7.

606 35 0
                                    

'Bruk'

"Awww!!!"

🍃🍃🍃🍃

'Jreng...jreng...jreng'

"Pak Sugito! Anaknyo limo istinyo jandoo, giginyo hejoo banyak lumutnyoo. Ditambah pulo mukanyo ratoooo...." Kini seorang laki-laki sedang bernyanyi Despacito dengan lirik diubah menjadi Pak Sugito. Dia adalah Darka.

"Buka sitik joss.." teriak Arbani sedangkan Vino Vano dan Faris asik berjoget ria.

"Paya paya paya..." kini Vino dan Vano yg berteriak.

Mereka berjoget Ria tanpa menghiraukan lalu lalang orang yang lewat dengan menggeleng-gelengkan kepalanya.

Beberapa menit kemudian seorang gadis yang diharapkan Darka untuk kembali tiba-tiba datang menghampiri basecamp Darka. Ia adalah Bella.

"Dar, ada mantan. Ihhh atut.." Ujar Faris.

"Bacot."

"Bella? Lo ngapain disini?" tanya Darka dengan wajah Datarnya.

"Dar..." Ujar Bella dan langsung memeluk Darka Dengan erat.

Darka tersentak ketika tanpa aba-aba Bella memeluknya dengan erat. Darka bingung harus bagaimana reaksinya. Entah ia harus senang, atau malah kecewa.

"Bell, lepasin gue." ujar Darka kepada Bella. Ia memutuskan untuk tidak berharap lagi.

Ia tau ini adalah penantian berharga baginya, namun apa daya hatinya sudah terlalu sakit untuk berharap lagi.

"Darka, maafin Bella. Bella tau kalo Bella salah." ujar Bella dengan sesenggukan.

"Udah gua maafin. Sekarang lo bisakan jangan ganggu gue." ketus Darka.

"Dar, gue sayang sama elo. Darka gue mohon kasih gue kesempatan. Gue udah ngebatalin perjodohan itu karna lo. Lo alesan gue." jelas Bella sambil memohon kepada Darka.

"Bell, gue gak bisa. Maaf, gue pergi." Darka memutuskan pergi dari warung dan berjalan menuju motornya.

"Darka!! Dar, maafin gue Dar! DAR! DARKAAAAA!!!!" Teriak Bella sambil terisak di tengah kesedihannya. Namun Darka meninggalkan Bella bersama teman-temannya.

"Maaf-maaf nih ya mbaknya. Abang gue udah gak bisa nerima lu lagi." Cetus Arbani sambil terkekeh renyah.

"Ban." Panggil Bella dengan suara yang parau.

"Hm... Gak denger, pake handseat." Ujar Arbani sambil menutup kedua telinganya dengan jari tengah kanan dan kirinya.

"Bani, salah gue apa sampe lo giniin gue juga?"tanya Bella sambil Terisak.

"Lo itu cewek apa sih!? Lo tanya gue kenapa? Lo tanya diri lo sendiri, gue kenapa!" jelas Arbani.

"Udahlah gue Cabut dulu." lanjut Arbani sambil berpamitan dengan teman-temannya.

"Iya gue tau, gue salah. Tap-"

"Noh, lo tau lo salah! Gak usah bacot aja lah. Lo buktiin kalo lo bener-bener sayang sama abang gue." Tantang Arbani Kepada Bella.

"Ban, udah ban." ujar Vino sambil menenangkan Arbani yang terbawa emosi.

"HALAH! Ada dia bikin gue tua! Bikin gue naik darah! Dan bik-"

"BIKIN LO CEPET MATI!" Teriak Faris, Vino, dan Vano secara bersamaan, membuat Elang tertawa terpingkal-pingkal.

"Taik Rembo lo bertiga. Ini juga ketawa-ketawa, Tiye Tiye a'a elang ketawa." ujar Arbani membuat elang kembali memasang wajah datar dan dinginnya.

DARKA NOVELANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang