# About 5 years later
Setiap orang memiliki umur ideal mereka masing-masing untuk menikah.
Tak berbeda dengan 4 sahabat ini. Mereka juga memiliki impian waktu yang tepat untuk menikah. Ada yang mempunyai pemikiran bahwa lebih cepat lebih baik, ada yang masih menunda dengan alasan karir yang baru ingin meroket, ada yang tidak memikirkan soal pernikahan sama sekali dan ada pula yang masih mencari pendamping atau lebih tepatnya menunggu seseorang hadir (kembali) untuk dinikahi.
'Mark Delano Rowland
&
Keisha Tanubaya'Keempat lelaki tampan itu menatap undangan yang sama yang ditaruh tepat di tengah meja bundar milik salah seorang lelaki bermarga Danendra itu.
"Lo bertiga dateng kan?" Tanya Juna pada ketiga temannya.
"Berhubung gue diundang, ya gue pasti dateng lah" jawab Nathan sambil bersandar di sofa.
"Harusnya kita yang nanya gitu ke lo. Lo dateng ga? Gue sih takutnya Kei malah ga jadi nikah gara-gara ngeliat lo dateng" ucap Revan.
Ucapan Revan bukan tanpa dasar. Mengingat Kei pernah menjadi salah satu dari belasan perempuan yang terkena badai pesona Juna semasa kuliah dulu.
"Hubungannya apa, anjrit?!" Seru lelaki bersurai kecoklatan itu sedikit emosi.
"Kalo engga lo ke kondangannya pake topeng aja, Jun. Biar ga oleng jodoh orang" ucap Genta dengan kekehan kecil dari mulutnya.
Juna memutar bola matanya jengah
"Tapi gue ga ada temen kondangan..." Lirih Juna.
"Lah Selli ga dateng emang?" Tanya Nathan dengan dahi berkerut.
Juna menggeleng lesu "Masih di Solo dia. Ga tau tuh ngapain. Gue lebih suka dia jadi ratu gabut daripada jadi wanita karir kayak gini..."
Di kumpulan mereka hanya Genta dan Juna yang sudah memiliki tambatan hati. Tapi mereka berdua juga sama saja seperti dua orang lainnya.
Sama-sama terlihat jomblo.
Hal itu dikarenakan kedua pacar mereka adalah perempuan yang sama-sama sibuk. Selli yang sibuk keliling Indonesia untuk memberi bantuan sosial, dan Lia yang menetap di Depok karena lebih dekat dengan kampus tempatnya mengajar.
Baik, Juna, Genta, Nathan, dan Revan semuanya juga memiliki kesibukan masing-masing. Hanya saja tergantung bagaimana orang lain menilainya.
Orang-orang pasti akan melihat Nathan sebagai yang paling sibuk karena ia diharuskan untuk menjadi pengurus perusahaan ibunya. Fyi, Nathan sama sekali tidak ada basic di bidang bisnis. Makanya setelah 3 tahun melatih diri sendiri menjadi pemimpin yang baik, Nathan baru berhasil menjadi seorang CEO di tahun ke 4.
Yang tersibuk kedua sudah pasti Genta. Selain menjadi manager litigasi di kantor pengacara milik ayahnya sendiri, Genta juga menjadi pengacara yang cukup banyak dicalling untuk mengurus beragam kasus. Bisa dibilang Genta adalah orang yang paling tidak bisa diajak keluar jika sedang sibuk-sibuknya. Nathan sih masih bisa selama diajaknya di atas jam 10 malem.
Dan dua orang lainnya, Juna dan Revan, adalah dua orang yang sibuk, tapi terlalu dibawa santai. Jadi akhirnya terlihat seperti tidak punya pekerjaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mellifluous | Spin-off Ethereal [END]
Fanfiction[Ineffable Universe Phase 1] "I like you very much. Just as you are." - Bridget Jones's Diary Kisah 'panjang' yang mereka alami belum cukup untuk benar-benar mengerti apa arti cinta sebenarnya. Karena terkadang cinta bukan hanya tentang status, teta...