"Coba tebak siapaaa~~~"
Ryn memegang tangan yang menghalangi pandangannya itu sambil tersenyum.
"Hmm? Siapa yaa? Clue coba" Ucap Ryn yang sebenarnya sudah tau siapa yang menutup matanya itu.
Bukannya menjawab Jericho malah melepaskan tangannya dan membalikan tubuh Ryn.
"Kaget ga aku kesini?" Tanya Jericho.
"Hm... Engga tuh" jawab Ryn sambil mengerdikkan bahunya.
Jericho memberengut "Kok ga kaget? Kaget dong!"
"OH MY GOD, KO!!! IH! AKU GA NYANGKA BANGET KAMU DATENG KESINI! AKU KAGEEEET!" Ryn melebih-lebihkan bahkan sampai menutup mulutnya dengan kedua tangannya.
Jericho geleng-geleng kepala sambil tertawa. Lalu setelahnya ia mengacak-acak rambut Ryn "Gemes banget!"
Ryn ikut tertawa dan membiarkan Jericho merapikan rambutnya kembali.
"EKHEM!"
Dua sejoli itu menoleh ke arah suara. Ada Juna dengan wajah ditekuk yang berjarak tak sampai 3 meter dari mereka.
"Ga usah sok uwu lu berdua!" Ucap Juna sensi. Maklum, efek chatnya masih belum dibales sama Selli ya gini...
"Mas Juna kenapa sih?? Sensi banget kayak PMS aja" ucap Ryn sambil cemberut.
"Cemberutnya kamu lagi ga mempan, Ryn." Ucap Juna sambil melewati dua orang itu. Tapi tiba-tiba ia berhenti dan memutar tubuhnya sambil menunjuk Jericho "—Lo jangan ngambil kesempatan dalam kesempitan! Gue masih ga merestui hubungan kalian!"
Setelahnya Juna balik kanan bubar jalan.
Jericho melirik Ryn bingung "Mas Juna emang biasa gitu...?"
Ryn mengerdikkan bahunya "Lagi badmood kali dia. Diemin aja."
Hari ini diadakan family gathering, dimana masing-masing staff boleh membawa satu orang, tidak harus keluarga, untuk rekreasi ke puncak.
Juna tidak bisa mengajak Selli, selain karena perempuan itu masih tidak membalas chatnya sampai sekarang, Selli juga baru pulang besok pagi. Jadilah Juna mengajak sahabat sehidup sematinya untuk menemaninya agar tidak sendirian disana.
Juna mengambil kameranya dan memotret banyak orang yang baru mau naik ke bis. Tiba-tiba Genta datang dengan dua kopi di tangannya.
"Gila rumah sakit kakak lo elit juga ya cuy..." Ucap Genta sambil menyedot kopinya.
Juna melirik sahabatnya itu "Rumah sakit KELUARGA GUE, lebih tepatnya." Koreksinya dengan nada sombong.
Genta mendelik "Jangan sombong-sombong, Jun. Harta cuma titipan."
Mendengar penuturan sahabatnya, Juna jadi tertawa "Kok kalo Revan yang sombong, lo ga marah-marah sih! Pilih kasih lo!"
"Masalahnya mau tiga perusahaannya dia bangkrut pun, hartanya ga bakal berkurang, bangsat!!!" Jawab Genta dengan helaan nafas.
Padahal sebelum acara ini berlangsung, Juna benar-benar badmood sampai tidak mau berangkat, tapi untungnya ia tidak salah mengajak teman. Genta memang bisa membuat moodnya membaik.
Tiba-tiba seorang gadis berambut sebahu menghampiri mereka berdua.
"Genta kan?"
Genta menoleh dan mendapati Gina disana dengan senyuman di bibirnya.
".... Gina ya?" Genta mencoba mengontrol ekspresinya.
Gina langsung mengajak Genta bersalaman "Ya iya atuh! Ari kamu teh lupa? Kumaha damang?" (Apa kabar)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mellifluous | Spin-off Ethereal [END]
Fanfic[Ineffable Universe Phase 1] "I like you very much. Just as you are." - Bridget Jones's Diary Kisah 'panjang' yang mereka alami belum cukup untuk benar-benar mengerti apa arti cinta sebenarnya. Karena terkadang cinta bukan hanya tentang status, teta...