Apa yang biasanya orang lain lakukan saat patah hati?
Tidur?
Makan?
Nangis?
Atau dengerin playlist 'Generasi Galau' dari Spotify?
Patah hati versi Revan beda.
"NYET! APA APAAN LO KASIH GUE TREADMILL DEPAN RUMAH?!"
Itu suara protes dari Nathan.
Revan cuma bisa menjawab seadanya sambil nolep di atas kasur.
"Udah terima aja! Ga usah banyak bacot lo ah!" Jawab Revan ngegas.
Nathan mendengar nada bicara Revan agak tidak beres. Jadilah ia menyuruh Juna untuk mengecek keadaan Revan. Maunya sih dia cek sendiri, tapi apa daya tugas kantor lagi numpuk numpuknya.
Bukan cuma Nathan yang tiba-tiba dikasih barang di depan rumah. Genta juga sampe dimarahin kakaknya gara-gara ada TV 32 inch nyangsang ke rumahnya.
Kalau Juna lebih kaget lagi ngeliat seperangkat panci cantik plus sticky notes yang tulisannya bikin dia naik darah 'Nih, buat masak'
Juna sih langsung tau kalo ini pasti dari Revan. Dan Revan kalau udah buang-buang duit gini, tandanya ada yang ga beres.
Disaat Revan lagi tiduran dan ga tau harus ngapain, ujuk-ujuk pintu kamarnya kebuka dari luar.
"Hmmm... Saya mencium aroma aroma patah hati"
Revan memberengut "Ngapain papa kesini?!"
Chandra mengangkat bahunya dan menaruh satu krat Coca Cola di karpet mahal anaknya itu.
"Tiba-tiba banget kamu dateng ke rumah yang ini. Pasti ada apa-apa" ucap Chandra sambil duduk di karpet dan membuka satu kaleng soda.
"Ga usah sotoy paaa!" Revan mendengus sambil ikut duduk di sebelah papanya dan merampas soda dari tangan ayahnya itu.
"Segitu ga ada tenaganya buka kaleng sendiri?" Chandra mendesis sambil membuka kaleng yang baru.
Revan memeluk dua lututnya dan terdiam.
Kemudian Chandra mengusak kepala anaknya itu dan berakhir menoyornya.
"Ish! Apa sih toyor-toyor?!" Bentak Revan emosi.
"WHY YOU SO SENSI SIH HA?! Udah kayak cewek mens aja!" Chandra mencerca.
"Papa yang bikin emosi duluan!"
"Papa yang bikin emosi, atau mantan kamu itu?"
"GA USAH BAWA-BAWA DIA!"
"Et, marah berarti bener"
Revan be like; untung bapak sendiri...
Setelah hening cukup lama, Chandra kembali berbicara.
"Kamu tuh kalo mau curhat sama papa, ya curhat aja! Gini-gini papa tuh bisa lah jadi Mario Teguh kalo dibutuhkan" ucap Chandra serius.
"Botakin dulu palanya setengah, pa. Baru Revan percaya"
Chandra langsung menghela nafasnya lelah "Punya anak kaya kamu tuh bikin papa kayak lari bolak-balik Tembok Cina tau ga?"
"Dih? Kayak pernah aja lari di Tembok Cina" Revan mencerca balik.
"WOOOO... NI ANAK MINTA TAK GAPLOK E?"
Revan mendelik "Lagian udah tau aku badmood, ngapain malah disamperin? Ga pernah denger pepatah jangan bangunin singa yang lagi tidur ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mellifluous | Spin-off Ethereal [END]
Fanfiction[Ineffable Universe Phase 1] "I like you very much. Just as you are." - Bridget Jones's Diary Kisah 'panjang' yang mereka alami belum cukup untuk benar-benar mengerti apa arti cinta sebenarnya. Karena terkadang cinta bukan hanya tentang status, teta...