4

929 55 5
                                    

30 menit Darka membersihkan Toilet hingga pada akhirnya hukuman itu pun berjalan dengan lancar. Darka pun duduk di depan toilet tersebut sambil merenggangkan otot-ototnya.

"Huftt... gila capek banget yak?, baru juga bersihin toilet, untung kagak bersihin istana presiden. Hm... Tapi kok gue jadi keinget bunda. Coba aja Kalo gak ada bik Juju, mungkin bunda bakal kecapkean kek gini." Gumam Darka sambil mengingat Mamanya yang bekerja disebuah perusahaannya.

"Lagian apa banget si Tristan pake ninggalin bunda! Awas aja sih ampe ketemu gue jot—! Woi kriting! Lo kalo kencing disiram bangsat! Gue capek bersihin toiletnya!" Kesal Darka kepada siswa laki-laki yang sedang buang air kecil.

Siswa itu pun keluar dari toilet "Siapa lo? Suka-suka gue dong mau gue bersihin apa gak!" Ucap Laki-laki dengan menaikkan dagunya.

"Lah kok bangsat sih lo!" Darka memajukan badannya.

"Lo mau apa!? Hah!? Cowok banci kayak lo tuh gak pantes ngelawan gue!" Pancing Cowok itu membuat Darka kesal dan langsung meninjunya.

'Bukkk!'

"Bangsat!"

'Bukk!'

'Bakkk!'

'Paw'

"Anjing lo!" Umpat laki-laki itu.

"Banyak bacot lo!" Amarah Darka pun meningkat.

🍃🍃🍃🍃

"Nai! Naifa!" Panggil Raina kepada Naifa. Raina adalah teman baru sebangku Naifa.

"Hm?" Jawab Naifa dengab dehaman.

"Anterin gue ke toilet yuk, gue takut kak Faris ngintipin." Ujar Raina sambil memegang perutnya.

"Faris siapa?" Tanya Naifa.

"Itu lho temennya kak Darka sama kak Vino yang tadi lagi pada dihukum." Jelas Raina.

"Oh."

"Tau gak?"

"Gak."

"Sialan, yaudah yuk anterin." Rayu Raina.

"Hm. Iyaudah." Ucap Naifa.

"Bener ya?" Ucap Raina memastikan dan Naifa mengangguk mantap.

"Bu! Saya mau izin!" Ujar Raina sambil mengangkat tangan kanannya keatas udara.

"Iya, mau kemana?" Tanya bu Muti.

"Mau ke toilet. Bu!"

"Oh silahkan..."

"Ayo Nai!" Ajak Raina sambil menarik tangan Naifa.

Mereka berdua keluar kelas dan menuju arah toilet dengan tergesah-gesah, sepertinya Raina benar-benar tidak tahan dengan perutnya.

Hingga didepan toilet wanita, Raina buru-buru masuk kedalam. Sedangkan Naifa menunggu didepan toilet.

"Bangsat!"

"Berisik amat sih!" Gumam Naifa sambil celengak-celinguk.

"Gue bil-"

DARKA NOVELANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang