5. ALANNE 🐰

834 42 0
                                    

Udah siap baca? Eitsss ... Jejaknya dulu jangan lupa entah itu vote atau komen sangat berharga^^
Boleh kasih tau kalau ada typo juga yaa
Maaciw :))

 Jejaknya dulu jangan lupa entah itu vote atau komen sangat berharga^^Boleh kasih tau kalau ada typo juga yaaMaaciw :))

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🐰 Anne Arundati Dinia 🐰


Lapangan voli.
Di jam ketiga ini kelas 10 MIPA 3 sedang melakukan pemanasan sebelum masuk ke inti—materi olahraga bola voli. Untuk pertama kalinya, ada yang berbeda. Di lapangan ini bukan hanya ada kelas 10 MIPA 3 saja melainkan ada kelas 11 IPS 3 juga.

Hari ini pelajaran olahraga dicampur dan diajar oleh guru yang sama. Sebenarnya guru itu hanya mengajar kelas 10 MIPA tapi kali ini mendapat kelas tambahan, karena guru yang seharusnya mengajar kelas 11 IPS 3 sedang sakit dan tidak masuk. Jadilah seperti ini.

Baru sedikit anak dari kelas 11 IPS 3 yang bergabung ke lapangan, bahkan tidak sampai setengahnya. Sisanya entah kemana, ada yang bilang lagi di toilet buat panggilan alam, ada yang bilang masih di kelas lagi ganti baju untuk anak cowok, ada juga yang bilang lagi pada pakai bedak dan minyak wangi buat anak cewek. Pokoknya anak kelas 11 IPS 3 hancur di pandangan guru olahraga dan adik kelasnya saat itu.

Berbanding terbalik dengan anak-anak kelas 10 MIPA 3 yang sudah anteng bahkan sedang serius melakukan pemanasan. Meski bukan kelas yang isinya anak-anak pintar tapi kelas ini dikenal sebagai kelas yang kalem. Jadi terlihat sangat mencolok perbedaan kelas keduanya.

"Sekarang bagian kaki," ujar ketua kelas 10 MIPA 3 yang suka rela memimpin pemanasan, "ditarik bener-bener ya, satu, dua, tiga ...."

Lukmanㅡguru olahraga yang duduk mengawasi di pinggir lapangan tersenyum melihat anak didiknya memimpin pemanasan. Tapi saat melihat ke arah anak kelas 11 IPS 3 senyum itu luntur tak tersisa. Malah hawa panas di jam sembilan ini menjadi sangat terasa.

"HEI, KALIAN! KAKAK KELAS ITU HARUS JADI CONTOH! TINGKAH URAKAN BEGITU. MASIH BAIK SAYA MAU NGAJAR KALIAN! PEMANASAN YANG BENER!!" teriaknya menggunakan toa.

Sekitar sepuluh dari anak kelas 11 IPS 3 itu tersentak, tadi mereka sedang asik mengobrol tapi langsung berbaur dengan adik kelasnya mengikuti pemanasan. Meski sedikit tak rela karena adik kelas yang memimpin saat itu.

"Cih, dipikir kita mau apa ya diajar sama tuh guru. Mending jamkos sekalian gue juga terima," bisik salah satu anak kelas 11 IPS 3 ke teman di sebelahnya yang sama kesalnya.

"Si Al mana sih? Kalau dia ada di sini pasti bisa ambil alih itu adik kelas yang mimpin pemanasan. Ngitung kayak siput, anjir," bisik temannya yang lain.

"Al masih di toilet. Masih setor."

Mereka terus saja berbisik-bisik tanpa sadar kalau ada seseorang di samping mereka yang sedikit mendengar kekesalan itu. Anne, dia yang sedang fokus pemanasan mulai buyar karena beberapa kakak kelasnya terus saja berbisik di sampingnya. Jarak mereka hanya satu rentang tangan.

ALANNE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang