Nasi kuning dengan bentuk mengerucut dan juga lauk disekelilingnya berhasil membuat Farra sedikit tertarik, tapi itu belum membuatnya mau beranjak bangun dari karpet.
Ia masih betah rebahan.
PLAK!!!
"AW!!! Ish! Mama apa sih?!" Farra menggerutu saat pahanya ditampar oleh ibunya yang kini tengah menatapnya khas ibu tiri di film-film.
"Kamu tuh jadi anak gadis rebahaaaaan terus! Hari ini tuh kamu tambah tua! Bukannya tambah dewasa malah bikin mama ngomel terus!" Ibunya marah-marah sampai membuat Farra ingin pulang ke kostan lagi.
Iya, hari ini Farra ulangtahun. Makanya ia dipanggil untuk pulang ke rumah. Katanya sih mau ada perayaan kecil-kecilan.
"Ya terus aku harus ngapain dong??? Mama juga ngomel terus! Kalo tau mau diomelin mending ga usah pulang!" Farra ikut ngedumel.
Akhirnya sang mama menjewer kuping Farra hingga membuatnya terpaksa untuk duduk.
"AAAAA!!! MA! IH! SAKIT!!! AKU LAPOR KOMNAS HAM LOH YA!" Farra memegangi telinganya.
"Bilangin aja sana! Paling Komnas HAM nya juga lebih mihak mama daripada kamu!" Ucap sang ibu.
Farra mendecak kesal, emang dasar mamanya tuh sering banget marah-marah, padahal kan Farra ga ngapa-ngapain?
"Kalian tuh kalo ketemu beranteeeeemm terus... Giliran ga ketemu saling nanyain... Dasar" Kania yang tengah menggendong anaknya terkekeh dari kejauhan.
"Mamanya tuh! Demen banget ngomelin aku! Kayaknya kalo sehari ga ngomelin aku gatel gatel kali pantatnya" ucap Farra yang sudah ancang-ancang untuk kabur.
Benar saja, ibunya langsung melotot dan membuat Farra lari bersembunyi di belakang ayahnya.
"PAAAAA!!! TOLONG!!! ADA GODZILLA!!!"
Ayah dan kakaknya hanya bisa tertawa melihat interaksi Farra dan ibunya. Memang, dua orang itu lebih baik jangan disatukan.
"GODZILLA KAMU BILANG?!" Sang Mama mengambil sapu dan menjadikannya senjata.
"Astaga... Udah udah! Nanti tumpengnya jatoh! Mama jangan marahin Farra terus dong, ma... Gimana dia mau betah di rumah???" Akhirnya si kepala keluarga bertindak.
"Belain aja terus!"
Farra langsung memeluk ayahnya "Sayang papaaaaaa"
"Sekarang mending kita potong tumpengnya?" Kania menyarankan.
"Ga nunggu Mas Dimas dulu, Ci?" Tanya Farra dengan alis menyatu.
"Engga, Dimas kerja sampe malem, dia cuma nitip kado tuh" ucap Kania sambil menunjuk paper bag dari brand ternama yang ada di atas meja.
"WAHHHH!!! Emang mas Dimas tuh paling top markotop deh! Nanti aku bilang makasih ke dia lewat chat aja kali ya?" Tanya Farra.
Kania mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mellifluous | Spin-off Ethereal [END]
Fanfiction[Ineffable Universe Phase 1] "I like you very much. Just as you are." - Bridget Jones's Diary Kisah 'panjang' yang mereka alami belum cukup untuk benar-benar mengerti apa arti cinta sebenarnya. Karena terkadang cinta bukan hanya tentang status, teta...