10 - Balikin Novel Gue!

149 26 3
                                    

Sepulang sekolah, Rezky langsung menuju ke sebuah toko buku depan gang rumahnya.

Ia langsung memasuki ruangan yang penuh dengan buku-buku yang tersusun rapi di rak-rak nya. Ruangan yang memiliki aroma khas dari berbagai macam jenis serat kayu yang menjadi beberapa milyar lembaran tipis dan disatukan menjadi buku-buku pada zamannya hingga kini.

Rezky mengitari seluruh sudut-sudut ruangan itu sambil bergumam kecil,

"Ini beneran surga bagi gue si kutu buku."

Rezky masih tetap melakukan kegiatan mengelilingi, menyentuh para buku-buku menggunakan jari-jari mungilnya, beriringan dengan langkahnya. Hingga berhenti tepat dimana Rezky melihat sesuatu yang ia cari sejak beberapa lama.

Ia mengangkat tangannya menyentuh lemari bagian rak paling atas sebab, disana lah buku itu di tempatkan. Membuat dirinya yang pendek harus berjinjit dengan susah payah, sedang di situ tidak ada alat bantu untuk mengambilnya.

Tiba-tiba,

Terasa sesuatu yang bertekstur dingin menyentuh punggung tangannya membuat Rezky terkejut seketika,

"Eh cicak eh cicak!!!" pekiknya keras.

Punggung rampingnya hampir menabrak lemari di belakangnya.

Shit ganteng gini dibilang cicak!

"Siapa???"

Rezky mengedarkan pandangannya was-was.

"Drama," tutur seorang yang lebih tinggi dari Rezky, yang ternyata sedari tadi memang sudah ada di tempat itu, namun tidak disadari oleh gadis surai cokelat itu.

"Ngapain lo disini!" celetuk Rezky.

Maniknya mendapati sosok yang menurutnya sangat mengganggu dirinya akhir-akhir ini.

"Gue yang seharusnya nanya bukan situ. Dasar!" balasnya tak santai siapa lagi kalau bukan Zain Pratenza si kang ngegas.

"Lo nguntit gue!" cetus Rezky.

Dirinya merasa selalu bertemu si human yang paling ingin ia hindari sejak kejadian di UKS beberapa waktu lalu. Namun, takdir berkata lain ia selalu saja bertemu dengan Zain.

"Ternyata cecan juga punya rasa pede tingkat dewa," sembur Zain.

Pergi meninggalkan Rezky yang masih terdiam ditempatnya. Rezky baru menyadari bahwa Zain membawa novel yang ia cari hingga kini. Novel yang paling sering diburu karena stoknya yang gampang cepat habis.

"Ternyata cogan juga suka baca novel roman ya," balas Rezky dengan menekan nada pada kalimat 'roman'

Zain memberhentikan langkahnya dan memutar balik tubuhnya menghadap ke arah Rezky.

"Masalah?"

Zain melanjutkan langkahnya menuju ke arah kasir.

"Balikin! Itu gue yang dapat duluan!"
pekik Rezky

Tangannya mulai merebut novel yang ada di genggaman Zain namun tak kunjung berhasil. Novel yang bertuliskan Foagenra di sampulnya.

"Siapa cepat ...," Zain menggantung kalimatnya, "dia dapat!" sambungnya.

Berjalan menjauh keluar dari toko kecil itu, membiarkan Rezky yang masih mengumpat dan mengutuk Zain.

Saking kesalnya Rezky melampiaskannya kepada kasir di depannya.

"Mbaknya kenapa ngga bilang kalau ada penguntit itu si disini!" tutur Rezky sembarang.

Yang ditanyai nya ikut nyerocos jengkel sebab ia yang tak tahu menahu apa yang terjadi malah disangkut pautkan.

REZZA | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang