahan yang dilakukan Adik laknatnya itu.
Naji-Mei-Ren-Ale : "Kasihan..... "
Kitty : "Meeeooowww....."
Ice menjeling tajam kearah empat sahabat dari Kakak dan Adiknya itu yang telah meledekki dirinya. Kitty, kucing peliharaan dari Amirah "mengeong" pada Ice.
Amirah : "Kitty bilang, jangan ganggu Ice! Nanti kena "Ngap" ama dia!"
Naji-Mei-Ren-Ale : "Yelah tuh!"
Blaze : "Mentang-mentang Putri Kucing, jadi tahu bahasa kucing!"
Amirah : "Oh jelas! Amirah begitu lho...! Hehehehe..... "
Halilintar : "Hehehehe! Yelah tuh! Tawa Mak Cik Ponti yang aku dengar!"
Amirah : "Sembarangan! Daripada Kak Hali! Kulkas berjalan dengan empat pintu yang isinya cuma es batu 24 karat!"
Meledaklah tawa renyah dari dalam mobil Hasan, bahkan Hasan alias Plasma pun juga ikut tertawa karena mendengar lawakkan receh tak bermartabat itu.
Halilintar : "Kulkas berjalan?! Kau lebih teruk! Kucing garong yang nyungsep di sepiteng warga!"
Amirah : "Dasar gledek!"
Halilintar : "Kucing jalanan!"
Amirah : "Muka triplek!"
Halilintar : "Muka hodoh!"
Amirah : "Sindrom Tsundere!"
Halilintar : *kesal* "Aku bukan Tsundere lah!"
Amirah : "Habis tuh apa? Hm?"
Amirah memenangkan duel adu jotos mulut dengan Halilintar dan tersenyum lebar nan puas melihat ekspresi wajah Halilintar yang memerah seperti Tomat yang baru panen selama setahun sekali.
Thorn : "Kak Amirah menang duel! Tahniah!"
All : *tepuk tangan*
Halilintar : *menutup wajahnya dengan topi dino miliknya*
Hasan (Plasma) : "Kalian nih...! Bisa diam boleh tak? Aku tengah mengemudi lah nih! Nanti kalau kita kecelakaan, baru tau!"
All : "Yelah....... "
Mereka pun tidak lagi bergaduh satu sama lain dan para rombongan pun akan meninggalkan kawasan Kota Vientiane, Laos. Mereka akan langsung memasukki wilayah Negara Vietnam dan tiba di Kota Hanoi.
<•BERSAMBUNG•>
Hmm..... Sepertinya rombongan mereka akan langsung memasukki wilayah Vietnam dan masuk ke Kota Hanoi! Seperti apa ya perjalanan mereka disana? Nantikan kelanjutannya di Episode yang akan datang!
Hai Readers dan BoyVers! Bagaimana pendapat kalian tentang "Episode Laos" ini? Kalau ada kesalahan atau kekurangan dari Episode ini, author minta maaf yang sebesar-besarnya ya? Okay! Jangan lupa vote dan comment ya? Sampai jumpa lagi di Episode yang ke-43! Salam BoyVers dan Readers! Bye Bye........!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Prediction (✔)
Aventura🅲🅾🅼🅿🅻🅴🆃🅴🅳 Di Kota Megapolitan Pulau Rintis, terdapat Dua Keluarga besar yang dikenali dengan nama "Keluarga Armando" dan "Keluarga Salazar". Mereka merupakan keluarga terhormat dan terpandang di Pulau Rintis, bahkan hingga Malaysia. Dua Kel...