Pencapaian Awal

630 150 6
                                    

Happy Reading

°°°°

"Fa, gue minta maaf atas kerasan gue buat nggak dengerin ucapan lo tentang gue harus bangkit dari masalalu gue, ternyata Fa, bener kata lo, bahwa hidup dalam keadaan normal itu menyenangkan, daripada hidup dalam kekosongan yang pernah gue lakuin," Ucap bangga Rain yang tengah mengobrol dengan Shifa teman temanya dikantin sesaat bel sekolah belum berbunyi.

"Apa gue bilang Rain, bangkit Rain, bangkit, kalo lo bahagia gini siapa yang enak? lo juga kan? makanya itu dari dulu gue selalu jurungin lo buat bangkit itu karena gue pengen liat lo seneng, bahagia, dan hidup normal kayak anak seusia kita Rain," Jawab Shifa membalas Rain ramah.

"Iya iya, maafin gue deh Fa, atas kekerasan gue dulu,"

"Ah gue mah udah maafin lo Rain dari dulu juga, tapi Rain siapa yang bisa buat lo berubah gini?"Tanya Shifa, yang hendak dijawab oleh Rain, namun Shifa malah memotongnya kembali.

" Oh iya pasti karena Jason kan? secara dia adalah pria yang berani ngerubah lo dari masa suram lo? pake mantra apa sih hem? sampe Jason bisa ngerubah lo?haha." Jawab sok tau Shifa ditambah menggoda Rain menyangkut pautkan Jason dalam pembicaraanya.

Rain merasakan pipinya memerah karena ditanya mengenai Jason, namun jika boleh jujur memang ucapan Shifa benar, karena Jason adalah pria yang telah berhasil merubah Rain dari masa kosongnya itu, dan Rain berharap semoga saja bukan hanya hari ini sifat Jason yang Rain sukai itu pudar di lain hari.

"Apasih lo Fa," Elak Rain malu jika ditanya mengenai Jason detik ini.

"Cie cie temen gue udah suka sama cowok niye, ekhem ekhem." Deham sengaja Shifa pada Rain.

"Ih Shifa apaan sih! " Pekik Rain mendumpel mulut Shifa memakai tanganya,karena merasa malu didepan umum Shifa malah mengucapkan bahwa dirinya sedang menyukai pria ditambah suara Shifa lumayan keras.

"Uhuy uhuy! haha, " goda Shifa yang tiada hentinya pada Rain.

Melihat Rain dan Shifa yang bercanda gurau itu, membuat pria yang berada diambang pintu masuk kantin senyum mengembangkan kedua pipinya bangga,  karena dirinya itu hanya memakan waktu satu hari untuk mengubah nya, bukankah itu suatu pencapaian yang bagus?

Karena dulu menurut pendengaranya dari Shifa, Rain tak pernah mengobrol sampai tertawa seperti yang ia lihat sekarang dengan siapapun. Rain selalu murung dan murung jika dimanapun ia berada.

Namun prestasi yang pria diambang pintu ini bangga adalah pria ini berhasil membuat gadis murung itu menjadi gadis yang tertawa bahagia, dimana tawanya itu adalah tawaan yang pria ini lihat pertama kalinya.

"Terimakasih yaTuhan, engkau sangat baik," gumam pria ini berjalan pergi meninggalkan kantin.

°°°°°

"Hai Rain, pulang bareng kuy? tambah pulangnya kita nga-ffe gimana? " ajak Jason pada Rain yang sedang memasuki buku-buku pelajaran nya itu ke dalam tasnya.

"Ah males," tolak Rain purau pada Jason.

"Yaterus lo maunya kemana? ke hati gue mau gak?" Goda Jason membuat Rain melotot bukan main lagi pada Jason, dan  di beberapa detik kemudian menampar pipi Jason.

Plakk!

Jason segera memegang pipi yang ditampar Rain, dan sedikit meringik merasakan sakit yang terasa dipipinya.

"Aw, galak amat bu, sakit nih," Adunya.

"Ah, Jas? sakit yah? sorry gue nggak sengaja siapa suruh lo malah godain gue, jadinya sifat jeplak gue keluarkan,"

LUKA I [End]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang