Ada satu kebiasaan Rissa yang tidak diketahui banyak orang. Jika ia sedang tidak dalam mood yang baik, ia akan pulang ke rumah Bunda Sofia. Ibunya Hugo.
Saat Rissa datang dengan satu tas ransel berisi bajunya selama disana, Hugo kebetulan sekali sedang duduk manis di sofa ruang tamu.
"Ada badai apa lo pulang kesini?" Tanya Hugo sambil memperhatikan Rissa yang baru datang.
"Badai rumah tangga!" Jawab Rissa ketus.
Bunda Sofia keluar dari dapur dengan apron yang masih menempel di pinggangnya.
"Tadi kesini naik apa??" Tanya Bunda sambil tersenyum. Rissa menyalaminya.
"Naik gojek, Bun." Jawab Rissa.
"Ya udah sana ke atas dulu. Bunda mau lanjut masak" ucap Bunda sambil kembali ke dapur.
Rissa naik ke lantai dua, ke kamar masa kecilnya. Rissa sudah menjadi yatim piatu sejak ia baru lahir. Ibunya meninggal saat melahirkannya, dan ayahnya yang depresi memutuskan untuk mengakhiri hidup dan mengikuti istrinya.
Semenjak itulah Rissa tinggal di rumah sepupunya ini.
Hugo juga sudah seperti saudara kembarnya sendiri, karena secara kebetulan mereka lahir hanya berjarak satu bulan. Dan ikatan batin diantara mereka benar-benar terjalin secara alami.
Rissa masuk ke kamar yang didominasi warna kuning dengan tempelan karakter Winnie The Pooh di beberapa sudut temboknya itu.
Begitu Rissa sedang menaruh baju-bajunya di lemari, Hugo datang dan menyandarkan tubuhnya di ambang pintu.
"Setiap gue masuk kamar lo tuh hawanya serem. Kuning semua kayak tai" ucap Hugo dengan momogi di tangannya. Ia bahkan sampai memeluk beberapa bungkus lainnya untuk dibawa kesana.
"Ya ga usah masuk!" Jawab Rissa.
Hugo mendecih "Ga ada terimakasihnya ya lo? Ni kamar tuh gue yang beresin!"
"Oh."
Hugo yang kesal langsung menghampiri Rissa dan mengunci lehernya.
"APAAN SIH, GO?! AH! AWAS GA?!"
Karena agak takut dibanting sama si pemegang sabuk hitam taekwondo itu, Hugo akhirnya mengalah dan beralih duduk di kasur Rissa.
"Lo sama Nathan kenapa lagi?" Tanya Hugo yang masih asik memakan momogi.
"Ga kenapa-napa"
Jawaban Rissa langsung membuat Hugo melemparnya dengan bungkus momogi.
"KOTOR BANGS—at!" Rissa menahan umpatannya "Nyebelin banget sih lo!!!"
"Siapa suruh lo pake sok-sokan gapapa?" Tanya Hugo dengan satu alis terangkat, wajahnya terlihat dua kali lipat lebih menyebalkan "Kalo lo gapapa, ga mungkin banget lo kesini sampe bawa baju!"
Rissa menatapnya sinis "Lo tuh cuma nebak-nebak doang, Go. Orang masalah gue bukan sama Nathan"
"Masa?"
"Terserah lo lah" ucap Rissa yang ingin beranjak pergi tapi tangannya ditahan oleh Hugo.
"Lo jelasin lo kenapa, atau gue tanya langsung ke Nathan?" Ucap Hugo setengah mengancam.
Rissa tau Hugo tidak mungkin bertanya pada Nathan dengan biasa saja. Ia pasti akan lebih banyak marah-marah dibandingkan mendengarkan penjelasan Nathan.
Dan Rissa tidak mau itu.
"Lo tuh sadar ga sih kalo lo nyebelin banget kayak eek anjing?" Umpat Rias yang tak tahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mellifluous | Spin-off Ethereal [END]
Fanfic[Ineffable Universe Phase 1] "I like you very much. Just as you are." - Bridget Jones's Diary Kisah 'panjang' yang mereka alami belum cukup untuk benar-benar mengerti apa arti cinta sebenarnya. Karena terkadang cinta bukan hanya tentang status, teta...