13

264 19 1
                                    


🍃🍃🍃🍃

"AAAAAISYAHHH KU JUATOH CINTAAA..... PPAPAPAPAPADA JAMILAHHHHHH NGAKAK LAGI...... AAAAAAIS-"

'Plak'

"Aduh sakit Vano! Lo mah ngegeplaknya gak kira-kira." Gerutu Darka.

"Habis berisik bego lo! Gue main MLnya gak konsen!" Protes Vano.

"Kamu teh tiap hari mainnyah mobil lejen, WA saya gak dibalas gegara mobil lejen! Saya teh nelpon gak diangkat gegara mobil lejen! Awas ajah kamu teh kalo pulang kerumah tidur diteras sambil main ML biar is dead sekalian biar di layatin zilong dan kawan-kawan! " Cerocos Darka dengan logat Sundanya.

"Mamah teh tega betul sama papah, nanti mamah gak papah belai lagi lho!" ujar Vano dengan gaya yang menjijikan.

"Geli gue Vin!" Ujar Darka sambil mendelik jijik.

"Lo sih, pake acara drama segala. Jadi ikut-ikutan kan gue nya." Protes Vano kepada Darka.

"Bacot deh. Gue kebawah dulu yak." ucap Darka kepada teman-temannya.

"Mau kemana lo?" Tanya Faris.

"Mau ngapelin bik Juju. Ya-"

"Astagfirullah Dar! Gue nggak nyangka ternyata lo suka sama bi Juju!" Potong Vino saat Darka sedang ingin melanjutkan kalimatnya.

"Tahu kasihan bego pak Edodnya. Masa di tikung ama majikannya gila bet dah." Lanjut Vano.

"Astagfirullah! Ya kali gue suka sama bik juju. Lagi juga gue masih normal kali masih suka sama yang muda-muda!" Jelas Darka.

"Terus lo ngapain mau ngapelin bik jujuk? " Tanya Vano Watados.

"Huft! gue mau ke dapur mau sambil makan! Emang lo pikir gue beneran mau ngapelin bik juju? hah! Enggak lah ya kali! Masih normal gua!" Jelas Darka dengan gemas.

"Oh gitu... " ujar Vano, Darka hanya membalasnya dengan dehaman saja.

Darka berjalan menuruni Anak tangga dan melihat sekeliling ruangan, ternyata terdapat kakaknya dan Tia yang sedang tertawa di ruang tamu. Satu kalimat yang Darka ingin ucapkan 'lucu' ya, kalimat itu lah ingin dikatakan Darka saat itu.

Darka berjalan kearahnya.

"Eh Tia. Kamu belum pulang?" Tanya Darka untuk berbasa-basi.

"Eum, emang sekarang jam berapa?" tanya Tiara.

"Jam setengah 9 lho, kamu udah ijin sama papa kamu?" sekarang gantian Dara yang bertanya.

"Udah kok, oh ya berhubung udah malem Tia mau pamit pulang dulu ya kak. Tia takut kalo nanti kemaleman." Ujar Tia yang ingin berpamit.

"Darka anterin aja, biar Tia gak kenapa-kenapa." Ucap Darka dengam mengambil jaket dan kunci motornya.

"Udah, Gak usah. Tia gak mau ngerepotin." Ujar Tiara menolak tawaran Darka.

"Gak Ti, Darka takut nanti Tia di jalan kenapa-kenapa." ucap Darka sambil mengusap pundak Tiara.

'Deg! ' saat tubuh Tiara disentuh oleh Darka, ia merasakan tubuhnya menegang dan jantungnya berdetak lebih cepat dari pada biasanya. Apakah Tiara menyukai Darka? Atau Sebaliknya, Darka menyukai Tiara?.

"Iya bener kata Darka. Takut nanti kamu diapa-apain dijalan, mending dianter aja." Ucap Dara membuyarkan lamunan Tiara.

"Eh. G-"

"Gak ada penolakan. Udah ayo!" Darka berjalan keluar rumah dengan menarik tangan Tiara dan menggenggamnya erat.

"Kak, Darka berangkat." Pamit Darka.

DARKA NOVELANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang