CHILDISH GIRLFRIEND

Bagian 20

"Hallo Sean ... "

"Hallo ma ... "

"Kiyara sama kamu kan? Dia belum pulang sampai sekarang."

"Kiyara belum pulang ma? Ini udah malem loh."

"Belum nak,"

"Kamu lagi nggak sama adikmu?"

"Enggak ma, Sean di rumah teman."

"Mama tenang ya, paling dia lagi jalan sama Reynand."

"Kamu tolong cariin dia ya?"

"Iya ma ... "

Sean mendesah kecewa, kenapa Kiyara belum pulang hingga selarut ini? Padahal jam sudah menunjukkan angka 20.00 alias jam delapan malam.

Sean langsung memanggil Reynand.

"Balikin adek gue cepetan."

"Gue lagi nggak sama Kiyara Sean gue lagi di rumah habis pulang dari cafe karena ngerjain makalah OSIS gue pikir dia bareng lo."

"Jangan bercanda lo!"

"Beneran!"

"Berarti adek gue hilang!"

"Jangan bikin gue khawatir deh Sean."

"ANJING LO YA! SAMPEK ADEK GUE KENAPA-NAPA GUE HABISIN NYAWA LO! BISANYA LO ITU APA SIH, OSIS MULU PIKIRAN LO BANGSAT!"

Tut!

Sean mematikan sambungan telponnya dan bergegas mencari keberadaan adiknya.

Sementara itu Reynand juga langsung menyambar kunci mobilnya dan berniat mencari Kiyara.

"Kemana sih kamu?" Gumam Reynand.

Reynand baru mengingat Kiyara mengiriminya pesan tadi dan bodohnya ia langsung mengabaikan pesan Kiyara tanpa membalasnya.

"Bodoh lo Rey!"

Reynand terus menyusuri jalanan tetapi, tak menemukan keberadaan Kiyara.

Hingga sebuah getaran memaksanya ia melirik hapenya.

"Hallo Sil ... "

"Hallo Yaya belum pulang apa udah? Soalnya gue tadi telponin nggak diangkat-angkat gue kan khawatir."

"Kiyara hilang."

"HA!AWAS AJA LO REY SAMPAI SAHABAT GUE CELAKA GUE BAKAL JAUHIN LO DARI KEHIDUPAN DIA."

"CARI DIA DISEKOLAH!"

TUT!

Reynand mengacak rambutnya frustasi menyesali apa yang ia perbuat hari ini.

"Kamu dimana sayang? Aku khawatir."

Dengan kecepatan penuh Reynand menuju sekolahnya dan tak lupa mengabari Sean.

"Pak bukain pak!" Teriak Reynand bersamaan dengan Sean yang turun dari motornya.

Tidak ada sahutan.

BUK!

"ANJING LO!" Sean memukul wajah Reynand emosi.

"GUE UDAH BERI KEPERCAYAAN LO BUAT JAGAIN KIYARA! TAPI APA BANGSAT! LO NINGGALIN DIA DEMI OSIS!"

"Sean gue bisa jelasin." Lirih Reynand.

BUK!

"Eh ini ada apa to?" Tiba-tiba pak satpam sudah melerai mereka.

Sean tidak peduli ia berlari masuk diikuti oleh Reynand.

"DEK! KIYARA LO DIMANA?" Teriak Sean.

Ia menyusuri koridor-koridor bersama dengan Rey.

"KIYARA!"

"LO DIMANA DEK!"

"KIYARA!"

Setelah tiga puluh menit mengitari satu persatu ruangan kedua lelaki itu tak menunjukkan titik terang.

"Gue harus cari lo kemana lagi dek?"

Reynand menatap wajah sendu Sean.

"Gudang!"

Seketika ia teringat bahwa dirinya dan Sean belum kesana.

"Cepet!"

Sean dan Reynand berlari menuju gudang yang berada di sudut ruangan lantai satu.

"KIYARA!!!" Teriak Sean.

"Dikunci Sean, apa jangan-jangan!"

"KITA DOBRAK!"

Dengan sekuat tenaga keduanya berusaha membuka pintu gudang.

1

2

3

BRAK!!!

Reynand menyenteri seisi gudang, matanya terbelalak kala menyaksikan sosok mungil yang selama ini mengisi hatinya tergeletak dengan kondisi yang mengenaskan.

"K-kiyara." Bahkan untuk berbicara satu kata pun lidah Reynand kelu dan Sean hanya bisa membeku ditempatnya.

Reynand menghampiri sosok mungil itu. Bibirnya sobek, pipinya lebam, darah memenuhi baju dan area wajahnya, tak lupa bahwa bibir gadis itu membiru.

"K-kamu k-kenapa?" Reynand membawa tubuh Kiyara kedalam pangkuannya.

Reynand tak peduli dengan air matanya yang mengalir deras di pipinya.

"Bawa Rey! Gue ambil mobil lo!" Ujar Sean.

Rey mengangguk dan melemparkan kuncinya kepada Sean.

Sean berlari sekuat tenaga, ia sudah kehilangan mamanya ia tidak akan membiarkan adiknya pergi juga.

"Bertahan dek."

"Maafin aku sayang ... Aku minta maaf kamu jangan tinggalin aku, aku cinta kamu Kiyara ... "

Reynand membopong tubuh mungil tersebut dan terus menatapnya sendu. Ia bersalah disini.

"BURUAN ANJING! MAU BIKIN KIYARA MATI LO!"

Dan teriakan Sean itu menyadarkan Reynand.

"Bertahan sayang ... "
***

Holla, jangan lupa vote dan komen ya:*