Budayakan vote dan follow terlebih dahulu :')
Kini, sudah satu bulan mereka dekat, itu membuat keduanya sangat nyaman. Setiap berangkat sekolah selalu bersama, istirahat bersama, bahkan Naifa pun bermain dengan teman segenknya.
Dan saat ini Naifa, Darka, dan serta teman teman mereka sedang berkumpul di salah satu meja kantin. mereka duduk sambil menikmati makanan yang mereka pesan sambil bersenda gurau.
Disatu sisi Aldo yang melihat keakraban serta canda tawa mereka membuat hatinya sedikit teriris dan membuatnya pergi meninggalkan kantin sekolah.
Tanpa disadari Aldo sedari tadi elang memperhatikannya, ia pun membuka suara membuat candaan mereka terhenti.
"Ekhemm, kalian perhatiin Aldo gak?"
Darka yang mendengar ucapan elangppun menjawab. "Lo bisa gak sih gak usah ngomongin bajingan satu itu." Ucap Darka dengan dingin
"Gue gak bermaksud, cuman kalian gak ada niatan buat maafin dia."
"Lo fikir semudah itu memaafkan orang yang udah nyakitin perasaan kakak gue" ujar Darka membuat yang lainnya pun terdiam dan hanya menatap mereka berdua debat.
Faris yang sedari tadi diam pun mengalihkan pembicaraan."ehh Minggu depan nonton yuk di bioskop ada film horor baru loh." Ujar Faris mencairkan suasana namun yang ia dapat tatapan tajam dari semuanya.
"Lo ya bisa bisanya mengalihkan pembicaraan"bisik vino kepada Faris.
"Ya mau gimana lagi anjir dari pada mereka ribut."
"Kan Lo tau mereka kalo misalnya udh di satu topik gak bisa di alihkan, goblok." Kini gantian Vano berbisik
"Iya juga sih"gumam Faris yang masih terdengar oleh mereka berdua.
Tiba tiba Darka membuka suara "gue izin ke toilet" membuat mereka memperhatikan kepergian Darka, elang yang melihatnya pun langsung pergi meninggalkan mereka.
*
Saat ini Aldo yang berada di kamar mandi sedang menatap dirinya dengan wajah kasihan terhadap dirinya sendiri betapa sedihnya dirinya saat di jauhi oleh teman teman lamanya yang dimana itu bukan kesalahan dirinya seutuhnya.
Flashback.
"Gue suka sama Lo, Aldo."
"Maaf kak, gue suka sama orang lain."
"Bisa gak sih sedikit aja rasa kasian sama perasaan gue?"
"Kak, gue gak bisa."
"Plis, anggep aja gue merendahkan diri gue sendiri. Demi Lo bisa Nerima perasaan gue."
"Kak Dara, sorry, i'm so sorry. I can't." Namun, saat Dara melihat Aldo yang ingin pergi meninggalkannya, Dara langsung menarik lengannya dan langsung mencium bibirnya.
Ya, Dara sangat mencintai Aldo sejak pertemuannya yang pertama dimana saat Aldo sedang menjadi salah satu peserta MOS dua tahun yang lalu. Dan Dara lah kakak kelas sekaligus wakil ketua OSIS.
Pertemuannya itu membuat Dara menjadi Stalker-nya, hingga Dara mengungkapkan perasaannya waktu ia hendak memasuki ujian kelulusan.
Saat Aldo mengetahui bahwa Dara tiba-tiba menciumnya, Aldo pun terpaksa mendorong Dara hingga kepalanya terbentur tembok dan alhasil membuat Dara pingsan. Dan hari semakin hari, Aldo mendekati dirinya dan berpacaran dengan Dara.
Dan tiba pada waktunya hubungan persahabatan mereka hancur disaat Aldo berselingkuh dan diketahui Dara serta teman-temannya, dan disaat itu dirinya mengakui bahwa memacari seorang Dara adalah suatu keterpaksaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARKA NOVELAN
Fanfiction~Darka so handsome So handsome So handsome Darka ganteng-ganteng dari lahirnya...a...a~ Bagaimana jika seorang Darka Novelan mencintai 4 wanita sekaligus?