Bagian 19

7.3K 325 5
                                    

"Beneran nggak apa-apa pulang sendiri?" Tanya Sesilia kurang yakin jika sahabatnya yang memiliki sikap seperti anak SD itu akan pulang sendirian. Sebagai sahabat tentu saja dia merasa khawatir bukan?

"Iya, nggak apa-apa nanti aku pesen ojol deh." Ujar Kiyara membenarkan tali sepatunya yang tadi memang lupa ia ikat.

"Lo nggak telpon Sean aja atau Rey gitu? Gue takut lo kenapa-kenapa Ki." Ujar Sesilia.

"Ih! Kan tau sendiri kak Sean lagi ada urusan dan kak Rey nggak ngerespon pesan aku sama sekali." Ujar Kiyara.

Gadis itu menunduk, kecewa lebih tepatnya.

"Makanya lo gue anter aja ya?" Tawar Sesilia.

"Nggak usah Sil nanti ngrepotin kamu lagi, kan kamu harus ke toko roti." Ujar Kiyara menolak.

Memang benar Sesil akan ke toko roti, tapi kan tak apa jika ia mengantar Kiyara terlebih dahulu.

"Yaudah kalau gitu lo hati-hati ya pulangnya, gue duluan." Ujar Sesilia melambaikan tangannya pada Kiyara.

Hening!

Ia masih betah menunggu di taman sekolah, barangkali ia menunggu datangnya malaikat yang mau ditumpanginya sampai rumah. Karena sebenarnya uang Kiyara sudah habis semua sejak istirahat pertama.

"Aku mau makan yang banyak biar cepet besar." Gumam Kiyara.

Kiyara melepaskan gelangnya yang berbandul bintang. Pemberian dari sahabatnya ketika ia ulangtahun.

"Bentar ya Stary."

Kiyara menamakan gelangnya Stary.

"So you said you found somebody el-EMPH!!!!"

Kiyara meronta-ronta kala seseorang membekap mulutnya dan menyeretnya masuk kembali ke sekolah. Kiyara memberontak dan terus merapalkan doa untuk keselamatannya, walaupun yang dirinya rasakan adalah ketakutan.

BRAK!

Remuk sudah tubuh Kiyara ketika tubuhnya dihempas hingga membentur kursi gudang. Gadis itu meringis.

"Shh ... "

Suasana yang gelap membuat Kiyara kesulitan melihat apa yang ia bisa saksikan.

Hingga ....

CEKLEK!

Lampu pun menerangi gudang tua tersebut dan terpampanglah wajah si pelaku yang tersenyum remeh.

"Hai tuan putri, semalam mimpi apa?" Ejek pelaku.

Mata Kiyara memanas,

"T-tolong jangan ap-apain a-kku k-kak." Ujar Kiyara terbata-bata.

Si pelaku pun tertawa.

"TERLAMBAT! GUE NGGAK AKAN LEPASIN LO LAGI CUPU!" Teriak si pelaku dan orang itu mendekat.

Kiyara berusaha berdiri dan menyaksikan bahwa kunci gudang ada ditangan orang tersebut.

"T-tolong j-jangan s-sakit-tin ak-ku kak." Kiyara mengusap air matanya dan beringsut mundur.

"T-olong!!!"

"MINTA TOLONG SEPUASNYA AJA NGGAK ADA YANG BISA NOLONG LO! REYNAND LAGI NGERJAIN MAKALAH SAMA ANAK LAIN DI CAFE TAMARA, HAHAHA!"

"Jangan apa-apain aku kak Dara."

Orang itu tersenyum miring dan langsung mencengram lengan Kiyara keras hingga kukunya menancap.

"Awsh ... S-sakit hiks."

Kiyara sudah tak peduli dengan air matanya yang menggenangi pipinya karena rasa sakit dan perih kuku Dara masih mendominasi segalanya.

BRAK!

Tubuh Kiyara terhempas bertubrukan dengan lemari kayu.

"Hiks hiks ... "

Dara mengambil ember yang sudah ia siapkan dan,

BYUR!!!

"Maaf ya, gue sengaja."

Kiyara menggigil, badannya terasa sangat dingin dan basah. Ia tak akan pernah menyangka jika Dara akan melakukan ini semua kepada dirinya.

"Kenapa kak Dara nglakuin ini ke aku hiks?" Ratap Kiyara.

"LO TANYA KENAPA? HEH BITCH LO UDAH NGREBUT REYNAND DARI GUE ANJING! MAKANYA KALAU GUE NGGAK BISA MILIKIN REY LO JUGA NGGAK BISA! NASIB LO ADA DITANGAN GUE BITCH!!!"

"Hiks ... "

Hanya suara isakan yang keluar dari bibir Kiyara dan berharap bantuan akan segera datang kepadanya.

"Jangan mendekat!"  Teriak Kiyara ketika Dara mendekatinya.

"I DON'T CARE!"

GRAP!

Tangan Dara berhasil mencengkram dagu Kiyara keras. Kiyara hanya bisa menangis dan selalu berdoa agar ia diberikan pertolongan.

"GUE HARUS UBAH LO JADI JELEK!"

"Jang-"

PLAK!!!

PLAK!!!

PLAK!!!

PLAK!!!

PLAK!!!

Suara nyaring telapak tangan Dara yang bertemu dengan pipi Kiyara sukses membuat Kiyara merintih. Pipinya benar-benar sakit, sudah pasti lebam.

"LO BAKALAN MATI BITCH!"

DUK!!!!

Dara membenturkan kepala Kiyara ke tembok.

"S-sakit hiks ... "

"Goodbye ... "

Dan Dara meninggalkan gudang tersebut. Menyisakan kegelapan dan isakan Kiyara.

"Kepala Kiyara berdarah? Hiks hiks hiks ... "

Kiyara meraba kepala bagian belakangnya dan ia rasakan cairan kental itu merembes turun ke seragamnya.

"Nggak apa-apa Kiyara, nanti kak Rey nyelamatin kamu kok."

Gadis itu bermonolog sembari mengusap air matanya. Dan

Bruk!

Kiyara tak sadarkan diri.

****
Holla i'm back ...

Jangan lupa vote dan komen ya?

Kritik dan saran sangat dibutuhkan

Thanks:*

CHILDISH GIRLFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang