Perlindungan Rain!

452 98 12
                                    

Happy Reading semuaaa ❤️✨.
Jangan lupa vote nya kalo suka:)❤️✨.


Berharap pada manusia adalah kesalahan terbesar aku, aku berharap agar dia bisa merubah Luka Ku menjadi kebahagiaan, tapi nyatanya? Dia sendiri yang menggoreskan luka itu padakku:) Luka-🦋.

Btw makasih loh yg udh komen di part sebelum nya,, karna bnyk yg komen UP nya jangan lama lama nieh,, author turutin wkwk🤣 makasih yang udh komentar SATU KATA BUAT STELLA  kemarin!!❤️😂.

°°°°°°

Rain terus berlari tanpa arah, ia hanya berlari sesuai arah kakinya, malam ini terasa sangat mencekam bagi nya, dimana malam ini hari ini adalah hari terburuk baginya, mengapa Tuhan selalu memberi luka padanya? padahal baru saja ia merasakan kebahagiaan siang tadi.

Apa ini ending dari kisah Rain? mengapa ending ini harus se-sesak ini? mengapa harus Disini Rain sendiri yang tersakiti? ah begitu banyak pertanyaan yang ingin ia ungkapkan, namun terasa himpit baginya.

Merasakan kaki nya lemas seketika, Rain berjongkok dengan perlahan, dan menangis tiada hentinya, hingga kedua lutut Rain, menyentuh tanah.

"Tuhan?! kenapa?! kenapa, engkau beri luka padakku? apa engkau tak mengizinkan ku bahagia, walau sebentar? mengapa orang orang terdekat ku yang harus menggores kan luka di hatiku?" Rain bermolog sendiri dengan Pilu.

"Pertama orang tuaku? terus kenapa kedua harus pria yang aku sukai tuhan,mengapa? apa takdir hidupku  hanya untuk merasakan luka? apa tak ada kebahagiaan sedikitpun yang bisa aku rasakan?hiks." ucap Rain menatap ke arah langit yang ternampak gelap dan sedikit agak mendung.

"AH! GUA BENCI HIDUP! KALO HANYA GUA HIDUP BUAT NGERASAIN LUKA! Hiks... aaaaah!!" Rain berteriak sesesak hatinya, memukul mukul dirinya merasa bersalah.

"Rain! berhenti, berhenti Rain!!" teriak Jason yang sudah menemukan batang hidung Rain, yang tengah memukul mukul dirinya sendiri itu, menghampiri nya lalu memeluknya. Dikala saat itu hujan yang tiba tiba saja mengguyur mereka berdua.

"Jangan sakitin diri lo, tadi gue hanya kecewa Rain, gue butuh sandaran, lalu Stella Datang tanpa aba aba dia meluk gue Rain," jelas Jason mengenai tadi, terus mengeratkan pelukannya pada Rain.

"Terus kenapa lo harus peluk balik Stella Jas!!" Pekik Rain bernada tinggi, yang masih pula dialiri tangisannya itu.

"Gue gak sadar Rain, gue gak sadar, yang gue liat dari Stella itu Lo! bukan Stella, maafin gue."

"Lo bohong! kalo lo suka sama gue lo gak mungkin gak ngenalin gue! Lepasin gue! lepasin!!" berontak Rain ingin melepas pelukan Jason padanya, namun Jason tak kunjung melepasnya, Jason malah mengeratkan pelukannya itu.

"Nggak! gue ga bakalan lepasin lo! asal lo tau Rain, gue sayang sama lo, gue gak mau Putus Rain, gue sayang sama lo lebih dari apapun. Maafin gue, gue mohon.."

"Gue benci lo! lo cowok brengsek yang pernah gue temuin selama hidup gue! lepasin gue Jas!"Rain terus memberontak pada Jason, dengan cara mendorong dorong tubuhnya, namun nihil pelukan Jason itu sangat kuat sampai tak bisa membuat dirinya berkutik.

"Lepasin gue Jas!! Lepasin gue gak suka sama Lo!! hiks."

"Nggak Rain gue gak bakalan lepasin Lo!"

"Lepasin gue Jas! lo pembohong! lo penghianat! dan gue nyesel udah pernah suka sama Lo!"

"Nggak akan, maafin gua Rain, gue salah, gue minta maaf sama lo, maafin gua Rain, maafin gue."

LUKA I [End]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang