19

36 4 0
                                    

"Dar?"

*

Naifa duduk Di bangkunya dengan menenggelamkan kepalanya kedalam lipatan tangan Yang ada Di atas meja.

"Nai, lo kenapa?" Tanya Raina kepada Naifa.

"Rai, Darka itu jahat banget gak sih Sama gue? Apa-apa jadi Bahan bercanda doang. Gue benci Sama dia. Gue benci." Jelas Naifa kepada Raina.

"Terus lo mau Diem Aja kayak gitu?" Tanya Raina Dan Di anggukin oleh Naifa.

"Yaudah gue keluar sebentar ya."

Raina pergi keluar kelas Dan kembali berjalan kearah kantin, ia berantusias untuk menemui kakak kelasnya yaitu Darka.

Saat ia sudah menemukan dimana Darka, Raina pun bergegas menghampirinya.

"Kak gue mau ngomong Sama lo sebentar." Ujar Raina Yang sudah berdiri Di hadapan Darka Dan kawan-kawan.

"Mau ngom—"

"Bacot." Ucap Arbani memotong ucapan Farid.

"Hm. Gue ada urusan bentar, duluan." Ujar Darka meninggalkan teman-temannya Dan mengikuti Raina.

Mereka berjalan dengan sejajar Dan menuju kelas Raina.

"Eh tunggu, lo mau ngapain bawa gue ke kelas lo?" Tanya Darka membuat Raina terhenti.

"Lo bisa liatkan keselnya Naifa saat lo buat dia jadi Bahan candaan lo." Kelas Raina sambil menunjuk Naifa Yang Masih menyembunyikan wajahnya Di balik kedua tangannya.

"Lo gak tau alesan gue Rai." Ucap Darka.

"Ya terus lo mau Minta maaf gak?" Omel Raina dengan nada kecil agar tidal terdengar oleh Naifa.

Darka berdiam cukup lama, kemudian ia menatap tubuh Naifa Yang sedang marsh kepadanya.

"Udah lah lo per—"

"Lo tunggu luar gue mau ngomong Sama Naifa berdua." Posting Darka, ia berjalan mendekati Naifa. Sedangkan Raina pergi ketaman meninggalkan mereka berdua. Memang saat in kelasnya sangat kosong, karna Banyak siswa-siswi Yang berada Di kantin.

"Ekhem."

"Apaan sih!" Gerutu Naifa Yang Masih tak menatap kearah sumber.

"Bangun dulu. Liat gue sini." Ujar Darka membuat Naifa tersentak dang langsung duduk dengan wajah terkejut.

"L-lo nga-ngapain disini?" Tanya Naifa dengan terbata-bata.

"Lo kenapa? Marah Sama gue?" Tanya Darka.

"Apaan sih gue gak pa-pa, lo gak usah sok nanya-nanya." Jelas Naifa langsung membuang mukanya.

"Maaf."

"Gak usah."

"Besok jalan."

"Gak."

"Gue jemput jam 7 Malam."

"G—"

"Gak terima penolakan." Posting Darka Dan langsung pergi meninggalkan Naifa dengan mulut Yang Masih mengangap.

"Heh! Gue gak mau!!!" Teriak Naifa kepada Darka Yang sudah pergi Dari kelasnya.

"Dia ngajakin gue jalan! OMG! Aaaaaaa..." Gumam Naifa dengan wajah berbinar.

*

19.00

'tin... Tin...'

Suara klakson mobil dari luar rumahnya membuat tubuh Naifa menegang, dan membuat kedua sudut bibirny melengkung ke atas. Iya, Naifa tersenyum Dan langsung merapihkan penampilannya dan kembali berjalan keluar kamar. Saat ia keluar kamar dan hendak keluar rumah, ia berpapasan dengan orang tuanya yang sedang asik menonton televisi di ruang tamu.

DARKA NOVELANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang