Hari Pertama Menjadi Teman

993 215 2
                                    

Happy reading

Kini pagi telah datang kembali, waktu begitu cepat untuk Rain, hari perhari Rain jalani dengan luka yang selalu mengikutinya, Rain di hina lah, Rain di bicarakan lah oleh orang orang jalanan, Ahk, luka yang Rain terima dari hari perhari membuat Rain sedikit demi sedikit mencoba tak sakit hati dari omongan Orang orang tentang nya.

Pukul 06:30 pagi, Rain masih tertidur diranjangnya, padahal baru hari kemarin Rain diberi kesempatan untuk tak telat kembali kesekolah, namun Rain malah membiarkan kesempatan itu, bagi Rain cukup beban hidupnya dihantui rasa bersalah, Rain kini tak peduli dengan keadaan dirinya sendiri.

Tok Tok Tok...

Tiba tiba saja, suara ketukan pintu yang berasal dari arah kamar apartemen Rain terdengar, Rain segera beranjak dan berjalan gontai kearah pintu masuk,

Perlahan Rain membuka kan pintunya dan Rain langsung tersentak kaget, mengucek matanya cepat, melihat pria yang ada dihadapannya sekarang ini.

"Hallo nona cantik, ayok sekolah, jangan sampe telat lagi pukul 8 baru masuk," ucap pria menyebalkan itu, Jason.

"Lo darimana tau alamat apartemen gue?!" Sontak Rain bertanya pada Jason.

"Dari Shifa temen Lo, gue sengaja kemarin jadi detektif dulu, dan nyari satu temen lo, yang Deket sama Lo, untung saja Tuhan berpihak sama gue, jadi gue langsung deh tanyain dan catat alamat apartemen Lo," jelas Jason detail, dan juga tanpa aba aba Jason memasuki kamar apartemen Rain tanpa seizin Rain sendiri.

Jason mulai meraba raba barang yang ada didekatnya dan melirik lirik seisi apartemen Rain, dan nyatanya Rain tinggal sendirian tanpa adanya siapapun.

"Lo tinggal sendiri? pantesan aja Lo telat, harus beres beres dulukan? yaudah gue bantu deh," monolog Jason sendiri, sesambil mulai membereskan bekas ciki ciki yang berserakan di ruang tengah, minuman yang banyak disimpan di dekat tv, pakaian pakaian seperti Hoodie dan sweater dimana saja tempatnya.

"Lo cewek apa cowok sih? berantakan banget," Protes Jason pada keadaan apartemen Rain yang bisa dibilang kapal meledak.

Rain berjalan kesal menghampiri Jason.

"Lu ngapain sih, masuk apartemen gue, lu mau disangka apa apa hah sama kamar tetangga? ngapain lagi lo beres beres apartemen gue? so nyari perhatian banget, pergi Lo?!" perintah tak suka Rain, pada sifat Jason yang terlalu banyak mengurusi kehidupanya padahal hanya seorang pria yang ia temui kemarin, tingkahhya Seperti sudah menjadi seorang kekasih saja.

"Karena gue temen Lo, sana cepet ganti baju, kita sekolah,tar telat lagi, sana! biar gue beresin nih ruangan tengah Lo, sana ah?!" perintah balik Jason, sambil mendorong dorong Rain untuk masuk ke kamarnya, dan mengganti pakaian nya, dorongan Jason sangat kuat sehingga tak bisa untuk Rain menahan tubuhnya dari dorongan Jason,

Akhirnya Rain memasuki kamarnya yang terbilang sama berantakan, menghela napas kasar, kemudian berjalan menuju kamar mandi untuk mandi dan bersiap siap kesekolah, karena jika pria itu tak dituruti maka pria itu akan terus di apartemennya hingga nanti bisa membuat kesalah pahaman,

Dan Rain tak ingin itu terjadi.

"Yatuhan, benar benar cewek ini, pantesan aja telat mungkin dia masak buat makan, beres beres apartemen ini, jadi kasian gue, ah pokonya gue harus selalu ada disisinya, biar cewek ini jadi terawat dan perlahan meninggalkan masa hidup kosong nya itu," gumam Jason sebentar, lalu melanjuti kembali pekerjaan nya memberesi ruang tengah Rain.

LUKA I [End]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang