Hari ini Selli diminta untuk datang ke sebuah cafe yang tak jauh dari kediamannya. Bisa tebak siapa yang menyuruhnya datang?
Ya.
Mbak Indah.
Selli tidak tau kalau hari ini akan datang juga. Ia sering mendengar isu soal betapa seramnya Mbak Indah di mata para menantu Danendra, tapi ia tidak pernah menghadapinya langsung, jadi ia sedikit skeptis.
Selli sengaja tidak memberitahu Juna bahwa Indah mengajaknya bertemu hari ini, ia takut Juna malah melarangnya atau melakukan hal aneh. Jadilah sekarang ia duduk di salah satu meja sambil mengetuk-ngetuk ponselnya.
Ia gugup.
Tak lama, seorang perempuan dengan kacamata hitam yang senada dengan coatnya datang. Langkahnya anggun, memancarkan aura tidak biasa.
Selli langsung otomatis berdiri. Kemudian ia tersenyum untuk menyambutnya.
Indah berhenti tepat di depan meja Selli, kemudian ia melepas kacamatanya. Sekarang Selli lebih suka Indah mengenakan kacamatanya... Karena mata Indah terlalu mengintimidasi jika dilihat secara langsung.
"Udah lama?" Tanya Indah yang bahkan tidak tersenyum sedikitpun.
Selli menggeleng "Belum, mbak"
Indah mengangguk "Ya... Kita janjian jam 10. Dan sekarang masih jam 9.57. Mbak ga harus minta maaf cuma karena kamu nunggu kelamaan kan?"
Selli menggeleng panik "E-engga mbak! Aku belum lama kok sampenya."
Indah melirik ke arah lain, membuang nafas. Kemudian ia memasukkan kacamatanya ke dalam tas yang bisa Selli tebak harganya setara motor.
"Duduk" ucap Indah sebelum dirinya juga ikut duduk "Udah pesen minum?"
Selli menggeleng.
Indah langsung mengambil buku menu, matanya bergerak membaca semua menu disana "Kamu suka Red Velvet?"
"Suka mbak!" Selli langsung mengangguk, seingatnya Juna pernah memberitahu bahwa Indah sangat menyukai kue tersebut.
"Bisa bikinnya?" Tanya Indah lagi.
Selli terhenyak. Boro-boro bikin kue, megang mixer aja kayaknya ga pernah.
"Umm... Ga bisa, mbak" jawab Selli.
Indah mengangkat sedikit alisnya, wajahnya masih datar "Juna bisa. Dan rasanya selalu enak. Jangan bilang kamu juga ga bisa masak?"
Selli menelan ludahnya dengan susah payah. Dia benar-benar ketakutan. aura Indah memang tidak main-main.
Indah menghela nafasnya "Ya... Wajar sih. Perempuan jaman sekarang suka lupa kalau bisa masak itu bukan cuma soal hobi atau keahlian, tapi emang kewajiban! Jadi kalau kamu nikah sama Juna, kamu bakal biarin dia masak terus gitu? Hebat." Indah menarik satu sudut bibirnya di akhir kalimat.
Jantung Selli berdegup berkali-kali lipat lebih kencang.
Tanpa Selli sadari, Indah sudah menulis poin minus Selli di otaknya.
Indah kembali menatap ke buku menunya. Ia sudah memutuskan akan memesan dua potong kue red velvet serta macaroon.
"Kamu mau teh hijau? Katanya itu bagus buat ibu hamil." Ucap Indah dengan mata yang masih fokus ke buku menu.
Selli terdiam.
Jadi keluarga besar Juna sudah tau bahwa dirinya hamil?
"Mau, mbak. Makasih" ucap Selli sambil tersenyum tipis dan sedikit menunduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mellifluous | Spin-off Ethereal [END]
Fanfiction[Ineffable Universe Phase 1] "I like you very much. Just as you are." - Bridget Jones's Diary Kisah 'panjang' yang mereka alami belum cukup untuk benar-benar mengerti apa arti cinta sebenarnya. Karena terkadang cinta bukan hanya tentang status, teta...