Rissa tidak tau keputusannya untuk mengiyakan ajakan Carel pergi bersama adalah suatu hal yang tepat atau tidak. Bisa dipastikan hari ini ia akan menjadi orang paling berdosa karena dua hal.
Pertama karena ia pergi bersama Carel tanpa sepengetahuan Nathan. Secara teknis Rissa sudah memberitahu lelaki itu. Tapi Nathan belum membalasnya bahkan sampai sekarang. Dan yang kedua, ia salah karena jiwa dan raganya seolah tidak ada di tempat yang sama. Ia memang pergi bersama Carel, tapi pikirannya masih dihantui oleh Nathan.
"Lo udah pernah naik flying fox sebelumnya?" Tanya Carel ketika mereka sudah melakukan pendakian menuju puncak tebing untuk naik flying fox.
"Udah" Jawab Rissa yang benar-benar tidak bisa fokus melakukan apapun sejak tadi pagi.
"Sama Nathan?" Tanya Carel yang langsung membuat Rissa menoleh dengan ekspresi terkejut.
"Bukan. Hugo." Jawab Rissa singkat.
Carel mengangguk dan tersenyum "Berarti gue cowok pertama yang ngajak lo flying fox dong?"
"Hm. Congratz" Ucap Rissa tanpa jiwa.
Anak tangga demi anak tangga mereka langkahi hingga sampai ke puncak tebing yang cukup tinggi.
Rissa bukan gadis penakut, jadi ia santai saja. Ia mendengarkan instruksi dari guide disana dengan seksama. Kemudian setelah selesai dijelaskan, ia dan Carel berbicara sebentar.
"Mau lo yang duluan atau gue?" Tanya Carel.
"Bebas"
"Oke, kalo gitu gue duluan ya?" Ucap Carel yang antusias karena ini flying fox pertamanya.
Rissa hanya mengangguk dan membiarkan Carel pergi untuk memasang alat-alat pengaman di tubuhnya. Kemudian tak lama Carel menoleh ke belakang.
"SA!!"
Rissa hanya menatapnya datar.
"MAKASIH YA UDAH MAU JADI GEBETAN GUE!!!! GUE SAYANG LO BANGET!!!"
Rissa mendengarnya, namun ia memilih tidak menjawab. Apalagi karena setelahnya Carel langsung meluncur turun dan meninggalkannya sendirian.
Baru Rissa ingin naik wahana itu juga, sebuah pesan muncul di ponselnya.
Nath : have fun.
Rissa menggenggam kuat ponselnya. Ia jadi merasa bahwa yang ia lakukan ini sebenarnya salah. Tapi apa yang bisa ia lakukan? Ia sudah disini. Akan lebih cepat jika ia naik ke flying fox daripada menuruni anak tangga yang tadi ia naiki sebelum sampai kesini kan?
Kemudian ia menyiapkan diri untuk meluncur. Ia menatap pemandangan yang ada di hadapannya.
it would be more beautiful if he was here, right? — batin Rissa yang menahan kepedihannya sendiri.
Ia fikir dengan kondisinya dan Nathan yang kini sudah resmi bersama akan membuatnya lega dan tidak banyak fikiran.
Tapi ternyata ia salah.
Sikap Nathan yang tidak pernah mau menghalangi kemauan Rissa membuat gadis itu takut karena bisa saja Nathan sebenarnya menyembunyikan perasaannya.
Namun sekali lagi, ia berharap setelah acara flying fox-nya hari ini, tidak ada masalah lagi yang harus membuat dirinya dan Nathan bertengkar.
Rissa suka berkelahi, tapi berkelahi dan bertengkar itu adalah dua hal yang berbeda. Ia bisa menghajar lawannya secara fisik, tapi jika sudah menggunakan hati, Rissa lemah.
Instruktur menghitung mundur. Dan pada hitungan ketiga ia meluncur lurus dari satu tebing ke tebing yang lain. Pikiran Rissa terlalu kacau hingga ia tidak memperhatikan pemandangan di sekitarnya sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mellifluous | Spin-off Ethereal [END]
Fiksi Penggemar[Ineffable Universe Phase 1] "I like you very much. Just as you are." - Bridget Jones's Diary Kisah 'panjang' yang mereka alami belum cukup untuk benar-benar mengerti apa arti cinta sebenarnya. Karena terkadang cinta bukan hanya tentang status, teta...