"Kamu harus banget pergi???" Tanya Juna yang masih betah berpelukan dengan Selli di atas kasur.
"Cuma dua hari... Kamu dulu aku tinggal sebulan juga gapapa tuh" jawab Selli sambil asyik memainkan rambut Juna.
Lelaki itu mendongak dan menatap mata istrinya "Ya kan kalo dulu kamu ga lagi hamil... Ini aku kepikirannya double loh"
Selli menangkup pipi Juna dan menekannya hingga bibir Juna mengerucut lucu.
"Kamu fikir aku disana bakal main debus apa? Kan cuma volunteer, Jun... Ga ada acara bahaya. Lagian kalau capek aku tinggal istirahat. Asisten aku aja ada 4. Tinggal nyuruh" ucap Selli mencoba memberi pengertian.
"Tapwi kwan nantwi akwu kangewn..." Juna berbicara dengan tidak jelas karena pipinya masih ditekan oleh Selli.
Perempuan itu langsung membebaskan pipi Juna dan terkekeh kecil di depan wajahnya.
Sudah berminggu-minggu mereka tinggal bersama sebagai sepasang suami istri, tapi tidak banyak yang berubah. Oh, mungkin Juna yang lebih banyak berubah.
Ia jadi lebih protektif, lebih cerewet, lebih banyak menunjukkan rasa sayangnya pada Selli setiap hari. Ya... Untungnya Selli bukan perempuan yang alergi dengan overdosis cinta. Kalau iya, mungkin ia akan stress dipeluk terus atau digombali terus-terusan seperti sekarang.
Satu-satunya hal yang berubah dari Selli adalah, ia jauh lebih pencemburu dibandingkan sebelumnya.
"Tapi ya, Jun... Harusnya aku ga sih yang kepikiran?" Tanya Selli.
Juna mengerutkan dahinya.
"Kepikiran? Kepikiran gimana?"
"Ya takutnya kamu bandel gitu selama aku tinggal..." Ucap Selli sambil cemberut.
Juna menghela nafasnya "Aku mau bandel juga mikir berkali-kali, Sel... Taruhannya nyawa..."
Selli tergelak mendengar ucapan Juna "Apa sih! Emang aku istri antagonis kayak di FTV FTV???"
Juna ikut tertawa, tapi kemudian ia kembali memeluk Selli lebih erat "Kamu mau kayak istri antagonis juga bebas... Aku juga bakal tetep sayang terus..."
"Ck... Kebiasaan" Selli mendecak "Ini udah mau jam 7 loh Jun, mandi sana, nanti kamu telat"
"Biarin..."
"Masa pak direktur telat sih? Ntar dimarahin Kak Jingga loh" ucap Selli heran.
Iya, Juna baru saja dilantik menjadi direktur kurang lebih seminggu yang lalu. Setelah banyak pertimbangan, Jingga akhirnya percaya bahwa Juna bisa membawa rumah sakit ke arah yang lebih baik.
Tapi tentu saja, Jingga juga tetap mengawasi adiknya itu. Karena sekarang Jingga naik jabatan menjadi presiden rumah sakit, menggantikan Agung yang kini memilih menikmati masa tuanya dengan mengasuh para cucu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mellifluous | Spin-off Ethereal [END]
Fanfiction[Ineffable Universe Phase 1] "I like you very much. Just as you are." - Bridget Jones's Diary Kisah 'panjang' yang mereka alami belum cukup untuk benar-benar mengerti apa arti cinta sebenarnya. Karena terkadang cinta bukan hanya tentang status, teta...