Dingin

477 91 20
                                    

-Happy Reading-

Walau berjarak, gue yakin hati lo tetep buat gue, karena jarak bukan alasan berhentinya seseorang untuk mencintai orang lain. Luka-🦋.

________

Hari ini adalah hari pertama lagi sekolah bagi Jason, setelah beberapa hari kebelakang Jason tak sekolah, karena sebuah kecelakaan yang menimpa nya.

Sudah dua hari juga, Jason tak dapat kabar dari Rain, bahkan Jason menelfon dan menchat nya, Jason tak mendapat jawaban, dari telfon Rain hanya mematikan nya. Dan dari chat Rain hanya membacanya saja.

Begitu sunyi, dua hari tanpa Rain, dunia Jason seakan tak lagi cerah, dua hari ini pula Jason hanya melamun dan berharap bahwa Rain akan menghubungi nya, atau tidak datang menjenguk nya lagi ke rumah sakit. Tapi ini nihil.

Jason kini sudah tiba di sekolah, setiap Jason melangkah kan kakinya Jason terus meliriki sekitaran area sekolah, berharap ia menemukan gadis yang ia sangat sayangi itu.

"ASTAGA JASON!!" teriak Stella yang rusuh akan tibanya Jason di lapangan,Stella dengan cepat menghampiri Jason dengan raut wajah senang tentunya.

"Maafin gue ya Jas, udah tiga hari kemarin gue gak jenguk lo, ya itu karena gue sibuk Jas, maafin banget, tapi so? lo baik baik ajakan?? ga ada yang luka parah?? atau membekas gitu??" tanya tanpa jeda Stella,dengan mengelus ngelus pipi Jason.

"Kebangetan tu si Rain, bisa bisanya dia mau bunuh lo." ujar Stella tak suka.

"Diem lo!" sentak Jason kasar, dengan menepis lengan Stella yang mengelus ngelus pipinya.

"Gue ingetin sekali lagi ya, Rain gak ada niatan buat bunuh gue! dan kejadian yang kemarin itu murni takdir! bukan salah Rain! dan gue minta sama lo! jangan sebut Rain dengan sebutan pembunuh lagi paham??!" ucap tajam Jason dengan menunjuk jari telunjuknya ke wajah Stella.

"Jason cintaku, pembunuh ya pembunuh aja gak ada elakan, masa iya pembunuh disebut Pelakor? gak mungkin dong?" walau Jason berbicara dengan kasar padanya, tetapi Stella malah berbicara lembut pada Jason, karena Stella menemukan keberadaan Rain yang baru saja tiba disekolah bersama Shifa.

Rencana picik Stella pun keluar lagi, Stella dengan sengaja memegang jari telunjuk Jason, lalu melipatnya agar ia bisa  menggenggam lengan Jason tanpa sepengetahuan Jason.

"Stop bilang dia pembunuh! kalo ga---" Jason menggantung ucapanya. Karena Stella langsung mendekatkan wajahnya sengaja tepat pada wajah Jason.

Tentu saja hal itu membuat Rain terpaku nyeri, saat ia harus lagi kembali menyaksikan adegan yang membuatnya cemburu, walau begitu Rain harus tetap memenuhi tujuannya itu, agar bisa berpaling dari Jason. Dan mencoba membiarkan hal yang ingin dilakukan Jason walau tanpa sepengetahuan nya.

Rain menghembuskan nafasnya yang tadi sempat sesak akan adegan yang membuat dirinya nyeri "Fokus Rain." batin Rain,

Dikemudian detiknya Rain mencoba mengangkat kedua sisi bibirnya itu agar bisa mengembangkan senyuman, ya walau itu harus dipaksakan.

Rain melirik ke arah Shifa yang peka akan keadaan, Rain pun hanya mengangguk pelan pada Shifa, pula di angguk mengerti oleh Shifa, dengan segera mereka berdua berjalan melewati Jason dan Stella yang tengah bertatap tatap, mencoba melewati nya dengan tak peduli.

Saat Jason sadar akan Rain yang sudah melewati nya dengan tak peduli, Jason langsung menyingkirkan tubuh Stella yang dekat dengan tubuhnya, dengan sigap Jason segera mengejar Rain, dan memegang pergelangan lenganya.

"RAIN!!tunggu Rain!!" seru Jason mencegah Rain,

Rain hanya membuang nafasnya, dan memutar bola matanya.

LUKA I [End]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang