3

1.1K 61 2
                                    

"Si goblok." Ujar Arbani sambil terkekeh dan melenggang pergi.

🍃🍃🍃🍃

"INDONESIA TANAH AIR KUUU... TANAH TUMPAH DARAH KUU... DISANA LAH AKU BERDIRI JADI PANDU IBUKUUU... INDONESIA KEBANGSAAN KU BANGSA DAN TANAH AIRRRR KU MARILAH KITA BERSERRRUUU...."

"BEBEB KUU!!!!" Teriak Darka yang sedang menjalankan hukuman.

Flashback on

"Arbani!"

'Aduh! Suara pak sugi! Mampus dah gua.' Batin Arbani.

"I-iya p-pak! Ada apa yah?" Tanya Arbani dengan watados.

"Kamu mau kemana? Hah!?" ujar pak Sugito dengan membawa penggaris kayu andalannya.

"A-anu sa-saya ma-mau ke-ke-toilet." Ujar Arbani sambil terbata-bata.

"Toilet beloknya kekanan kok kamu kekiri? Mau bolos pelajaran lagi?" Tanya pak Sugito dengan wajah sangarnya.

"Eh? E-eng-nggak pak!!! Aduh saya mau kencing di balik pohon itu kok, saya ketoilet kejauhan mager!" Bohong Arbani.

"Mau burung kamu bengkak gara-gara kencing sembarangan!" Ancam pak Sugito.

"Waduh. Bapak jangan ngancem-ngancem gitu dong. Saya kan jadi merinding." Ujar Arbani sambil menggosokknya telapak tangannya.

"Sudah! Kamu banyak alesan aja! Sekarang anter bapak ketempat kakak mu dan teman-temannya.!" Perintah pak Sugito.

Arbani berjalan didepan Pak Sugito yang membawa senjata andalannya yaitu penggaris kayu. 5 menit mereka berjalan diluar daerah sekolah, akhirnya mereka berdua sampai pada warung CMB (CoganMahBebas).

Pak Sugito yang melihat anak didiknya yang terdiri Darka, Faris, Vino, Vano, dan Elang yang sedang asik bermain Monopoli pak Sugito pun langsung menggebrak Mejanya dengan penggaris Legend.

'Brak!'

"Astagfirullah..."

"Allahu akhbar..."

"Kodok terbanggggg..."

"Macan loncat..."

Latah mereka ber-4 kecuali Elang dengan bersamaan.

"Kalian asik-asiknya main! bubar!! Kalian semua ikut saya sekarang!"

'Brak'

Kembali mereka kaget dan langsung membereskan mainannya.

"Goblok uangnya berantakan! Gua potong gaji lo! Sini bayar 20 ribu!" Ujar Darka.

'Brak'

"Eh iya pak iya, saya beresin nih mainannya!" Ujar Darka lagi sambil membereskan.

DARKA NOVELANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang