Nathan mendorong kursi roda yang diatasnya duduk seseorang yang kini ia sebut sebagai 'Papa'.
Mereka terus berjalan menuju sebuah pohon dan duduk dibawahnya.
Ada perempuan yang juga tengah duduk disana, lengkap dengan kacamata dan baju branded nya.
Jessica langsung tersenyum melihat anaknya, senyumnya sedikit hilang saat melihat Dhanu.
"Are you well?" Tanya Jessica dengan sedikit canggung.
Dhanu kini sudah bisa berkomunikasi. Oh, berterimakasihlah pada kecanggihan teknologi yang menguras biaya itu.
"Ya... Lebih baik dari sebelumnya" jawab Dhanu.
Nathan menatap keduanya dengan hangat.
"Saya kesini bukan mau ketemu kamu. Nathan minta saya dateng, makanya saya dis—"
"Jes" Dhanu menginterupsi.
"..."
"Terimakasih." Lanjutnya dengan tatapan tertulus yang pernah Jessica lihat "—Dan maaf... Untuk semuanya di masa lalu."
Syukurlah wanita itu tengah berlindung dibalik kacamatanya, kalau tidak, Nathan akan dengan jelas melihat betapa gugupnya Jessica saat ini.
"Saya udah maafin kamu. Ga ada dendam yang perlu dilanjut lagi." Jawab Jessica.
Dhanu sedikit menunduk "Aku fikir setelah pisah sama kamu aku bakal ngerasa senang... Tapi ternyata aku malah nyesel."
Jessica memiringkan kepalanya "Kamu nyesel karena Nathan kan? Bukan karena saya?"
Dhanu mengangkat kepalanya "Aku ga mau lebih brengsek lagi dengan jawab aku juga nyesel karena kamu. You don't deserve me. You deserve better."
"Actually... I don't deserve anyone. Saya lebih suka sendiri. Saya juga udah punya Nathan. Dan itu lebih dari cukup." Ucap Jessica sambil menatap anaknya yang kini tengah tersenyum memandangnya, kemudian tatapannya kembali pada Dhanu "Tapi..."
"Jangan lakuin hal yang sama ke Sandra. Seenggaknya jangan jadi orang jahat dua kali." Ucap Jessica pelan.
Dhanu mengangguk "I won't."
"Dan satu lagi" ucap Jessica sebelum ia memegang tangan Dhanu "... Sehat-sehat terus. Kamu mau liat Nathan punya anak akan? Kamu mau liat dia bahagia kan? So please... Stop doing all your bad habits. Begadang, ngerokok, minum-minum... Hhh... You have to live longer to see your son happy"
"Hm.... Kamu bener.... Aku mau gendong cucu-ku dulu baru mikirin mati" ucap Dhanu.
Nathan ikut memegang kedua tangan orangtuanya "Aku ga tau hari ini bakal dateng juga... Ga ada yang saling teriak-teriak... Ga ada yang emosi... Pokoknya Nathan seneng..."
"Mumpung sekarang semua udah membaik... Nathan boleh minta sesuatu?" Tanya Nathan pada kedua orang tuanya.
"Kamu mau minta apa?" Tanya Dhanu yang sangat bersemangat karena ini adalah permintaan Nathan yang pertama.
"Nathan mau ngelamar Caca." Jawab Nathan dengan senyum yang membuat matanya menghilang.
Jessica dan Dhanu berpandangan, keduanya tersenyum lega.
"So... What can we do for you, son?" Tanya Jessica sambil mengusap kepala Nathan.
"Temenin aku izin ke Tante sama Omnya Caca. Plus izin ke makam mama papanya juga. Bisa kan?" Tanya Nathan dengan mata penuh harap.
Jessica langsung mengangguk "Bisa. Semuanya bisa kalo buat kamu. Jadi kapan kamu mau izin ke om tantenya Caca?"
"Hmm... Sebenernya... Sebelum itu ada satu orang lagi yang harus aku mintain izin..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mellifluous | Spin-off Ethereal [END]
Fanfiction[Ineffable Universe Phase 1] "I like you very much. Just as you are." - Bridget Jones's Diary Kisah 'panjang' yang mereka alami belum cukup untuk benar-benar mengerti apa arti cinta sebenarnya. Karena terkadang cinta bukan hanya tentang status, teta...