11

517 30 7
                                    

"Hehehe, tenang aja, kitakan sahabat yang baik, sholeh, bijaksana, pastinya umatnya Allah" Ujar Faris membuat tawa mereka meledak.

"Yaudah lah, balik ke meja kantin aja. Takut mbak Sri nyariin." Ujar Darka kepada teman-temannya.

"Siap..." jawab mereka serentak.

🍃🍃🍃🍃

Kini terlihat sekumpulan siswa-siswa berandal didepan sekolah SMA Garuda. Entah apa yang ingin mereka lakukan, dan apa maksud dan tujuan mereka datang. Tak banyak orang yang tahu.

'Prank'

'Prank'

'Prank'

Terdengar suara pecahan kaca berulang-ulang membuat Darka dan kawan-kawannya yang sedang menikmati makanan dikantinnya merasa terganggu. Mereka pun menghampiri kesumber kerusuhan tersebut.

"Woiiii siapa lo! Nyari ribut banget di sekolah gua! Nyari mati lo?" Bentak Faris.

"Sini lo maju monkey!" balas dari sekolah lain dengan kancing terbuka.

"Siapa takut." ucap Faris sambil maju kedepan.

'Woi, tahan gua kampret!' ujar Faris dengan bahasa isyarat.

"Ngapain ditahan? Biarin si bokep sok-sokan jadi jagoan." ujar Darka.

"Kok lu jahat!" gumam Faris.

'Buk!'

Satu pukulan keras mendarat diperut kotak-kotaknya Faris. Ia pun meringis kesakitan

"Anj*ng!" Umpat Darka dan langsung menarik kerah baju salah seorang yang memukul Faris.

'Buk!'

Darka memukulinya dengan ganas, matanya sudah membara. Ia tidak bisa dihentikan kecuali wanita yang disayang.

"Bang udeh bang!!" teriak Arbani kepada abangnya. Namun Darka tak mendengar semua.

Disaat seperti ini tidak ada satu pun orang yang berani menghentikannya, tidak satupun. Mereka malah menonton aksi berandal Darka. Teman-teman dari lelaki itu pun diam dan melongo.

Namun, tak di sangka Naifa datang diantara sekerumunan orang-orang dia menatap Darka yang bengis sedangkan lawannya sudah bonyok. Banyak Darah diwajah sang lawan.

"Kak Dirga!!!?"

"Da-da-Darah."Gumam Naifa.
"KALIAN BERHENTIIIIII!" Teriak Naifa dengan wajah pucat. Seketika juga orang memandang Naifa dengan kebingungan.

Namun Darka masih tetap memukuli wajah sang lawan. Tanpa pikir panjang, Naifa langsung berlari dan memberhentikan Darka.

"Kak Darka, kak Dirga!!! Kak udah kak!!!" Teriak Naifa namun tak didengar.

Ia pun menundukan kepala, dan tak disengaja.

'Buk!'

Satu pukulan keras mendarat dipipi Naifa. Membuatnya terdiam. Diam. Dan diam.

"Naifa..." Gumam Darka.

"IFA!!!!!!" teriak laki-laki itu.

'Bruk!'

Naifa terjatuh, tepat dihadapan Darka dengan sedikit luka di bagian pipi Naifa akibat ulah Darka.

"Ifaaa! Bangun ifa!! Bangun!" ujar laki-laki itu .

"Awas lo!" usir Darka.
"Naifa, bangun Nai." gumam Darka sambil menggoyang-goyangkan tubuh Naifa.

Tanpa pikir Panjang Darka langsung menggendong Naifa. Dan berjalan kearah UKS dengan tergesa-gesa.

DARKA NOVELANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang