Keyakinan

444 98 8
                                    

Haii upribadeh! Gimana kabarnya?? Baik toh? Baik dong tentunya, aamiin..

Author up nih,, maap nya kemarin gak up, karena kuota author yg terbatas:(

Jangan lupa vote nya ya ✨.
Follow akun author juga biar akrab><

Happy reading

Titik terlemah perasaan, ketika aku dan kamu berbeda keyakinan. Luka🦋-.

(Punya lagu sad? Galau? Mellow? Gas puter! :) )

°°°°°°°°

Semua siswa siswi anak SMA Bangsawan kini sudah sampai, ambulans yang akan membawa Jason sudah hadir.

Pak Dodi, Aldo, Dirga, dan Farhan, segera membawa Jason kedalam ambulans. Dan yang lainya segera memasuki bus untuk berpulang kerumah masing masing.

"Pak!" teriak Rain ketika Pak Dodi akan masuk kedalam ambulans,

"Saya ikut ya Pak." pinta Rain, memohon.

Pak Dodi menghela napas nya, dan mengangguk mengiyakan permintaan Rain,

Rain pun tersenyum senang, dan masuk ke dalam ambulans bersama Pak Dodi, kemudian mereka segera pergi dari sana menuju rumah sakit.

"Gue harus ngabarin Ria, kalo Rain gak bisa pulang dulu." ucap Shifa ketika dirinya berada di bus,

Shifa mulai membuka ponsel nya karena bus nya sudah berjalan dan tentu saja sinyal yang sempat hilang di hutan sudah ada.

RiaaaaSyg

      P
 

     P
    

Riaaa..??

      P

      P

 
     Riaaa!!

Shifa merasa aneh, karena Chat yang ia send pada Ria, Ria tak kunjung membalas nya,

"Ria kok gak bales chat sih?? apa Ria sibuk??" ujarnya.

"Ah udahlah,nanti gue chat lagi," putusnya kemudian Shifa mematikan ponsel nya,

________

"Ci? perasaan mama kok jadi gak enak gini ya??" tanya Anggun sang mama dari Jason dan Cici. Sembari menghampiri putri pertamanya itu.

"Ah mama mungkin perasaan mama doang kali,, udahlah." Jawab santai Cici yang fokus pada cemilan nya, sembari duduk di Shofa dan menonton sebuah acara TV.

"Serius Ci, ini mama ngerasa gak enak hati,"

"Oh iya  adikmu kabar nya gimana yah Ci?? diakan lagi ada acara disekolah nya?? apa dia baik baik aja?? mama jadi khawatir sama dia."

Cici bangkit dari duduk nya itu, dan berdiri di samping mamanya, sembari merangkul pundak mamanya pelan.

"Mama,, mama jangan berpikiran aneh aneh soal Jeje, dia pasti baik baik aja, lagian dia disana hanya 3 hari kok ma,, udah yah mama jangan terlalu pikiran Jeje. Nanti mama sakit loh,"

"Tapi Ci---" Saat Anggun akan berbicara, suara deringan telfon dari ponsel Cici berbunyi, dan akhirnya Cici  mengangkat telfon itu.

"Iya hallo?"

LUKA I [End]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang