"Selamat pagi Kiyara kesayangan bunda!"
Kiyara tersenyum ketika matanya terbangun ia melihat Fanya yang sedang mengusap rambutnya.
"Bunda," Ucap Kiyara kemudian menutup kedua matanya lagi. Ia masih mengantuk.
"Kok tidur lagi?" Tanya Fanya.
"Masih ngantuk bun." Jawab Kiyara.
"Ih, padahal bunda bawa kabar gembira buat Kiyara." Ucap Fanya dengan nada bicara seolah wanita itu ngambek.
"Apa?" Tanya Kiyara antusias.
"Sore ini kamu udah boleh pulang!" Jawab Fanya.
Kiyara menerbitkan senyumannya, ah akhirnya.
"YEAY!" Seru Kiyara.
"Ada apa ini kok seneng banget anak ayah?" Tanya Azka yang muncul dari dalam toilet.
"Aku seneng hari ini udah boleh pulang yah!" Jawab gadis itu girang.
"Oh iya kak Rey mana?" Tanya Kiyara.
Kemarin waktu ia bangun tidur orang pertama yang ia lihat ada Reynand, tetapi sekarang Rey tidak ada disitu.
"Pulang, kemarin kan Yaya udah tidur jadi nggak tau deh." Jawab Azka.
Kiyara menghela nafasnya berat. Bahkan sekarang ia sudah merindukan Reynand. Mungkin Kiyara tidak bisa hidup tanpa Reynand.
Di sisi lain mendengar kata sekolah membuat Kiyara mengulang adegan bullying itu di kepalanya.
"Yah, Bun, Kiyara boleh nggak homeschoolling aja?" Tanya Kiyara pelan.
Azka dan Fanya saling bersitatap, sama-sama mengerti dan cemas akan kondisi psikis Kiyara.
"Iya, nanti kamu sekolah di rumah aja." Ujar Azka mengusap rambut Kiyara.
Kiyara menatap kedua orangtuanya dengan berbinar.
"Makasih Yah, Bun." Ucap Kiyara.
"Kamu sarapan dulu yuk?" Ucap Fanya berusaha mengalihkan topik pembicaraan ke yang lebih santai agar Kiyara tidak berlarut-larut dalam kesedihannya.
"Aku mau kirim pesan ke kak Rey dulu bun." Ucap Kiyara meraih hape yang ada di sebelahnya.
"Iya, ayah juga mau tidur dulu ... " Azka membaringkan tubuhnya pada sofa panjang dalam ruangan tersebut.
"Bentar, bunda juga mau cek pesan dulu ... Siapa tau ada yang penting."
Kiyara mulai menggerakkan jarinya di atas benda pipih itu. Mengabaikan ayahnya sudah mulai mendengkur dan bundanya yang juga larut dalam kegiatannya.


***
Sementara itu di suatu tempat yang jauh dari jangkauan manusia seorang perempuan sedang menatap langit pagi yang menampilkan langit berwarna kemerahan. Bahu perempuan itu bergetar seiring dengan isakan yang mulai terdengar.
"Kenapa kalian ninggalin aku sih? Aku sendirian ... Aku sekarang nggak punya teman, aku jatuh cinta ma ... Aku jatuh cinta pada perasaan yang membuat hatiku sakit ... kenapa kalian nggak ninggalin kebahagiaan sedikitpun di hidup aku? Aku juga mau bahagia ... "
Lalu isakan tangis itu semakin menjadi. Tangan perempuan itu memukul-mukul tembok yang ada di sebelahnya. Bukan hanya itu, kepalanya juga ia hantamkan pada tembok. Ia tidak merasa sakit karena hatinya jauh lebih sakit.
Sedari kecil perempuan itu tinggal sendirian, papa dan mamanya sudah pergi meninggalkan dirinya selama-selamanya sejak perempuan itu masih kecil. Perempuan itu diasuh oleh neneknya, tapi meskipun begitu perempuan itu tumbuh menjadi anak yang kurang kasih sayang. Menjadi lebih agresif dan tidak peduli dengan sekitarnya. Ketika masuk SMA perempuan itu memilih tinggal sendiri karena ia tidak mau merepotkan neneknya lagi.
Apakah hidupnya bahagia? Tidak. Betapa menyakitkan ketika kita ingin berbagi cerita tentang hari ini tetapi tidak ada yang bisa ia sandari. Betapa menyakitkan melihat teman-teman yang memiliki keluarga lengkap, bahkan menangis dalam diam pun rasanya tidak bisa menjadi obat.
Srek!
Perempuan itu menggores lengannya dengan sebuah cutter yang ia bawa dalam tasnya. Bukannya menangis perempuan itu malah tersenyum.
Bukankah sakit itu lebih terlihat daripada hatinya? Ini salah, tetapi rasa sakit itu sedikit mengurangi beban hatinya yang kian memberat.
Srek!
Perempuan itu kembali menggores pahanya. Darah segar juga mulai menetes dari sana. Lagi-lagi perempuan itu tersenyum seolah itu bukan apa-apa
"Mama aku lelah, Leoni lelah ma."
***
Hai hai hai!!!.
Mau tanya dong, bagian 25 kan kemarin udah aku publikasi tapi waktu aku cek lagi ternyata masih ada tulisan draf..
Hiks:(
.
Bagian 25 udah ada belum sih? Tolong dong lihatin dulu:(
.Udah deh segitu dulu
.
Sekian
.
K
iyara
KAMU SEDANG MEMBACA
CHILDISH GIRLFRIEND
Teen FictionApa jadinya kalau seorang cowok yang emosian berpacaran dengan seorang perempuan yang manja, kekanak-kanakan dan posesif? Disarankan untuk follow dulu sebelum membaca cerita ini #5 ketos (08-11-2020) #3 girlfriend (20-11-2020) #2 girlfriend (11-04...