30 : MANGGALA'S

1.4K 129 65
                                    

Apa yang ada di bayangan kalian saat mendengar kata kumpul keluarga?

Apakah itu sesuatu yang menyenangkan?

Atau justru merepotkan?

Kalau pertanyaan itu ditujukkan untuk keluarga Manggala, tentu saja jawabannya adalah yang kedua.

Manggala sudah lama hidup terpisah dan tidak suka mencampuri urusan hidup masing-masing. Mereka hidup dengan asas 'lo-lo, gue-gue'.

Sampai kapanpun Manggala tidak akan pernah se-solid Danendra. Entah dalam segi apapun.

"Bisa bantu gue bawa ini kan?"

Shasha menoleh karena ia merasa Ratu berbicara padanya.

"O-oh, bisa, mbak" Shasha langsung mengambil alih koper Ratu, tapi disaat itu pula Revan datang dan menghentikan tindakan Shasha barusan.

"mind your own business!" Revan mendesis pada kakak sepupunya itu.

"Gue cuma minta tolong—"

"Dan gue ga denger kata tolong keluar dari mulut lo. Dia pacar gue, bukan asisten lo. Silahkan suruh orang lain, tapi jangan dia." Revan membuat Ratu mendecih saat mendengar ucapannya.

Tatapan sengit keduanya terputus saat Bulan—suami Alda—datang untuk mencari dimana keberadaan Alda.

"Nah, pas banget. Lo bawain deh nih koper gue" ucap Ratu pada Bulan.

Bulan menunjuk dirinya sendiri "Saya, mbak?"

"Menurut lo gue lagi nyuruh orang lain?" Tanya Ratu ketus.

Bulan nampak tidak nyaman, tapi ia tetap bersedia membantu Ratu membawa kopernya.

Ya, setidaknya ia akan benar-benar membawa koper ke kamar Ratu jika saja Alda tidak tiba-tiba datang dan merampas koper tersebut.

Perempuan itu menarik koper Ratu dan membantingnya tepat di hadapan tubuhnya.

Terdengar suara bantingan cukup keras yang membuat semua orang diam di tempatnya karena tau akan timbul masalah setelah ini.

"Nama lo boleh Ratu. Tapi bukan berarti lo bisa nyuruh orang seenaknya! Kenapa kaki lo? Ga bisa jalan sendiri?!" Alda membentak Ratu dan membuatnya mendengus kesal.

"Lo ga tau kan berapa harga koper gue—"

"Gue bisa ganti 10 detik ini juga! Lo lupa gue lebih kaya dari lo?" Alda bertanya dengan nada angkuh.

Bulan langsung memegang bahu Alda "Udah... Gapapa... Jangan marah-marah"

Alda melirik Bulan tajam "Dan kamu! Jangan mau maunya disuruh sama ni orang! Kamu bukan pesuruh! Ngerti?!"

Bulan mengangguk "Iya, Al.. iya..."

Raja menatap keributan tersebut sambil menyesap cocktail di tangannya "Mundur, Ra. Lo kalah jumlah"

Ratu menatap kembarannya "Kenapa lo ga bantuin gue sih?!"

Raja menunjuk cocktailnya "I don't have time for that."

"Damn you, dumbass!" umpat Ratu sebelum ia menarik kopernya ke kamar.

Raja terkekeh melihat kembarannya itu, kemudian ia kembali menyesap cocktailnya.

"Sejak kapan lo ada di pihak kita?" Tanya Alda dengan satu alis terangkat.

Raja ikut mengangkat alisnya "Yang bilang gue ada di pihak lo siapa? Gue cuma memihak orang yang punya peluang lebih besar untuk menang." Ucapnya sebelum ia memilih berpindah tempat untuk minum.

Mellifluous | Spin-off Ethereal [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang